JAKARTA, Trenzindonesia | Sejak 18 tahun lalu, Gema Citra Nusantara (GCN) telah berdedikasi dalam mengembangkan minat dan cinta generasi muda terhadap seni dan budaya tradisi Indonesia.
Salah satu tujuan penting sanggar tari nirlaba ini adalah untuk memperkenalkan, melestarikan, dan mengembangkan tarian dan musik tradisional.
Dalam upayanya memperkenalkan sosok pahlawan nasional, Keumalahayati, GCN menjalin kerjasama dengan berbagai instansi, seperti TNI Angkatan Laut, Kemendikbudristek, Kemenparkraf,dan KemenkoMarves.
Terinspirasi dari cerita kepahlawanan Keumalahayati, GCN telah melakukan perjalanan yang panjang untuk mendidik dan menghibur masyarakat melalui seni pertunjukan. GCN bekerja sama dengan Papatong Artspace, sebuah studio seni yang berbasis di Jakarta, untuk melakukan penelitian mendalam tentang Keumalahayati. Kerjasama ini melahirkan drama musikal “Keumalahayati: Laskar Inong Balee” yang berhasil menggambarkan perjuangan wanita pemberani ini dengan penuh penghormatan.
Baca Juga :
Bukan hanya pentas pertunjukan yang digelar, GCN juga telah mengambil inisiatif dalam sosialisasi sosok Keumalahayati. Webinar I dan Webinar II yang diadakan pada tahun 2021 dan Maret 2022 menjadi awal dari upaya sosialisasi ini. Pagelaran I pada 19 Maret 2022 berhasil memberikan wawasan lebih dalam tentang sosok Keumalahayatikepada masyarakat. Kemudian, pada bulan November 2022, diadakan sarasehan dan presentasi musik yang lebih menghidupkan kisahnya.
Puncak dari usaha sosialisasi ini akan hadir pada Pagelaran II berupa pertunjukan teater musical bertajuk “Keumalahayati-Laskar Inong Balee” yang disutradarai oleh Teuku Rifnu Wikana dan Krisna Aditya,yang dijadwalkan akan pentas di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki,Jakarta Pusat, pada 12 dan 13 Agustus 2023 pukul 19.00 WIB. Pada pentas teater musical “Keumalahayati-Laskar Inong Balee” kali ini, akan menampilkan pemain utama antara lain Haikal AFI 2, Teuku Rifnu Wikana, dan Karissa Soerjanatamihardja, di samping nama-nama lainnya, seperti seniman senior Aceh, Marzuki Hasan, Junio Ferandez, Yan Wibisono, Beyon Destiano, Fachrizal Mochsen, dan empat sahabat Keumalahayatiyakni Nanda Dian Utami, Nadya Devina, Kartika Desma, Jeyhan Safiana.
Namun, upaya tersebut tidak akan berhenti di sana. GCNtelah merencanakan konser musik yang akan diadakan pada bulan November mendatang sebagai penutup rangkaian acara.
Tidak hanya berfokus pada seni pertunjukan, GCN juga akan merambah ke dunia film. Dengan dukungan dari Kemenkomarvesdan PFN, film animasi “Keumalahayati” akan dirilis pada tahun 2024. Langkah ini akan lebih jauh menghidupkan kembali kisah perjuangan Keumalahayati dan menjadikannya lebih akrab dengan generasi muda.
Melalui upaya yang gigih ini, GCNdan Papatong Artspace tidak hanya menghibur masyarakat, tetapi juga memberikan pembelajaran berharga tentang sejarah bangsa dan pentingnya menghargai makna pahlawan. Keumalahayati menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk memahami betapa berharganya perjuangan dalam mempertahankan bangsa, serta memotivasi mereka untuk terlibat dalam melestarikan budaya dan nilai-nilai luhur Indonesia. (PR / Fajar Irawan) | Foto: Fajar