Jakarta, Trenz Music | Melalui perjuangan yang panjang dan melelahkan, akhirnya Faul Lida (Fauzi Abadi) asal Aceh Darussalam dinobatkan sebagai Jawara Dangdut Academy Asia ke 5. Sebuah kemenangan yang terasa istimewa, karena Faul Lida sukses menyingkirkan 35 perwakilan dari Tujuh Negara seperti Malaysia, Indonesia, Timor Leste, Thailand, Filipina, Singapore, dan juga Brunei Darussalam.
“Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dinobatkan sebagai juaranya, menurut saya Randa bagus, Hannah juga keren. Trofi ini saya persembahkan untuk almarhum Bapak dan Almarhumah ibu saya,” ujar Faul usai menerima trofi yang diserahkan oleh Imam Sudjarwo, Direktur Utama Indosiar saat Grand Final Dangdut Academy Asia ke 5, di Studio Indosiar Emtek City, Jakarta, Sabtu (28/12/2019).
Faul memang memiliki suara bagus, wajah tampan membuat aura bintang dan juaranya melekat pada Juara Lida Indornesia. Sementara Randa (Ryaas Randa) meski memiliki wajah Hansome dan suara tak kalah memikat, namun sinar kebintangan kalah dari Faul. Tidak mengherankan selama penjurian 2 malam berturut-turut nilai Randa selalu terbawah dibandingkan dengan Faul dan Hannah Precillas asal Filipina.
Namun saat duet dengan Fildan, Randa menunjukkan kualitasnya sebagai pedangdut masa depan. Hal ini yang membuat dewan juri dari 7 Negara memberikan nilai signifikan dan akhirnya menyalip Hannah dari Philippines.
Duet maut Randa dengan ‘Bintang segala Bintang’ Fildan yang membawakan tembang ‘Pandangan Pertama’ milik A Rafiq, keduanya tampil prima. Selain menunjukan kualitas suara, keduanya juga memamerkan kepiawaiannya dalam memainka alat masik Gitar ( Fildan) dan Piano (Randa).
“Karena ini malam terakhir, makanya saya tampil habis-habisan. Agar tidak mengecewakan masyarakat yang telah mendukung saya,” ujar Randa bangga
Penampilan Hannah di paruh kedua adalah kesempatannya duet bareng Reza. Hannah juga makin menunjukan kualitasnya sebagai pedangdut masa depan. Meski datang dari negara yang minim musik dangdut, Hannah dalan waktu 3 bulan mengikuti ajang Dangdut Academy Asia 5, sudah mampu beradaptasi dengan membawakan lagu dangdut dalam bahasa Indonesia yang baik. Jadi sangat wajar kalau Hannah masuk 3 besar. “Saya bangga mendampingi Hannah sebagai teman duet.” Puji Reza.
Pujian buah Hannah pun datang dari Zaskia Gotik salah satu komentator “Nggak sangka ternyata orang Filipina bisa menyanyikan lagu dangdut dengan bahasa Indonesia yang baik dengan cengkok dangdut dengan sangat baik,” puji Zaskia Gotik
Penampilan memikat Hannah pun di apresiasi oleh Nassar yang pernah menjanjikan apabila Hannah masuk babak Grand Final ia akan memberikan hadiah cincin berlian. Usai duet dengan Reza, Nassar langsung menepati janjinya.
“Hannah, tolong jangan dilihat nilainya, tapi lihatlah bentuk apresiasi saya atas kemauan kamu belajar musik dangdut sehingga mampu masuk Grand Final” ujar Nassar.
Sebagai penampil pamuncak, Faul diduetkan bareng Rara Lida, melantunkan tembang Egois karya Hendro Saky.
“Saya deg-degan dan kawatir, kalau penampilan saya kurang maksimal, sehingga tidak bisa mengangkat kualitas suara Faul.” Aku Rara ketika dimintai komentar usai duet dengan Faul.
Inul Daratista yang murah pujian pun tak kalah memuji aksi Faul di malam Grand Final DAA 5.
“Selamat Faul, kamu telah mampu mengklimakskan Grand Final Dangdut Academy Asia ke 5 dengan penampilan luar biasa,” kata Inul sebagai salah satu komentator.
Indosiar selaku penyelenggara kontes dangdut Asia terdepan memberikan hadiah uang tuna 100 juta kepada Hannah Prescillas asal Filipina sebagai juara III, Randa diganjar uang tunai Rp. 150 juta dan Faul sebagai Juara 1 meraih hadiah Rp. 250 juta. (Buyil)