TangSel, Trenzindonesia | Antusiasme para penggemar musik tanah air kembali menggelora menyambut gelaran istimewa, Acara Halal Bihalal “Membumi Bersama Ebiet G Ade“.
Acara yang akan digelar pada Minggu, 26 Mei 2024, bertempat di Foodmosphere Karawaci ini dipastikan akan menjadi magnet bagi para pecinta musik legendaris Ebiet G Ade.
Membumi Bersama Ebiet G Ade atau lebih dikenal dengan nama “Members EGA“, merupakan komunitas penggemar karya karya Ebiet G Ade yang membumi. Komunitas ini tidak hanya sekadar wadah untuk mengapresiasi karya sang maestro, tetapi juga sebagai sarana untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam musiknya.
Komunitas ini juga menjadi satu-satunya komunitas musik yang memiliki legalitas dan badan hukum resmi, tercatat dengan akte notaris No. 26 tanggal 25 Agustus 2014 oleh Notaris Sunastitiningsih SH di Sragen, Jawa Tengah.
Ebiet G. Ade, nama yang tak asing lagi di dunia musik Indonesia, telah mengukir namanya dalam sejarah sebagai salah satu penyanyi dan penulis lagu terbesar tanah air. Dengan karyanya yang membumi dan sentuhan musik yang mendalam, Ebiet telah menginspirasi jutaan pendengar dan penggemar sejak awal karirnya.
Lahir di desa Wonodadi, Kabupaten Banjarnegara, pada tanggal 21 April 1954, Ebiet G. Ade atau aslinya bernama Haji Abid Ghoffar bin Aboe Dja’far, telah melalui perjalanan panjang dalam dunia musik. Lagu-lagunya yang penuh dengan makna, seringkali mengangkat tema-tema alam, kehidupan sosial, dan persoalan-persoalan kemanusiaan, membuatnya menjadi ikon dalam musik folk pop, country, dan soft rock.
Tidak hanya sebagai penyanyi, Ebiet juga dikenal sebagai penulis lagu yang berbakat. Hampir seluruh lagu-lagunya diciptakan sendiri. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain, kecuali lagu “Surat dari Desa” karya Oding Arnaldi dan “Mengarungi Keberkahan Tuhan” yang ditulis bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kehadiran Ebiet G. Ade tidak hanya meninggalkan jejak dalam dunia musik, tetapi juga membawa dampak sosial yang besar. Komunitas “Membumi Bersama Ebiet G. Ade” atau yang lebih dikenal dengan nama “Members EGA“, menjadi bukti nyata akan pengaruhnya. Komunitas ini tidak hanya sekadar wadah untuk mengapresiasi karya sang maestro, tetapi juga sebagai sarana untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam musiknya.
Melalui musiknya, Ebiet G. Ade telah menginspirasi generasi demi generasi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Suaranya yang menggetarkan hati, lirik-lirik yang menyentuh jiwa, serta dedikasinya dalam melestarikan keindahan alam dan kearifan lokal, menjadikan Ebiet sebagai salah satu legenda yang tak akan pernah pudar dalam ingatan kita.
Menurut Harsono Anest, ketua Members EGA, komunitas ini didirikan sebagai wadah komunikasi para penggemar Ebiet G. Ade dengan sang maestro, serta sebagai wadah silaturahmi untuk menyampaikan suara dan cinta mereka pada sang musisi legendaris tersebut. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah sebagai wadah bagi para apresiator karya maestro Ebiet G. Ade, serta untuk melestarikan keagungan karya sang maestro sebagai aset seni bangsa Indonesia.
Setiap tanggal 19 Januari selalu dijadikan sebagai hari lahir komunitas Members EGA, yang selalu dihadiri oleh Ebiet G. Ade beserta keluarganya. Tak heran jika komunitas ini terus berkembang pesat hingga ke berbagai daerah seperti Malang, Bandung, Jakarta, Tangerang, Jogjakarta, bahkan hingga Negara Tetangga Malaysia, sebagai bagian dari ungkapan melestarikan karya-karya sang maestro Ebiet G. Ade. Dengan komitmen dan kecintaan yang tulus, komunitas Members EGA menjadi bukti nyata bahwa musik Ebiet G. Ade bukan hanya sekadar melodi, tetapi juga benang merah yang mengikat hati dan semangat para penggemarnya di seluruh Nusantara.
Ketua Panitia Halal Bihalal “Membumi Bersama Ebiet G Ade”, Rini Puspo, mengungkapkan bahwa acara ini bukan sekadar ajang pertemuan semata, melainkan sebuah wujud penghargaan dan dedikasi atas karya-karya luar biasa sang maestro, Ebiet G Ade. “Selain untuk temu kangen dan merayakan Halal Bihalal sesama penggemar Ebiet G Ade, kami juga ingin terus menggaungkan karya-karya beliau agar tetap lestari dan abadi,” ujarnya dengan semangat.
Menariknya, acara ini akan menampilkan 5 band lokal yang dipastikan akan membuat suasana semakin meriah. Salah satu kejutan yang disiapkan adalah sesi Open Mic, di mana penggemar Sang Maestro bisa turut menyanyikan lagu-lagu legendaris Ebiet G Ade, yang akan diiringi oleh Band NCSK, binaan dari Official Komunitas Ebiet G Ade.
Dijelaskan oleh Rini, acara ini tidak hanya menarik perhatian dari Tangerang, namun juga dari berbagai daerah lainnya. “Kami memperkirakan akan dihadiri sekitar 500 orang dari berbagai daerah, dan antusiasme mereka sungguh membanggakan,” ungkapnya dengan senyum di wajahnya yang mirip dengan Iis Sugianto.
Acara ini juga menjadi momentum berharga untuk mempererat tali persaudaraan antaranggota komunitas Members EGA. “Selain rasa rindu akan karya Sang Maestro, kekeluargaan di antara kami juga begitu erat,” tutup Rini dengan penuh kehangatan. (Fjr/Da_Bon) | Foto: Istimewa
Dengan begitu banyak elemen yang me