Tayang 17 April 2025
Jakarta, Trenzindonesia | Joko Anwar kembali menggebrak dunia perfilman Indonesia dengan karya terbarunya, “Pengepungan di Bukit Duri” (The Siege at Thorn High).

Film yang diproduksi oleh Come and See Pictures bekerja sama dengan Amazon MGM Studios ini menjadi film ke-11 dalam perjalanan karirnya dan menandai debut sang sutradara di ranah drama-aksi.
Film ini akan tayang 17 April 2025, menghadirkan Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, serta sederet wajah baru di industri film Indonesia. Dengan genre yang belum pernah disentuh sebelumnya oleh Joko Anwar, “Pengepungan di Bukit Duri” menjadi salah satu film yang paling dinanti tahun depan.

“Pengepungan di Bukit Duri” mengisahkan Edwin (Morgan Oey), seorang pria yang berjanji kepada kakaknya sebelum meninggal untuk menemukan keponakannya yang hilang. Pencarian ini membawanya menjadi guru di SMA Duri, sekolah yang dikenal sebagai tempat bagi anak-anak bermasalah. Namun, di balik tembok sekolah ini, ia harus berhadapan dengan para siswa paling beringas, sambil menjalankan misinya menemukan sang keponakan.
Ketika akhirnya Edwin berhasil menemukan keponakannya, kerusuhan besar meledak di seluruh kota, menjebak mereka di sekolah bersama para siswa brutal yang kini justru mengincar nyawa mereka. Dalam situasi yang semakin mencekam, Edwin berusaha bertahan hidup dengan Diana (Hana Pitrashata Malasan), sementara di luar sana, konflik rasial dan gejolak sosial semakin memburuk.
Trailer yang telah dirilis menampilkan ketegangan tanpa henti, memperlihatkan pertarungan bertahan hidup di tengah negara yang berkecamuk. Film ini tidak hanya menjadi tontonan aksi yang menghibur, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang budaya kekerasan di kalangan anak muda—isu yang sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini.
Menurut penelitian WHO, 42% anak laki-laki dan 37% anak perempuan di negara berkembang mengalami perundungan, termasuk kekerasan di sekolah. Di Indonesia sendiri, laporan dari KemenPPPA, BPS, dan Universitas Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 50,78% anak usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan.
“Bukan hanya secara teknis film ini harus memiliki standar tinggi karena bekerja sama dengan studio Hollywood, tapi ceritanya juga harus mencerminkan kondisi negeri kita saat ini,” ujar Joko Anwar.
Senada dengan itu, produser Tia Hasibuan menambahkan,
“Kami ingin film ini membawa industri perfilman Indonesia naik kelas, sejajar dengan film-film dunia yang berkualitas tinggi.”
Dengan gabungan cerita yang kuat, aksi menegangkan, serta produksi berstandar internasional, “Pengepungan di Bukit Duri” siap mengguncang layar lebar Indonesia. Film ini akan tayang mulai 17 April 2025 di bioskop-bioskop tanah air. (da_Bon/Fjr) | Foto: istimewa