Jakarta, Trenz Music I Telah berpuluh tahun lamanya, kedekatan Imam M. Nizar dengan CEO HP Records, Hadi Soenyoto. Perkenalan Imam M. Nizar yang populis dengan sapaan Nizar berawal sekitar tahun 97, kala itu aktif sebagai jurnalis di tabloid Citra, berlanjut tabloid NOVA, kedua media yang berada di bawah payung kelompok Kompas Gramedia.
Hubungan yang berawal antara jurnalis dengan produser rekaman, hingga Nizar yang memiliki kemampuan menulis lagu, berujung menjadi hubungan antara pencipta lagu dengan produser rekaman.
“Aah…, You sajalah yang bawakan itu lagu,” singkat Nizar menirukan ucapan Hadi Soenyoto usai mendengarkan demo lagu “Yastaqimu” yang sebatas diiringi alat musik gitar, tatkala menyambangi kantor HP Records di bilangan Town House. Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, beberapa hari lalu.
Padahal maksud hati, Nizar akui, lagu “Yastaqimu” ingin diperuntukan penyanyi wanita. “Karena memang lagu ‘Yastaqimu’ sudah saya persiapkan untuk penyanyiku. Makanya kaget juga mendengar Pak Hadi malah bilang, saya pantas untuk menyanyikannya,” ungkap Nizar tersipu-sipu kepada Trenzindonesia.com, lewat telepon pada Minggu (2/5) pagi.
Kerjasamanya dengan penyanyi-penyanyi yang berada di bawah bendera HP Records tak terbatas single, bahkan beberapa album Nizar sebagai produser di bawah naungan HP Records.
Sebut saja, seperti Helda Zanara untuk albumnya “Cinta Dalam Noda” kerja bareng Deddy Dores (alm), Album “Masih Mungkinkah”-nya Helda Sanira, dan Album “Semalam Kau Dimana” yang diusung oleh Rina Gunawan (alm) isteri dari aktor Teddy Syah. Selain itu, tercatat beberapa single yang disuarakan oleh artis HP Records dan Metrotama, seperti Nafa Urbach dan Vini Alvionita pesinetron Kedasih, saat itu populer di TPI.
Belakangan, sebelum dirinya aktif menciptakan lagu lagu religi, pernah membuat mini album dangdut “Cinta Yang Terluka” sekaligus produser dari album tersebut, dengan melibatkan Executive Produser Suprayitno, lagu label dari album tersebut di bawakan oleh aktor Eppie Kusnandar, juga di kenal dalam sinetron Preman Pensiunan di RCTI.
Keempat lagu tersebut, yakni; Padang Bulan (cipt M. Nizar), Berulangkali (cipt, Sigit Pambudi), Kemana Kemana (cipt, M. Nizar), dan Malam Yang Dingin (M. Nizar/Mient Pribadi) disuarakan oleh model Karina Ranau.
Belum cukup sampai disitu, empat tahun belakangan ini, Nizar ingin lebih fokus di jalur musik religi lewat platform digital. Bukan sekadar kerja bareng dengan para yuniornya, Nizar pun sudah menambahkan namanya sebagai Imam M. Nizar, nama kecil kerap di panggil sehari hari di lingkungan keluarga dan teman temannya. Dan nama tersebut, tercatat di KCI (Karya Cipta Indonesia).
Di jalur religi, sudah banyak lagu dan album yang ia produserinya. Paling gres, melahirkan penyanyi Elmira Batik, Lea Kostra dan Heri Widharto. Bahkan dalam beberapa kesempatan Imam M. Nizar, kerja bareng dengan penulis buku, Kang Maman Suherman.
Adalah karya puisi Kang Maman Suherman yang digiring menjadi musikalisasi oleh.Nizar dan Heri Widharto, mengambil dari buku, Hijaber Jika Itulah Jalanmu: Melangit Bersama, Lelaki Pujaan Perempuan Suci dan Perempuan Luar Biasa.
Karya-karya musikalisasi teresbut bisa di tonton lewat channel Senandung Syair Religi (SSR TV). Yastaqimu yang disuarakan oleh Imam M. Nizar ini, “Inginnya menjadi bentuk implementasi bagi kehidupan pribadi dan keluarganya,” tutup Nizar tersenyum yang juga anggota Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia ini.