YOGYAKARTA, Trenzindonesia | Totos Rasiti, nama yang mungkin tidak asing lagi bagi penikmat iklan rokok Djarum 76.
Sejak menjadi brand ambassador rokok tersebut, namanya mulai dikenal di dunia seni peran. Pria asal Tegal ini merasa bersyukur atas perjalanan kariernya yang luar biasa sejak menjadi model iklan rokok ini.
“Saya nggak nyangka bisa dikontrak sepanjang ini, biasanya kan model iklan paling lama 2 tahun. Nah, saya sejak tahun 2009 lalu hingga sekarang. Alhamdulillah banget, bersyukur sama Gusti Allah,” ujar Totos dengan rasa bahagia.
Sejak kemunculannya sebagai bintang iklan, tawaran untuk bermain di film semakin datang silih berganti. Sudah puluhan judul film yang ia bintangi, namun salah satu yang paling berkesan adalah film “Syirik.”
“Di film ‘Syirik,’ kenapa? Karena saya tidak hanya sebagai pemain, tapi juga sebagai acting course. Makanya, saya di lokasi sering ikut cawe-cawe, kalau ada pemain yang mainnya kurang sreg di hati,” ungkap alumnus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini.
Dalam film “Syirik” yang disutradarai oleh Hestu Pangestu, Totos memerankan karakter Lurahe atau Ki Lurah. Namun, posisinya dan kekuasaannya secara sosial masih di bawah Ki Dalang. Ini yang membuat peran Lurahe menjadi menarik, karena ia memiliki ambisi untuk menyaingi Ki Dalang dalam berbagai aspek.
Awalnya, Lurahe mendukung Ki Dalang dan percaya bahwa Ki Dalang adalah wakil dari sang Danyang yang menjaga desa Wanasari. Namun, seiring berjalannya waktu, Lurahe menyadari bahwa sebenarnya tujuan Ki Dalang hanya untuk memperkuat ilmu dan kekuatan hitamnya sendiri, bukan untuk kepentingan warga desa.
“Peran sebagai Lurahe sangat menantang dan seru, makanya saya terlibat di film ‘Syirik‘ ini. Mudah-mudahan keterlibatan saya bisa memberikan warna yang menarik dalam film ini,” harap Totos. (TB/Fajar)