HomeEdutainmentKELUARGA PANCASILA Sebagai Kunci Menangkal Radikalisme Di INDONESIA

KELUARGA PANCASILA Sebagai Kunci Menangkal Radikalisme Di INDONESIA

Published on

Oleh: Inggar Saputra*

Jakarta, Trenzindonesia | Kita semua bersepekat Pancasila adalah dasar, ideologi, dan cara pandang hidup bangsa Indonesia.

Sebagai dasar negara, kedudukan kelima sila ini menjadi pijakan dalam mengatur kehidupan bernegara di segala bidang kehidupan. Dengan Pancasila, kita percaya segala upaya merusak kedamaian di bumi Indonesia akan gagal karena adanya ketahanan ideologi yang kokoh. Sedangkan pandangan hidup, Pancasila adalah cerminan dari karakter manusia Indonesia yang memberikan arah menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Konteks teori, Pancasila sudah menjadi pembelajaran wajib sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Siswa dan mahasiswa diajarkan bagaimana mengenali sejarah Pancasila, kedudukan Pancasila di Indonesia dan praktek baik Pancasila. Sejak dicetuskan pertama kali oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945, Pancasila mampu mempertahankan eksistensi keberadaan masyarakat Indonesia baik di dalam dan luar negeri. Ajaran universal yang menekankan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat dan keadilan sosial mampu menjadi keseimbangan dalam menghadapi tekanan kapitalisme dan komunisme global.

Persoalannya kemudian sekarang Pancasila gagal dimofikasi dalam sistem pengajaran di institusi pendidikan di tengah zaman yang sudah berubah. Seringkali ditemukan Pancasila masih diajarkan dalam bentuk hafalan dan ceramah yang berlangsung searah. Ini membuat relevansi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi mudah hilang dari ingatan peserta didik. Padahal perkembangan zaman terus mengalami perubahan di era digital dan menuntut relevansi Pancasila dalam kehidupan keseharian manusia Indonesia.

Kondisi di atas perlu direfleksikan segenap elemen bangsa Indonesia, sebab Pancasila diharapkan dalam prakteknya mampu menjadi nilai universal yang bertumbuh dan berkembang nyata dalam kehidupan manusia Indonesia. Pancasila harus bisa menjadi kunci bagi setiap manusia Indonesia menjalankan aktivitas keseharian. Misalnya menghadapi merebaknya aksi terorisme di Indonesia yang berlangsung nyata dan melanda generasi muda. Laporan I-Khub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism Outlook Tahun 2024 menjelaskan interaksi online menyebabkan generasi muda rentan dimanfaatkan kelompok ekstremis untuk melakukan radikalisasi online.

Realitas itu mengajarkan kita bagaimana di era media sosial, Pancasila harus mampu menjaga anak muda Indonesia dari paparan buruk era digital. Bagaimanapun terorisme merupakan bentuk ancaman nyata bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Kita perlu merespons terorisme dengan mendorong terciptanya keluarga Pancasila di setiap rumah masyarakat Indonesia. Sebuah keluarga yang mengajarkan praktek baik terhadap nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat dan keadilan sosial. Para orang tua sebagai pilar pertama kehidupan anak perlu diarahkan bagaimana memberikan nilai universal itu dalam interaksi sosialnya.

Keluarga Pancasila adalah sebuah keluarga yang dalam kesehariannya melibatkan interaksi sosial berlandaskan nilai Pancasila. Setiap agama mengajarkan kedamaian, kasih sayang, cinta, amal saleh, peduli dan percaya. Tak ada agama yang mendidik pemeluknya mengajarkan permusuhan, kekerasan dan kebencian. Untuk itu, orang tua adalah guru pertama dalam kehidupan anaknya yang perlu mengembangkan nilai kebaikan itu dalam interaksi di rumah. Sebab orang tua adalah sosok teladan dan dihormati anak dalam kesehariannya. Perlu ada penekanan bagaimana terorisme adalah tindakan buruk yang dibenci agama karena melanggar nilai suci dan keyakinan kebaikan dalam beragama.

Tak ada kemanusiaan dalam terorisme, sebab pelaku terorisme sudah tak memandang manusia sebagai jiwa yang perlu diselamatkan nyawanya. Pelaku terorisme atas dasar nafsu dan kesesatan telah kehilangan sifat naluriah sebagai manusia. Sehingga orang tua perlu mendidik agar anaknya setiap melakukan tindakan mengedepankan hati nurani. Setiap manusia yang memiliki hati nurani dan kebersihan akal akan mudah berfikir terorisme melanggar keadilan dan keadaban. Sebab manusia yang adil dan beradab akan mudah menilai keberagaman untuk dihormati bukan dimusuhi. Orang yang beradab paham kekerasan dan permusuhan bukan karakter dan adab dari manusia Indonesia.

