HomeMusicGrup Band Methosa Sukses Curahkan Kritik Sosial Lewat Lagu BANGUN ORANG WARAS

Grup Band Methosa Sukses Curahkan Kritik Sosial Lewat Lagu BANGUN ORANG WARAS

Published on

Karya Terbaru Methosa Tembus 100.000 Viewers dalam 21 Hari

Jakarta, Trenzindonesia | Grup band Methosa kini tengah mencuri perhatian masyarakat Indonesia berkat konsistensinya dalam berkarya, terutama dengan lagu-lagu bertema kritik sosial.

Lagu terbaru mereka yang berjudul “Bangun Orang Waras” berhasil menembus lebih dari 100.000 views di kanal YouTube dalam waktu kurang dari sebulan setelah dirilis, sebuah pencapaian yang cukup mengesankan bagi band yang selalu mengusung tema kritis dalam setiap karya mereka.

Meskipun banyak yang menganggap lagu ini cukup tajam dan langsung mengkritik kondisi sosial, para personil Methosa menyampaikan bahwa “Bangun Orang Waras” merupakan bentuk curahan hati mereka sebagai anak bangsa. Mereka ingin menuangkan keluh kesah tentang berbagai persoalan yang terjadi di sekitar mereka, terutama masalah sosial yang dirasakan banyak orang, namun seringkali terabaikan.

“Sebenarnya lagu ini adalah bentuk curahan hati kami. Sebagai anak bangsa, kami ingin menyuarakan apa yang kami rasakan dan apa yang kami pikirkan melalui musik,” ungkap personil Methosa. Mereka juga menyatakan rasa terkejutnya karena lagu ini bisa diterima begitu baik oleh masyarakat Indonesia. Padahal, lagu-lagu dengan nuansa kritik sosial seperti ini jarang mendapatkan tempat di industri musik tanah air.

Kendati kritik sosial dalam musik bukanlah hal yang populer saat ini, Methosa melihat pencapaian ini sebagai sebuah awal yang baik. Menurut mereka, keberhasilan ini bisa menjadi pemicu semangat bagi anak-anak bangsa untuk terus berkarya, berani bersuara, dan tetap kritis terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.

Methosa berharap bahwa karya-karya mereka, termasuk “Bangun Orang Waras“, dapat diterima oleh masyarakat Indonesia di seluruh penjuru tanah air. Bagi band yang selalu menghadirkan musik dengan pesan kuat ini, setiap lagu bukan hanya soal irama, tetapi juga pesan moral dan sosial yang ingin mereka sampaikan untuk membangkitkan kesadaran dan perubahan positif. (PR/Fjr) | Foto: Istimewa

Latest articles

GJLS: Ibuku ibu-ibu, Film Komedi Absurd Penuh Tawa Resmi Tayang di Bioskop

Trio GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Jakarta, Trenzindonesia.com | Pecinta komedi absurd dan tontonan ringan untuk melepas...

SCTV Music Awards 2025: Malam Puncak Apresiasi untuk Industri Musik Indonesia yang Semakin Berwarna

SCTV Music Awards 2025 Jakarta, Trenzindonesia.com | SCTV Music Awards (SMA) 2025 kembali hadir sebagai ajang...

BRImo Permudah Transaksi Digital

Dorong Inklusi Keuangan Nasional Jakarta, Trenzindonesia l Dalam upaya memperluas akses layanan keuangan di seluruh...

Wong Hang Bersaudara Tampil di Indo Defence 2025, Pamerkan Inovasi Seragam Taktis TNI-Polri Buatan Lokal

Stephen Wongso, Direktur Wong Hang Bersaudara Jakarta, Trenzindonesia.com | Perusahaan mode asal Indonesia, Wong Hang...

More like this

SCTV Music Awards 2025: Malam Puncak Apresiasi untuk Industri Musik Indonesia yang Semakin Berwarna

SCTV Music Awards 2025 Jakarta, Trenzindonesia.com | SCTV Music Awards (SMA) 2025 kembali hadir sebagai ajang...

BRImo Permudah Transaksi Digital

Dorong Inklusi Keuangan Nasional Jakarta, Trenzindonesia l Dalam upaya memperluas akses layanan keuangan di seluruh...

Wong Hang Bersaudara Tampil di Indo Defence 2025, Pamerkan Inovasi Seragam Taktis TNI-Polri Buatan Lokal

Stephen Wongso, Direktur Wong Hang Bersaudara Jakarta, Trenzindonesia.com | Perusahaan mode asal Indonesia, Wong Hang...