Edutainment News

Sha Ine Febriyanti Pentaskan Teater Monolog Cut Nyak Dhien Di Galeri Indonesia Kaya

Sha Ine Febriyanti Pentaskan Teater Monolog Cut Nyak Dhien Di Galeri Indonesia Kaya

Jakarta, Trenzindonesia | Galeri Indonesia Kaya kembali menyuguhkan pertunjukan seni yang kaya makna bagi para penikmat seni di akhir pekan ini.

Dalam rangkaian acara sepanjang Agustus 2024 yang bertema “Merdeka,” Galeri Indonesia Kaya berkolaborasi dengan aktris dan sutradara ternama Sha Ine Febriyanti, mempersembahkan Teater Monolog Cut Nyak Dhien.

Pertunjukan yang digelar di Galeri Indonesia Kaya , Sabtu (10/11/2024) ini, menyoroti sisi humanis dari sosok pahlawan nasional Cut Nyak Dhien sebagai seorang istri dan ibu yang harus menghadapi kesedihan mendalam dan kehilangan dalam perjuangannya.

Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, mengungkapkan bahwa teater monolog ini sebelumnya telah dipentaskan satu dekade yang lalu di tempat yang sama dan mendapat sambutan hangat dari penonton. “Setelah lebih dari satu dekade, kami kembali menghadirkan Teater Monolog Cut Nyak Dhien karena kami ingin menyebarkan nilai-nilai dan pesan yang mendalam kepada para penikmat seni, terutama generasi muda. Pertunjukan ini mengingatkan kita akan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa, khususnya Cut Nyak Dhien,” ujar Renitasari.

Teater Monolog Cut Nyak Dhien, yang disutradarai dan dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti, pertama kali dipentaskan pada 13 April 2014 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. Pertunjukan ini kemudian dibawa ke berbagai kota di Indonesia pada tahun 2015, dan pada 2017 hingga 2018, pertunjukan ini juga dipentaskan di Bentara Budaya Jakarta, International Women Conference di Kuala Lumpur, serta melakukan roadshow dan workshop di 10 kota di Indonesia.

Selama kurang lebih 40 menit, penonton disuguhkan dengan kisah emosional di balik kekuatan Cut Nyak Dhien. Meski dikenal sebagai pejuang yang tak kenal takut, monolog ini menampilkan sisi lain dari Cut Nyak Dhien—seorang perempuan yang juga mengalami kegelisahan dan kesedihan, terutama saat suaminya, Teuku Umar, pergi ke medan perang dan meninggal dunia. Emosi mendalam tergambar jelas melalui ekspresi dan penghayatan Sha Ine Febriyanti dalam memerankan sosok Cut Nyak Dhien, yang meskipun hatinya hancur, harus tetap tegar di hadapan anak-anaknya dan para pengikutnya.

Sha Ine Febriyanti, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa melalui teater monolog ini, ia ingin mengajak para penikmat seni untuk mengenal sosok Cut Nyak Dhien dari sudut pandang yang lebih manusiawi. “Cut Nyak Dhien bukan hanya seorang pejuang, tetapi juga seorang istri dan ibu yang memiliki perasaan dan kerentanan. Kisahnya mengingatkan kita bahwa di balik setiap keberhasilan, ada perjuangan dan pengorbanan yang tak ternilai. Saya berharap monolog ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda, tentang pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa,” tuturnya.

Sha Ine Febriyanti, yang telah berkarir di dunia seni sejak tahun 1992 sebagai model dan kemudian merambah ke seni peran pada tahun 1999, terus berkontribusi pada dunia seni dan budaya Indonesia. Selain karyanya dalam Teater Monolog Cut Nyak Dhien, ia juga dikenal melalui partisipasinya dalam berbagai festival teater dan film internasional. Saat ini, Sha Inemengelola Huma Art Center, sebuah ruang budaya terbuka untuk siapa saja yang ingin berbagi melalui seni. Peraih beasiswa Asian Film Academy di Busan dan Pemeran Utama Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia 2023ini, terus berkontribusi, memperlihatkan dedikasi dan semangatnya dalam memajukan seni dan budaya Indonesia. (PR/Fjr) | Foto: Dok. Galeri Indonesia Kaya

Avatar

Fajar Irawan

About Author

Ketua Komunitas Penulis Kota Bogor I Bendahara Umum Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia I Ketua Silverian '86 Region Bogor I Content Writer I Journalist I Photographer I Vice President Bogor Chapter 'Calon Jenazah Motorcycle Club' I PRESS #GasTipisTipis E-mail: fajar_fireone@yahoo.com Telp / WA: +62 855 740 5555

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

News

Wedari Hadirkan Keindahan Balijava Batik Kudus Koleksi Denny Wirawan

  • September 29, 2017
Rayakan dua dekade berkarya di industri fashion tanah air, Denny Wirawan Angkat khasanah kekayaan ragam motif langka Batik Kudus Lewat
News

Indonesia Digital Popular Brand Award 2017 Fase III

  • September 30, 2017
Indonesia Digital Popular Brand Award, merupakan penghargaan terpercaya dan paling bergengsi bagi merek-merek di Indonesia yang berhasil menancapkan popularitas mereknya