Dari Panggung Musik ke Layar Lebar
Jakarta, Trenzindonesia | Nama Ifan Seventeen atau lengkapnya bernama Riefian Fajarsyah kembali jadi sorotan, tapi kali ini bukan soal musik.
Vokalis band legendaris Seventeen ini resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), sebuah BUMN yang bergerak di industri perfilman.

Karangan bunga berjejer rapi di kantor PFN, Jalan Otista, Jakarta Timur, sebagai ucapan selamat atas jabatan barunya. Menariknya, tak ada nama elite politik dalam deretan bunga itu, justru rumah produksi film seperti PT Bahagia Pictures serta perusahaan audio Soundbest dan V2 Rudi Hidayat yang memberikan dukungan.
Buat yang belum tahu, Ifan Seventeen lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983. Sejak SMA, ia sudah aktif bermusik, bahkan menjuarai festival vokal terbaik antar pelajar pada 2001, saat usianya baru 18 tahun.
Hidupnya yang berpindah-pindah, Jakarta, Pontianak, hingga Yogyakarta, membuka banyak kesempatan baginya di dunia musik. Tapi perjalanan menuju Seventeen tak semudah itu! Pada 2008, Ifan harus audisi ketat untuk menjadi vokalis menggantikan Doni, vokalis sebelumnya. Dengan bakat dan tekad kuat, ia akhirnya lolos dan resmi bergabung dengan Bani (bass), Yudhi, dan Herman (gitar).
Debutnya bersama Seventeen langsung mencuri perhatian. Album pertama mereka, Lelaki Hebat, sukses membesarkan namanya di genre pop rock. Namun, perjalanan kariernya tak selalu mulus. Pada Desember 2018, Ifan menghadapi tragedi besar saat Seventeen manggung di Tanjung Lesung, Banten. Tsunami menghantam panggung, merenggut nyawa seluruh personel Seventeen serta istrinya, Dylan Sahara. Ifan menjadi satu-satunya yang selamat.
Kini, Ifan siap menapaki dunia baru. Sebagai Dirut PFN, ia punya tugas besar untuk membangkitkan industri film nasional. Apakah pengalamannya di industri hiburan bakal membantunya membawa perubahan besar? Kita tunggu gebrakannya. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa