GUANGZHOU, Tiongkok, Trenzindonesia | Pada tanggal 30 Agustus 2024, drama tari orisinal bertajuk “Wing Chun” dari Shenzhen, Provinsi Guangdong, mencatat sejarah dengan debutnya di Teater Sadler’s Wells di London, yang dikenal sebagai salah satu panggung tari paling bergengsi di dunia.
Tak hanya sekadar tampil, produksi ini berhasil menarik perhatian besar dengan tiket yang terjual habis dalam waktu singkat. “Wing Chun” sukses menampilkan 12 pertunjukan selama sembilan hari, dengan tingkat okupansi rata-rata di atas 80 persen, mencetak rekor sebagai drama tari Tiongkok dengan penampilan terbanyak dan terlama di London.
Pertunjukan ini memadukan keindahan seni tari dan visual untuk menonjolkan pesona unik dari Wing Chun, seni bela diri kungfu yang terkenal dengan pertarungan jarak dekat, pukulan cepat, dan pertahanan rapat. Tak hanya itu, elemen budaya tradisional seperti Xiangyunsha atau kain sutra Gambiered Guangdong, yang diakui sebagai warisan budaya takbenda, turut ditampilkan dalam drama ini. Kesuksesan “Wing Chun” di London menjadi bukti bahwa minat global terhadap budaya Tiongkok, terutama budaya Lingnan, semakin meningkat.
Antusiasme terhadap budaya Tiongkok tidak hanya terlihat dari kesuksesan “Wing Chun” di London. Pada Maret 2024, acara Featured Guangdong—Opera Kanton digelar di Gedung Opera Kanton Guangdong. Sekitar 60 pejabat konsulat dan keluarga mereka yang hadir mengungkapkan kekaguman mereka terhadap keindahan opera tradisional ini.
Sebulan kemudian, Kantor Urusan Luar Negeri Pemerintah Kota Guangzhou mengadakan acara “Explore Panyu” bekerja sama dengan Distrik Panyu, yang memperkenalkan keunikan budaya lokal seperti musik Kanton dan adat istiadat tradisional kepada pejabat dari 30 negara. Para pejabat diajak mengunjungi kota kuno Shawan, menikmati musik tradisional, dan mengagumi mural serta patung bersejarah.
Pada Mei 2024, Pameran Industri Budaya Internasional China ke-20 di Shenzhen juga menjadi sorotan global. Pameran ini menghadirkan ragam budaya Tiongkok, mulai dari warisan budaya takbenda hingga produk modern seperti e-sports, film, dan musik orisinal. Dengan partisipasi dari 60 negara, acara ini menjadi ajang pertukaran budaya yang memperkuat posisi Tiongkok dalam pasar global.
Guangdong juga dikenal sebagai kawasan yang berkomitmen untuk melestarikan budayanya dengan cara inovatif. Beragam ekspresi budaya seperti masakan Kanton, Teochew, Hakka, serta kerajinan tradisional seperti keramik Shiwan dan kungfu terus dikembangkan. Pada Mei 2024, opera “Marco Polo” kembali dipentaskan di Gedung Opera Guangzhou untuk memperingati 700 tahun kematian penjelajah legendaris tersebut. Opera dengan tema internasional dan tata panggung kontemporer ini berhasil memikat penonton lokal maupun internasional.
Selain seni tradisional, Guangdong juga memperlihatkan daya tarik budayanya yang modern. Pada Agustus 2024, Minggu Animasi & Kartun Internasional Lingnan Water Town berlangsung di Kota Hongmei, Dongguan, dengan partisipasi dari para pemimpin industri animasi dari Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Makau, dan wilayah Tiongkok lainnya. Merek mainan seni lokal seperti Laura dan Motor Nuclear, serta IP animasi populer seperti Pleasant Goat dan Boonie Bears, menunjukkan kekuatan seni kontemporer Tiongkok yang semakin dinamis.
Berbagai kegiatan budaya dan pertukaran ini memperlihatkan bagaimana Guangdong, sebagai salah satu pusat budaya di Tiongkok, berperan besar dalam integrasi budaya global, menghubungkan tradisi dengan modernitas serta memperkenalkan kekayaan budaya Tiongkok ke dunia internasional. (PR Newswire/Fjr) | Foto: Dok. PR Newswire