Sebuah Perjalanan Musik yang Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Kini
Jakarta, Trenzindonesia | Sepuluh tahun setelah album debutnya yang ikonis, Danilla Riyadi kembali dengan “Telisik (lagi)“, sebuah reinterpretasi dan remaster yang menghidupkan kembali karya-karya awalnya.
Dirilis pada 14 Oktober 2024 melalui Laguland, album ini tidak hanya menawarkan nostalgia, tetapi juga menampilkan evolusi artistik dan emosional Danilla selama satu dekade terakhir.
Telisik (lagi) mengundang pendengar untuk kembali menyelami keindahan musik Danilla, yang pada awalnya memadukan elemen folk, jazz, dan pop dengan lirik yang introspektif. Meskipun lagu-lagu ini pertama kali memikat hati pendengar pada tahun 2014, Danilla kini memberi sentuhan baru pada karyanya, mencerminkan kebijaksanaan dan kematangan yang telah ia peroleh selama perjalanan kariernya.
Baca Juga:
Salah satu lagu yang paling mencuri perhatian adalah “Senja di Ambang Pilu“, sebuah karya yang awalnya ditulis oleh produser dan penulis lagu Lafa Pratomo. Lagu ini menggambarkan potret sore yang melankolis dan penuh perenungan, sebuah “kapsul waktu” yang membawa pendengarnya kembali ke tahun 2014. Meskipun narasi pribadi Lafa telah berubah, kekuatan lagu ini dalam membangkitkan rasa rindu dan refleksi tetap abadi.
“Senja di Ambang Pilu” sendiri telah menjadi anthem bagi para penggemar setia Danilla, yang dikenal dengan sebutan “Penelisik“. Lagu ini tidak hanya menjadi soundtrack bagi perjalanan hidup para pendengarnya, tetapi juga menjadi pengingat akan kekuatan musik untuk merangkum emosi manusia yang mendalam. Lafa Pratomo menyatakan, “Meskipun narasi di balik lagu ini mungkin merupakan peninggalan masa lalu saya, lagu itu sendiri tetap hidup bersemangat di hati para pendengarnya.”
Dengan “Telisik (lagi)”, Danilla menciptakan sebuah dialog antara masa lalu dan masa kini, antara dirinya sebagai seniman yang dulu dan yang sekarang. Ini menjadi bukti bahwa musik memiliki kemampuan untuk melintasi waktu dan tetap relevan, menjembatani perjalanan pribadi dengan pengalaman universal.
Dalam album ini, Danilla tidak hanya menyuguhkan ulang karyanya, tetapi juga memberikan pandangan yang lebih dalam tentang perjalanannya sebagai seorang seniman. Bagi pendengar setia, “Telisik (lagi)” menawarkan kesempatan untuk merasakan kembali magisnya lagu-lagu seperti “Buaian“, “Terpaut oleh Waktu“, hingga kolaborasi baru seperti “Wahai Kau” yang menampilkan Rendy Pandugo.
Dengan “Senja di Ambang Pilu” sebagai single kedua, album ini menjanjikan pengalaman mendengarkan yang penuh emosi. Melalui karya ini, Danilla mengingatkan kita bahwa meskipun hidup dan emosi terus berubah, melodi yang menemani perjalanan kita tetap memiliki kekuatan untuk menyentuh hati.
“Telisik (lagi)” telah tersedia di semua platform digital mulai 14 Oktober 2024 melalui Laguland, label yang turut didirikan oleh Danilla sendiri bersama Lafa Pratomo. Laguland menjadi wadah bagi karya-karya Danilla sekaligus mendukung talenta-talenta baru di industri musik Indonesia.
Tracklist Telisik (lagi):
Ada di Sana
Oh, No!
Buaian
Junko Furuta
Wahai Kau feat. Rendy Pandugo
Senja di Ambang Pilu
Terpaut oleh Waktu
Berdistraksi
(PR/Fjr) | Foto: Dok. Ananda Suryo