Jakarta, Trenzindonesia | Mengangkat tema Tari sejak pertengahan Februari hingga akhir Maret 2024, Galeri Indonesia Kaya menyuguhkan pertunjukan drama tari yang mengangkat tema Nyimas Kawung Anten.
Pertunjukan Drama Tari Nyimas Kawung Anten yang dipentaskan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Sabtu sorte, (23/04/2024), sukses memukau penonton dengan keindahan Jaipongan yang menjadi ciri khas Jawa Barat. Dalam pertunjukan yang dimeriahkan oleh Padepokan Jugala Raya, Denada, dan Dewi Gita ini, penonton disuguhi hiburan yang mendidik sekaligus menginspirasi.
Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, menyatakan, “Hari ini, Auditorium Galeri Indonesia Kayadisemarakkan dengan penampilan Padepokan Jugala Raya yang telah mengabdikan diri dalam seni pertunjukan selama 48 tahun. Kolaborasi mereka dengan Denada dan Dewi Gitasukses memukau penikmat seni, sambil menambah wawasan tentang kebudayaan Jawa Barat. Semoga pertunjukan ini memberi manfaat, inspirasi, dan hiburan bagi para penonton.”
Dalam durasi sekitar 60 menit, penonton diajak menikmati drama tari Jaipongan tentang kisah Nyimas Kawung Anten. Nyimas Kawung Anten digambarkan sebagai sosok wanita tangguh yang menghadapi dinamika kehidupan dengan keteguhan dan kesetiaan. Denada menjelaskan, “Penampilan kami hari ini adalah upaya kami untuk melestarikan tari Jaipongan. Kami berharap penonton menerima dengan baik, karena kami belajar banyak dari Padepokan Jugala Raya tentang koreografi Jaipongan.”
Dewi Gita juga menyampaikan kesan yang sama, “Tari Jaipongan sudah saya pelajari sejak kecil. Senang bisa ikut melestarikannya di Galeri Indonesia Kaya bersama Padepokan Jugala Raya. Semoga penampilan kami mewarnai akhir pekan para penikmat seni.”
Padepokan Jugala Raya, didirikan pada 1976 oleh Bapak Gugum Gumbira dan Ibu Euis Komariah (Alm), penyanyi Cianjuran yang terus berupaya memperkenalkan dan melestarikan tari Jaipongan. Setelah kepala padepokan berpulang, putrinya Mira Tejaningrum Gumbirameneruskan perjuangan dalam upaya pelestarian tari Jaipongan tersebut. (PR/Fjr) | Foto: Dok. Galeri Indonesia Kaya