Research Talk & Public Lecture
Yogyakarta, Trenzindonesia | Institute for the Study of Law and Muslim Society (ISLaMS) bekerja sama dengan Program Studi Doktor Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan bertajuk Research Talk & Public Lecture pada Selasa (15/10) lalu.

Acara ini menghadirkan kajian mendalam tentang putusan pengadilan agama dengan tujuan memperkaya wawasan akademis bagi mahasiswa pascasarjana.
Direktur Eksekutif ISLaMS, Euis Nurlaelawati, dalam sambutannya memperkenalkan kembali lembaga yang ia dirikan pada November 2023. Euis menjelaskan bahwa ISLaMS merupakan lembaga riset yang berfokus pada kajian hukum dan masyarakat Muslim. Lembaga ini didirikan oleh empat tokoh utama, yaitu Prof. Dr. Ali Sodiqin, M.Ag, Dr. Lindra Darnela, M.Hum, Dr. H. Abdul Mujib, M.Ag, serta dirinya sendiri.
Euis menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara ISLaMS dan Program Studi Doktor Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. Selain itu, ISLaMS tengah menjalankan proyek penelitian bersama dengan Norwegian Centre for Human Rights (NCHR) dari Universitas Oslo. “Melalui Research Talk & Public Lecture, kami berupaya mengkaji aspek hukum terkait putusan pengadilan, khususnya di Pengadilan Agama. Harapannya, kegiatan ini dapat membantu mahasiswa magister dan doktoral untuk mendalami penelitian di bidang ini,” ujar Euis.

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Ali Sodiqin, memberikan apresiasi terhadap program ini. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah menciptakan atmosfer akademik yang kondusif bagi diskusi ilmiah. “Kami ingin memberikan kedalaman analisis bagi mahasiswa, terutama dalam hal pembahasan putusan pengadilan. Hakim memiliki kompetensi lebih dalam memberikan pemahaman tentang putusan yang dihasilkan,” ungkap Ali.
Ia juga menekankan pentingnya diskusi ilmiah dalam memperkaya wawasan dan metodologi penelitian mahasiswa pascasarjana. “Mahasiswa S2 dan S3 merindukan kegiatan seperti ini yang tidak hanya memperluas wawasan mereka, tetapi juga meningkatkan kemampuan metodologi penelitian.”
Yengkie, Ketua Pengadilan Agama Bantul sekaligus pemateri utama dalam acara ini, menekankan pentingnya penelitian terhadap putusan pengadilan agama. “Kegiatan seperti ini membuka ruang bagi penelitian yang dapat meningkatkan kualitas putusan di masa mendatang. Selain itu, ini menjadi bentuk kontrol dari pihak eksternal terhadap putusan pengadilan agama yang bersifat publik setelah dibacakan,” jelasnya.
Yengkie juga berbagi informasi penting terkait mekanisme penelitian yang melibatkan putusan pengadilan. “Peneliti atau mahasiswa perlu memahami cara mendapatkan putusan, aspek apa yang perlu diteliti, dan bagaimana melakukan penelitian yang tepat guna. Hal ini penting agar hasil penelitian bermanfaat bagi perkembangan kualitas putusan di masa mendatang,” tambahnya.

Hasan, pemateri kedua yang juga seorang advokat, memberikan pandangan positif terhadap acara ini. Ia menilai bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk mencetak lulusan yang menguasai hukum materiil dan formil. “Acara ini memberikan tantangan tersendiri bagi Fakultas Syariah dan Hukum untuk mencetak lulusan berkualitas. Harapan kami, kegiatan ini dapat diadakan secara rutin agar mahasiswa terus terpapar dengan diskusi akademis yang bermanfaat,” ujar Hasan.
Selain dapat memperkaya wawasan mahasiswa tentang putusan pengadilan agama, kegiatan Research Talk & Public Lecture ini juga membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut di bidang hukum syariah dan hukum masyarakat Muslim. (PR/Fjr) | Foto: Dok. ISLaMS