“Kami memohon kepada Allah agar acara nanti berjalan dengan lancar,” ujar Refie.
Tradisi pemotongan tumpeng dalam syukuran ini, menurut Refie, telah menjadi bagian dari budaya leluhur untuk mengungkapkan suka cita kepada Allah dan memohon perlindungan dari segala mara bahaya serta kelancaran dalam segala urusan.
Lebih lanjut, Refie yang sudah berpengalaman dalam mengorganisir acara musik di Jakarta dan luar Jakarta, berharap kegiatan ini sukses dan lancar.
Acara syukuran pemotongan tumpeng turut dihadiri oleh sejumlah artis pendukung, antara lain Dian Piesesha, Obbie Mesakh, Wahyu OS, dan Eva Solina. Obbie Mesakh mengungkapkan kebanggaannya sebagai musisi dan penyanyi karena merasa dihargai melalui acara temu kangen tembang lawas.
“Kami merasa bangga dan bersyukur masih ada yang memperhatikan kami untuk ditampilkan dalam acara temu kangen tembang lawas,” ungkap Obbie Mesakh.
Musisi yang dikenal lewat lagu “Hati Yang Luka” ini juga menyatakan perlunya dukungan penuh untuk konser lagu lawas. Menurutnya, musik 80an tetap menjadi barometer musik dunia.
“Musik lawas, khususnya musik 80an, masih menjadi bagian dari anjangsana yang tak akan terlupakan,” tambah Obbie dengan semangat.
Sementara itu, Henry CH, yang merupakan penyelenggara acara dan seorang YouTuber, menyatakan bahwa konser 45 tahun Dian Piesesha akan dihadiri oleh sejumlah artis pendukung yang tidak dapat disebutkan namanya untuk menjaga kejutan bagi sang bintang konser.
“Ada sekitar 20 orang artis yang mensupport dan menonton acara Konser DIPI, mereka beli tiket lho…bukan gratis,” ungkap Henry CH.
“Alhamdulillah, tiket Konser DIPI sudah terjual hampir 90%, dan Insya Allah pada hari H, semuanya bisa habis,” tambahnya dengan optimisme.
Dengan suksesnya acara syukuran ini, para penggemar dan pecinta musik lawas dapat menantikan konser 45 tahun Dian Piesesha yang dijamin akan menjadi momen bersejarah dan penuh kenangan.