Pertunjukan AMENG Oleh Sanggar Pelita Budaya
Jakarta, Trenzindonesia | Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-11, Galeri Indonesia Kaya (GIK) menyajikan festival seni tari bertajuk Kam1 Menar1.

Sepanjang Oktober hingga pertengahan November 2024, para pecinta seni dapat menikmati ragam pertunjukan yang mengangkat keunikan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Di antara penampilan spesial yang mengisi panggung Auditorium Galeri Indonesia Kaya adalah AMENG, sebuah pertunjukan tari oleh Sanggar Pelita Budaya dari Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, menyampaikan bahwa Kam1 Menar1 dipersembahkan untuk merayakan keragaman budaya Indonesia melalui gerak tari. “Setiap sanggar membawa kisah unik dari daerahnya. Pertunjukan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memperluas pemahaman kita akan nilai-nilai luhur dalam seni tari. Kami ingin menumbuhkan rasa cinta terhadap seni budaya Indonesia dan memastikan generasi mendatang tetap dapat merasakan keindahan ini,” jelasnya.

Ameng: Kisah Migrasi Suku Sawang ke Daratan
Pertunjukan AMENG berasal dari kata “ameng sewang” yang merujuk pada Suku Sawang, kelompok masyarakat asli Belitung yang dahulu hidup di laut dan kini telah bermigrasi ke daratan. Pertunjukan berdurasi 60 menit ini menggambarkan perjalanan migrasi serta akulturasi budaya Suku Sawang yang berpadu dengan budaya lokal di Belitung. Melalui gerak tari, penonton dapat merasakan perjuangan Suku Sawang dalam bertahan hidup, yang berkontribusi besar dalam perkembangan sejarah peradaban Belitung hingga saat ini.

Rosdian Asri Pihatino, Ketua sekaligus Koreografer Sanggar Pelita Budaya, mengungkapkan kebanggaannya dapat tampil di Galeri Indonesia Kaya. “Ini menjadi kesempatan pertama kami tampil di sini, dan sangat membanggakan bisa membawa budaya Belitung untuk dinikmati penonton di Jakarta. Kami berharap pertunjukan ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya, khususnya di kalangan anak muda, dan semoga semakin banyak yang terinspirasi untuk ikut menjaga seni budaya Belitung,” ujarnya.
Rangkaian Pertunjukan Seni Tari di Kam1 Menar1
Festival Kam1 Menar1 juga menghadirkan berbagai pertunjukan lainnya, yang mewakili kekayaan budaya dari berbagai daerah Indonesia.
Berikut daftar lengkap rangkaian pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya:
Sabtu, 5 Oktober : 15.00 & 19.00 WIB
Tau Nuhu – Jejak Ksatria Krowe
Penampil : Bliran Sina Watublapi (Sikka, NTT)
Minggu, 6 Oktober : 15.00 & 19.00 WIB
Kalan Rangga Puspita
Penampil : Padhepokan Seni Mangundharma (Malang, Jatim)
Sabtu, 12 Oktober : 15.00 & 19.00 WIB
I Siap Selam
Penampil : Sanggar Uyah Lengis Langgo (Bangli, Bali)
Minggu, 13 Oktober : 15.00 & 19.00 WIB
Gemerincing Galang
Penampil : Sanggar Komandan (Tamiang Layang, Kalteng)
Sabtu, 19 Oktober : 15.00 & 19.00 WIB
Renggana
Penampil : Svadara Warna Indonesia (Jakarta)
Minggu, 20 Oktober : 15.00 – 19.00 WIB
Bakar Batu
Penampil : Indonesia Art Movement (Jayapura, Papua)
Sabtu, 26 Oktober : 15.00 & 19.00 WIB
Tolire Ma Jojoho
Penampil : Sanggar Bengkel Seni Baskara (Ternate, Maluku Utara)
Minggu, 27 Oktober : 15.00 & 19.00 WIB
Ameng
Penampil : Sanggar Pelita Budaya (Belitung, Kep. Bangka Belitung)
Sabtu, 2 November : 15.00 & 19.00 WIB
Nujuh
Penampil : Sanggar Seni Rasa (Muaro Jambi, Jambi)
Sabtu, 9 November : 15.00 & 19.00 WIB
Sikep Sang Timur Aji Gandrung
Penampil : Padepokan Seni Alang-Alang Kunitir (Banyuwangi, Jatim)
Minggu, 10 November : 15.00 & 19.00 WIB
Love In The South, Peace In The West
Penampil : Sanggar Seni Laut Biru (Polewali Mandar, Sulawesi Barat)
Para penonton akan diajak memahami sejarah, tradisi, dan keunikan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Bagi yang ingin merasakan langsung pengalaman budaya Nusantara yang kaya, kunjungi Galeri Indonesia Kaya dan ikuti rangkaian Kam1 Menar1 ini. (PR/Fjr) | Foto: Dok. Image Dynamic