Trenz Indonesia
News & Entertainment

Ketersediaan Pangan Dijamin Aman dan Harga Bisa Dikendalikan Pemerintah.

524

Jakarta, Trenz News | Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan pangan pokok selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) terutama bulan Ramadhan dan Iedul Fitri 1440 H, mencukupi. Kepastian tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi.

Regenerasi Pertanian Kunci Kelangsungan Pasokan Pangan, Program Unggulan Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga Pangan, Menjaga Ketahanan Pangan dengan Diversifikasi Pangan Lokal

Agung Hendriadi memastikan, 12 komoditas bahan pokok yang dipastikan tersedia seperti beras, jagung, kedelai minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi dan kerbau, daging ayam ras, dan telur ayam.

“Kita sudah cek, kondisi ketersediaan pangan pokok kita aman, baik untuk bulan puasa dan hari raya Idul Fitri,” kata Agung dalam acara bertajuk “Pengendalian Harga Pangan” di Gedung Serbaguna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (13/05).

Agung menjelaskan, jelang Ramadhan dan Lebaran terdapat permintaan konsumsi yang meningkat sebesar 10-20 persen. Hal itu diantisipasi, salah satunya dengan menyiapkan dan menanam 3-4 bulan produksi jelang panen dalam mengantisipasi puasa dan lebaran.

Agung juga menerangkan, pemerintah memiliki pengalaman yang baik dalam menjaga inflasi jelang Lebaran terutama untuk tiga tahun terakhir, di mana permintaan yang meningkat tidak mengakibatkan lonjakan harga seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada Juni 2018, inflasi mampu dijaga cukup rendah yakni 0,59 persen.

“Beberapa komoditas seperti  telur ayam ras, beras, bawang putih, dan cabai merah bahkan memberikan andil deflasi,” kata Agung.

Adapun mengenai isu beberapa harga komoditas yang sempat mengalami gejolak, Kementan telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menstabilkan harga dengan melaksanakan operasi pasar (OP). Harga bawang putih saat ini, kata Agung, berangsur kembali ke harga normal setelah sebelumnya mencapai Rp 70  ribu per kilogram (kg), begitu juga dengan cabai merah.

Agung kembali menjelaskan, saat ini 90 persen kebutuhan bawang putih memang masih berasal dari impor sehingga harga sangat terkait dengan pasokan dari luar. Akan tetapi, Agung mengatakan, Kementan sudah melakukan sejumlah langkah untuk menghilangkan ketergantungan tersebut dengan mewajibkan para importir untuk menanam lima persen dari kuota impor yang diberikan. (DD/TrenzIndonesia)

Leave A Reply

Your email address will not be published.