Cerita Sani GME Perdana Manggung di Hadapan 50 Ribu Penonton: “Ternyata Banyak yang Bisa Nyanyi Laguku”
Semarang, Trenzindonesia | Band asal Semarang, Good Morning Everyone, baru saja menorehkan pencapaian penting dalam karier musik mereka.

Band yang digawangi oleh Sani sebagai vokalis ini mendapat kehormatan menjadi pembuka dalam tur Sheila On 7 bertajuk Tunggu Aku di lima kota besar di Indonesia: Samarinda, Makassar, Pekanbaru, Medan, dan Bandung.
Bagi Sani dan timnya, kesempatan ini terasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ia mengungkapkan rasa takjubnya terhadap sambutan hangat yang diberikan oleh para penonton di setiap kota. “Aku pikir Good Morning Everyone bukan band besar, selama ini belum banyak manggung di kota-kota di luar Jawa. Nggak nyangka di 5 kota itu penonton bisa nyanyi bareng semua laguku,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Meski baru mengunjungi dua dari lima kota tersebut sebelumnya, band ini berhasil menyedot perhatian penonton. Bahkan, mayoritas Sheila Gank—sebutan bagi penggemar Sheila On 7—ternyata sudah mengenal dan menyukai lagu-lagu Good Morning Everyone. Hal ini terlihat dari para penonton yang turut menyanyikan lirik lagu seperti “Bukan Denganmu” dan “Relakan,” dua lagu yang ditulis langsung oleh Sani.
Bagi Sani, pengalaman ini sangat berkesan, terutama saat ia mendengar penonton memanggil namanya dari tengah kerumunan. “Dari atas panggung, aku denger banyak yang panggil-panggil namaku. Rasanya luar biasa,” tambahnya.

Sani telah menjadi bagian dari Good Morning Everyone sejak tahun 2013. Bersama bandnya, ia telah melahirkan satu album, mini album, dan beberapa single. Tak hanya berperan sebagai vokalis dan penulis lagu, Sani juga terlibat dalam berbagai aspek kreatif lainnya, seperti mendesain cover artwork dan menjadi sutradara serta editor untuk sejumlah video musik mereka.
Selain berkiprah bersama Good Morning Everyone, Sani juga memiliki proyek solo yang cukup menonjol. Pada tahun 2020, ia merilis album instrumental bertajuk Mindstate. Selain itu, ia juga terlibat dalam scoring film, termasuk untuk film Ilusi yang merupakan karya dari Good Morning Everyone sendiri, serta film Pusaran (2021) dan Pembayun (2024) yang diproduksi oleh Sure Pictures.

Tak hanya aktif dalam bermusik, Sani juga mendirikan sebuah label rekaman indie bernama Irama Records pada tahun 2019. Label ini berbasis di Semarang dan berfokus memberikan wadah bagi musisi lokal, namun juga terbuka bagi musisi dari luar kota. Irama Records kini menjadi salah satu pilar penting dalam ekosistem musik independen di Semarang. (PR/Fjr) | Foto: Istimewa