Kembalinya Ikon Musik Indie
Jakarta, Trenzindonesia | Di penghujung 2024, kabar yang mengejutkan dan mengharukan datang dari ranah musik indie Indonesia. Setelah delapan tahun vakum, Banda Neira menghidupkan kembali api musik mereka dan merilis album baru bertajuk “Tumbuh dan Menjadi”.
Tanpa banyak gembar-gembor, duo yang dulunya identik dengan lirik puitis dan aransemen akustik ini, kembali membawa suara hati yang kian matang.
Setelah bubar pada Desember 2016, Ananda Badudu, salah satu pendiri Banda Neira, mencoba berjarak dari musik. “Saya bahkan setahun tidak bermusik, hanya bantu-bantu teman di belakang layar,” ungkapnya. Namun, semakin waktu berjalan, Ananda justru merasa terhimpit oleh perasaan bersalah. “Lagu-lagu Banda Neira malah semakin banyak didengar, dan itu membuat saya tenggelam dalam perasaan bersalah karena menelantarkan karya-karya yang saya buat dulu,” ceritanya.
Yang menguatkan keinginan Ananda untuk kembali bermusik adalah suara para pendengar. Mereka tak hanya menghidupkan lagu-lagu Banda Neira, tetapi juga berbagi kisah bagaimana lagu-lagu itu membantu mereka melewati masa-masa sulit. Ananda menyebut, “Tidak mungkin saya tidak goyah mendengar cerita-cerita itu.”
Kembalinya Banda Neira tak hanya membawa Ananda ke panggung, tetapi juga mengenalkan partner musik baru, Sasha. “Pertengahan 2024, saya mengajak Sasha, yang sering menemani saya setahun terakhir sebagai vokalis latar, untuk bergabung,” ungkap Ananda. Keputusan itu berujung pada lahirnya album “Tumbuh dan Menjadi”, yang diproduksi bersama-sama.
Lagu “Kan Terus Ku Tulis, Sampai Nafas Ini Habis” menjadi penanda perjalanan kembalinya Banda Neira. “Lagu ini seperti janji kami untuk terus berkarya sampai kapanpun,” kata Sasha, dengan semangat untuk melanjutkan jejak musik tanpa drama bubar-bubar lagi.
Album “Tumbuh dan Menjadi” digarap dengan serius mulai dari Mei hingga September 2024. Proses rekaman berlangsung di studio Gadgadasvara (Tangerang) dan Kua Etnika (Yogyakarta), diproduseri oleh Lie Indra Perkasa. Penggarapan album ini melibatkan kolaborasi dengan musisi-musisi berbakat seperti pianis Gardika Gigih, Mery Kasiman, Deny Surya dari Dialog Dini Hari, dan Eky Rizkani alias Reruntuh. Selain itu, penataan vokal disupervisi oleh Ranya Badudu, sementara harmonisasi diisi oleh Ruang String Quartet asal Yogyakarta.
Banda Neira lahir pada Februari 2012 dan dikenal luas berkat album-album seperti “Berjalan Lebih Jauh” (2012) dan “Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti” (2016), yang berada dibawah naungan Sorge Records. Di era sebelumnya, Ananda berkolaborasi dengan Rara Sekar, sebelum akhirnya memutuskan untuk bubar di akhir 2016. Kini, dengan Sasha di sisi, Banda Neira menandai era baru yang penuh harapan, kedewasaan, dan tentunya, semangat untuk terus menulis dan bermusik hingga akhir.
Kembalinya Banda Neira melalui album “Tumbuh dan Menjadi” melalui label Berjalan Lebih Jauh Records, bukan hanya sebuah reuni, tetapi pernyataan bahwa musik mereka tetap hidup dan bertumbuh di hati para pendengar. (PR/Fjr) | Foto: Dok. rukiinaraya
Emmanuel Youngblood
November 4, 2024Your comment is awaiting moderation.
I was looking through some of your articles on this internet site and I believe this internet site is very informative ! Continue posting.