Dari Qodrat-Verse hingga Kisah Horor Baru
Yogyakarta, Trenzindonesia | MAGMA Entertainment kembali membuktikan diri sebagai salah satu rumah produksi terdepan di Indonesia melalui partisipasinya yang spektakuler di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024.
Dengan rangkaian program menarik, mulai dari sneak peek eksklusif hingga pengumuman slate proyek jangka panjang, MAGMA menghadirkan visi besar yang menggugah antusiasme penonton dan pelaku industri perfilman.
Dimulai pada 2 Desember 2024, MAGMA memukau penonton dengan sneak peek film Qodrat 2. Sembilan menit pertama dari sekuel ini memperlihatkan dedikasi tinggi tim produksi terhadap penggemar setia Qodrat. Sutradara Charles Gozali, produser Linda Gozali, editor Teguh Raharjo, dan eksekutif produser baru Dian Sastrowardoyo hadir untuk berbagi perjalanan di balik layar.
“Kami ingin mengapresiasi penggemar yang telah menjadi bagian dari perjalanan Qodrat. Melalui sneak peek ini, kami berharap dapat memperkuat hubungan emosional antara cerita dan penonton,” ujar Charles Gozali.
Tiket sneak peek ini langsung habis terjual, menandakan besarnya antusiasme terhadap film yang direncanakan rilis pada 2025.
MAGMA juga mencatat sejarah baru dengan pemutaran perdana dunia Tumbal Darah pada 4 Desember 2024.
Film horor yang merupakan kolaborasi dengan Wahana Kreator dan Sinemaku Pictures ini menampilkan Martino Lio dan Shallum Ratu Ke, dengan eksplorasi cerita horor lokal yang segar dan orisinal.
Sesi diskusi setelah pemutaran menghadirkan Charles Gozali, Salman Aristo, dan Linda Gozali. Salman, yang bertindak sebagai produser, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan MAGMA adalah kesempatan luar biasa.
“MAGMA berani mengeksplorasi cerita autentik dan memberikan ruang kreatif besar untuk ide-ide segar, terutama dalam genre horor,” ungkap Salman Aristo.
Pada puncak partisipasinya di JAFF, MAGMA mengumumkan slate proyek untuk 2025-2028. Dengan tiga kategori utama, MAGMA menunjukkan komitmen terhadap inovasi, diversifikasi, dan kualitas:
Qodrat-Verse: Kelanjutan cerita dengan Qodrat 2 (2025), Qodrat 3, Pemukiman Setan 2, serta satu proyek misteri.
Horor Lokal: Produksi baru seperti Tumbal Darah (2025), Mayat Hidup, dan Sumpah Pocong.
Magma Action Universe: Film laga seperti Perang Tanding, Death Trap, Hoki, dan Kampung Kubur—sebuah kolaborasi internasional dengan produser Korea Selatan, Choi Yoon.
Remake Film Legendaris: Reinterpretasi cerita klasik Indonesia seperti Perempuan Dalam Pasungan, Ranjang Pengantin, dan November Boys.
Pengumuman akuisisi IP Timun Mas dari Studio Caravan juga menjadi sorotan. “Kami yakin cerita rakyat seperti Timun Mas memiliki potensi besar untuk mendunia,” ujar Linda Gozali.
MAGMA juga berbagi ilmu melalui Masterclass Action di JAFF Market pada 3 Desember 2024. Dipandu oleh Cecep Ruhian, Jonathan, dan Teguh Raharjo, sesi ini mengupas tuntas teori hingga praktik pembuatan film laga.
Selain itu, kolaborasi strategis terus diperkuat, salah satunya dengan Komet Production untuk produksi film horor Dance of The Damned dan akuisisi Timun Mas. Chris Lie, CEO Caravan Studio, menyebut kemitraan ini sebagai langkah besar dalam menghidupkan kembali cerita rakyat Indonesia dalam format modern yang memukau.
Partisipasi MAGMA di JAFF 2024 menjadi bukti dedikasi mereka untuk terus melahirkan karya yang menggugah hati dan inovatif. Dengan visi besar, kolaborasi strategis, dan keberanian mengeksplorasi ide-ide segar, MAGMA tidak hanya menjadi pelaku industri, tetapi juga penggeraknya.
Dengan slate ambisius untuk tahun-tahun mendatang, MAGMA siap membawa perfilman Indonesia melangkah lebih jauh, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Kami percaya masa depan perfilman Indonesia ada di tangan kreator yang berani bermimpi besar,” pungkas Linda Gozali. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa