Sebuah café diformat menjadi ruang control pesawat luar angkasa. Itu bisa terjadi dalam pertunjukan teater Pandora. Artinya, ruang publik seperti café, juga ruang ruang public lainya adalah bagian dari proses kreatif teater Pandora.
Jakarta, Trenzindonesia | Mengusung konsep #mempermainkanruang yang telah digagasnya sejak tahun 2019 lalu, Teater Pandorakembali menghadirkan karya spektakuler dengan pementasan “Menari” pada Kamis, 29 Februari 2024, di The Newsroom by MANUAL, Kemang, Jakarta Selatan.
Melalui sajian dramatic reading, “Menari” yang naskahnya ditulis oleh M. Rajib Rakatirta, kolaborasi Teater Pandora dengan The Newsroom by MANUAL sukses menggiring penonton ke dalam kisah seorang astronot Crusadia 3yang terjebak dalam anomali pesawat luar angkasa, mengubah hidupnya serta dua karakter lainnya.
Pementasan “Menari” yang disutradari oleh Yoga Mohamad, mengajak penonton untuk menjelajahi dua rentang waktu berbeda: masa kini, di mana The Newsroom by MANUAL menjadi museum diorama Crusadia 3, dan masa lalu, mengungkap nasib sebenarnya awak kapal itu.
Ruang coffee shop The Newsroom by MANUAL disulap menjadi museum memorial pesawat luar angkasa, memperkuat atmosfer cerita dan melibatkan penonton secara lebih intim.
Dalam dunia seni pertunjukan, Teater Pandorayang didirikan oleh Maharani Megananda bersama Yoga Mohamad pada tahun 2014, muncul sebagai gemerlap di antara gemerlapnya seni panggung Indonesia.
Menyajikan pengalaman teatrikal yang unik dan mendalam, Teater Pandora berhasil meretas batas-batas konvensional seni dan membuka pintu imajinasi yang lebih luas.
Teater Pandora bukan sekadar sebuah panggung, tetapi merupakan wahana di mana penonton diajak untuk menjelajahi dunia imajinatif tanpa batas. Didirikan oleh sekelompok seniman berbakat yang memiliki dedikasi tinggi terhadap seni pertunjukan, Teater Pandora menjadi sebuah rumah bagi eksperimen kreatif, kolaborasi seniman, dan pertunjukan yang memikat hati.
“Terkait pemanfaatan ruang publik, bahwa kita sebagai pengkarya, bisa mentas dimana aza.” Ujar Maharani Megananda,pendiri Teater Pandora
Salah satu keunggulan Teater Pandora adalah kemampuannya untuk menggabungkan beragam elemen seni dalam satu pertunjukan. Musik, tari, drama, dan elemen-elemen visual lainnya dipadukan dengan harmonis, menciptakan pengalaman teatrikal yang multi-sensori. Para penonton tidak hanya menyaksikan pertunjukan, tetapi juga terlibat langsung dalam alur cerita yang dikemas secara inovatif.
“Kita ingin teater itu sangat relevan dengan mudah, jadi kita Teater Pandora itu selalu berinovasi” lanjut Maharani, putri dari musisi Bangkit Sanjaya ini antusias.
“Menari” dimainkan pada dua rentang waktu berbeda. Yakni, masa kini, dimana penonton akan diajak menjelajah ruang The Newsroom by MANUAL sebagai museum diorama Crusadia 3 sebagai produk kebijakan pemerintah yang dianggap berhasil dalam mengharumkan bidang penjelajahan luar angkasa. Kemudian, masa lalu, dimana penonton akan diajak menjelajah kisah tentang apa yang sebenarnya terjadi pada nasib awak kapal Crusadia 3.
Selain menikmati pertunjukkan, penonton akan mendapatkan pesan-pesan untuk dipecahkan sebagai sebuah petunjuk. Satu lembar kabar yang menceritakan tentang keberhasilan mereka dalam penjelajahan ruang angkasa dan petunjuk-petunjuk tersembunyi lainnya yang merupakan fakta tak terungkap mengenai Crusadia 3.
Melalui campaign #MempermainkanRuang ini, Teater Pandora berusaha membawa teater ke ruang-ruang publik yang tidak konvensional, seperti café, restoran, ataupun museum, dan merespon tempat-tempat itu untuk dijadikan panggung teater imersif. Hal ini dilakukan untuk lebih mendekatkan seni teater kepada masyarakat luas serta menciptakan pengalaman imersif yang menarik bagi penonton untuk masuk ke dalam cerita secara lebih intim dan dekat.
Pada “Menari,” penonton tidak hanya menyaksikan pertunjukkan dari kejauhan, tetapi ditarik untuk lebih dekat dalam panggung arena, bahkan menjadi bagian dari pertunjukan itu sendiri. Ruang coffee shop The Newsroom by MANUAL disulap menjadi museum memorial pesawat luar angkasa, memperkuat atmosfer cerita dan melibatkan penonton secara lebih intim.
Menjadikan penonton sebagai pihak yang aktif dalam pementasan adalah cara Teater Pandora menciptakan ruang diskusi yang bermakna antara penonton dan pengkarya. Pementasan “Menari” tidak hanya diharapkan menjadi hiburan alternatif bagi warga kota, tetapi juga mengajak penonton untuk mendiskusikan tema-tema yang dibahas dalam sesi diskusi setelah pertunjukkan.
“Karena Menari pentas di tanggal 29 Februari dan terjadi 4 tahun sekali, jadi kalo ada rerun dari pementasan ini pun mungkin akan terjadi 4 tahun kemudian”, ujar sutradara Menari, Yoga Mohamad
Menurut Yoga Mohamad, terkait anggka 4, maka ada 4 hal yang ingin ditampilkan Teater Pandora saat ini.
1. Pentas ini adalah bagian dari campaign #mempermainkan ruang, dimana Teater Pandora melakukan campaign untuk memberdayakan ruang ruang publik sebagai playground dari pementasannya.
“Jadi kedepannya anda akan menyaksikan ragam permainan teater diruang ruang public yang tidak terduga, Karena kami percaya teater dan sajiannya bias hadir sebagai hiburan alternative seperti konser musik, pemutaran film dll.”, jelas Yoga.
2. Menarisebagai sebuah sajian hiburan juga memiliki misi lain yang ingin disampaikan, yakni tentang kisah manusia dalam putaran sejarah monumental. Seperti Jack dan Rose dalam Titanic, Habibie dan Ainun dalam panasnya perpolitikan luar negeri, dan disini kita bicara tentang Adam manusia yang ada dalam sejarah besar monumental yaitu Crusadea 3 itu sendiri. Karena kami percaya kesenian adalah dari manusia dan untuk kemanusiaan itu sendiri.
3, Menarimengadaptasi newspaper teater, Ini suatu metode dari dramawan Augusto Boal, dimana tugas actor, dia mulai ketika dari membaca naskah. Begitupun sejalan dengan pesan Tuhankepada manusia ketika dia diberi tugas untuk iqro, membaca.
Dalam cerita ini, terdapat kebenaran yang disajikan oleh pihak berkuasa yang berkepentingan. Tujuan dari pentas ini adalah mengungkap yang terungkap demi kemanusiaan yang lebih beradab.
4. Bukan hanya pentas, Teater Pandora memasuki 10 tahun berdiri, kami sebagai mahluk teater percaya hubunganyang sehat antara penonton dengan kami sebagai pelaku, dengan stakeholder dan orang orang yang selalu ada disisi kami selama 10 tahun, kita memiliki misi ingin melahirkan ruang percakapan publik yang setara. Dengan adanya pertunjukan ini dan kolaborasi tempat publik, memengkinkan lahirnya diskusi yang segar dan menyenangkan antara pelaku, kami sendiri, partner kerjasama, penonton yang mungkin nanti bisa jadi calon stakeholder atau kawan kokaborator seperti Newsroom dn lainnya.
Teater Pandora, sebagai kelompok teater independen, terus berinovasi dan beradaptasi dengan keterbatasan ruang kesenian dan kebudayaan di tengah pertumbuhan kota yang terus maju. Dengan semangat “Reaktor!” mereka menjawab fenomena sosial melalui pertunjukan teater yang segar, bermakna, dan relevan.
Sementara untuk proses kreatifnya, Yoga menuturkan bahwa kami melihat terlebih dulu ruangnya yang ada dan bagaimana mengoptimalkannya sesuai yang kita punya
Wartawan senior Budi ace, yang hadir menyaksikan pentas Menariikut menyatakan, “Kesenian adalah keindahan yang terkandung dii dalam kebudayaan dan berbuah kecantikan, artinya budaya pop hari ini digunakan untuk menyampaikan pesan moral yang luar biasa bahwa Negara harus hadir menyelesaikan problema panjangnya, gak boleh mendiamkan.”
Dalam pentas Menari, tragedi manusia kembali ke Bumi adalah symbol pergulatan sesungguhnya. Jadi bisa dimaknai secara luas, seperti orang orang yang dulu di buang ke luar negeri dan tidak bisa kembali lagi
“Ini pementasan ke 26 Teater Pandora, Sejauh ini kita sealu mementaskan dengan fenomena sosial politik dan tentu sosial selalu banyak spektrumnya, dari keluarga, psikologi dsb. Jadi memang selalu ada pesan moral yang selalu disampaikan karena kita adalah messenger, kita adalah pembawa pesan dari orang orng yang tidak punya suara.”tambah Maharani Megananda.
“Misi kami ingin berkeliling, msyarakat Indonesia sekarang ini kurang hiburan, jadi kami ingin mengakses, kemanapun kami pergi menjadi tontonan yang bisa menginspirasi setiap komunitas yang ada dan bisa mengajak mereka untuk pentas bareng, betapa nikmatnya teater itu, meskipun agak susah dalam berproduksi tapi saya percaya selalu ada jalan, Tuhan selalu bersama orang orang baaik.”, pungkas Yoga Mohamad. (Fjr) | Foto: Dok. Teater Pandora