Ulasan Musik:
Oleh : Amin Bearland
Kalo ngomongin soal penggemar pasti rame. Apalagi kalo ngomongin soal Slankers, yang konon jumlahnya jutaan orang dan Bipers yang katanya ada dimana mana. Wow!
Nyatanya memang setelah pecahnya Slank, dimana Bongky, Indra dan Pay cabut dari Slank dan bikin BIP, penggemarnya juga terpecah menjadi dua. Malah ada sebagian penggemar yang mengaku masih menyukai keduanya.
Ga ada masalah sebenarnya, dan bahkan mereka ga saling menyerang. Mereka tetap satu. Walaupun ada juga sebagian ada yang “nyinyirin” Slank udah ga Slank, atau Bip dibilang band yang jarang manggung. Tapi yang pasti perbedaan usia menjadi patokan pola pikir mereka. Slankers memang militan, tapi Bipers tetap kompak dan selalu ada. Makanya banyak yang menyebut kalo Bipers itu adalah “abang abangannya” Slankers. Nah!
Ini beragam komentar para Slankers dan Bipers yang dikutip dari FB penulis:
Iwan Bunaken, salah seorang yang akrab dengan seluruh personil Slank dan BIP, mengaku masih tetap Slankers karena masih perhatian terhadap dinamika Slank dan sekitarnya. Tapi ia juga mengaku sebagai Bipers karena suka juga dengan lagu lagunya BIP, dan dulu sering main ke studionya Pay sebelum ia pindah ke Manado. Sama halnya dengan Raka Gibran Faturahman yang mengaku dirinya tetap Slanker walaupun ia sendiri masih suka nonton konser konsernya BIP.
Begitu juga dengan Hutan Duri’Blackbird yang mengaku dirinya Slanker dan nyeletuk “mantan yang gagal move on”. Entah ditujukan kepada siapa ia bilang begitu. Om’ Djuhe Situabangka Slengean juga masih mengaku sebagai Sankers, tapi ia suka BiP waktu vocalisnya masih Irang.
Dod Bip, Bara Timoer, R Satriaji, Endy Bluesablon, Komenk KissMe, dan Juhardam, Afif Firmansyah, Monyos Biroe mengaku dulunya memang Slanker tapi sekarang udah jadi Bipers karena menganggap Slank udah berpolitik dan Slank udah ga Slank lagi. Dan perpindahan mereka ada masalah dengan personilnya.
Ada juga yang komentar, seperti Iye Abdi Ghaw yang bilang Bipers Cianjur dulunya Slanker. Heldat Heldi juga berpendapat sama, Bipers Bogor juga dulunya Slanker, tapi karena Slank sekarang udah ga kritis akhir mereka jadi Bipers.
*Rach Mush* malah berpendapat, ada yang Bipers emang Bipers, ada yang Slanker tapi Bipers juga. Semua tetap Slank juga.
Luken Luke juga berkomentar, nyawa slengean (musik + explore) sebenarnya ada di personil BIP. Fans yang masih seneng sama gaya slengean F13 tetap follow ke para jendral BIP, tapi ga boleh meninggalkan rasa hormat ke markas “Potlot”.
Malah Imam Brendez mengungkapkan, “setau gue Slanker ya Bipers juga karena gue belum denger slogan slogannya.”
Kukuh Kuncara Budi mempertegas, Bipers itu tepatnya mantan Slanker yang tau, paham dan sadar semua sejarah sejarahnya. Faichal Isme Kdbgdh juga tegas. Menurutnya, gue percaya cuma dari yang satu.
Komentar paling beda dilontarkan Papank The Tambel, yang penting ga usah ngaku Slanker atau Bipers kalo mereka konser masih nunggu “jebolan” dan dengerin karya karya mereka masih yang bajakan.
Seru memang komentar komentar mereka. Tapi nanti pada akhirnya akan terbayar mahal, jika nanti mereka jadi reunian F13 (Pay, Bimbim, Bongky, Indra dan Kaka) di Ultah Slank yang ke 40 di Jakarta akhir Desember mendatang. Semua akan terobati sambil melepas kangen melihat personil Slank lama manggung lagi.
Kita doakan semoga acaranya jadi. Karena ini menjadi catatan tersendiri bagi penulis, bahwa ini adalah band sejarah yang bayarannya sangat fantastis dan yang termahal di Indonesia
Kita lihat nanti. Salam musik Indonesia!!!