Terorisme seringkali berdampak adanya kehilangan nyawa orang lain, kerusakan bangunan dan kekacauan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Perilaku ini memberikan kita pemahaman bagaimana terorisme merusak keharmonisan dan persatuan bangsa Indonesia. Sehingga tugas orang tua mendidik anaknya agar mendapatkan pemahaman komperehensif pentingnya persatuan, keharmonian sosial dan kedamaian. Setiap tindakan terorisme adalah perilaku jahat yang merusak spirit Bhinneka Tunggal Ika dan ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keluarga Pancasila perlu menghidupkan keyakinan melawan dampak buruk dari ancaman non-konvensional terorisme yang berdampak buruk terhadap kehidupan bangsa yang harmonis dan damai.

Musyawarah mufakat adalah nilai dasar yang dikembangkan dan diwariskan antar generasi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai masyarakat komunal, kita terbiasakan mengedepankan dialog dalam menghadapi berbagai perbedaan kepentingan yang ada. Orang tua dalam keluarga Pancasila perlu membudayakan dialog kepada anak dalam mengajarkan bahaya terorisme bagi generasi muda. Proses dialog di rumah berlangsung secara egaliter dan dipenuhi kesadaran orang tua menjawab segala rasa penasaran anak. Diperlukan penekanan tindakan terorisme adalah efek buruk egoisme pribadi yang meminggirkan dialog sehingga gerakannya bersifat merusak dan merugikan orang lain.

Kita memahami kondisi dunia yang berubah seringkali menghadirkan kesenjangan dan ketimpangan sosial di masyarakat dunia termasuk Indonesia. Tetapi pemerintah Indonesia terus berusaha mengatasi problematika tersebut agar keadilan sosial dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Konteks ini, negara membutuhkan unit terkecil yaitu Keluarga Pancasila yang melibatkan orang tua dan anak. Anak perlu diajarkan bagaimana keadilan sosial terus dihadirkan negara kepada smeua rakyat Indonesia. Sehingga tindakan terorisme yang seringkali berlindung di balik argumentasi ketidakadilan sosial tidak dibenarkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Kepercayaan dan komunikasi orang tua kepada anak merupakan kunci menciptakan keluarga Pancasila di Indonesia. Strategi komunikasi personal orang tua kepada anak perlu melibatkan cinta, kasih sayang, kelembutan, kehangatan dan dialog yang egaliter. Tak ada dominasi orang tua merasa lebih paham, benar dan hebat terhadap anak. Justru orang tua dalam Keluarga Pancasila perlu merangkul dan memposisikan diri sebagai sahabat dalam berdialog. Pancasila diajarkan secara teori sekaligus praktek, sehingga anak mudah memahami maksud dari pembelajaran Pancasila yang diajarkan orang tuanya. Jika itu direalisasikan dengan baik, Keluarga Pancasila akan hadir di setiap rumah dan terorisme perlahan akan hilang di bumi Indonesia.

*) Penulis adalah pengamat pendidikan dan kebangsaan

Latest articles

Gubernur Pramono Anung Luncurkan Tiga Program Unggulan Kesehatan

Pasukan Putih, JakCare, dan JakAmbulans Jakarta, Trenzindonesia | Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi...

Gates of Chaos Hadirkan Energi Baru di Ranah Symphonic Metal

Jakarta, Trenzindonesia | Dunia musik metal kembali diramaikan dengan kehadiran Gates of Chaos, sebuah...

Maysha Jhuan Rilis Single SETIDAKNYA

Kisah Patah Hati yang Sarat Keberanian Jakarta, Trenzindonesia | Penyanyi muda berbakat Maysha Jhuan kembali...

The Palace Jeweler Meluncurkan Areumi Collections

Trenzindonesia.com l – Menyasar penggemar Korean Wave (K-Wave), The Palace Jeweler hari ini, Selasa,...

More like this

Gubernur Pramono Anung Luncurkan Tiga Program Unggulan Kesehatan

Pasukan Putih, JakCare, dan JakAmbulans Jakarta, Trenzindonesia | Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi...

Gates of Chaos Hadirkan Energi Baru di Ranah Symphonic Metal

Jakarta, Trenzindonesia | Dunia musik metal kembali diramaikan dengan kehadiran Gates of Chaos, sebuah...

Maysha Jhuan Rilis Single SETIDAKNYA

Kisah Patah Hati yang Sarat Keberanian Jakarta, Trenzindonesia | Penyanyi muda berbakat Maysha Jhuan kembali...