JAKARTA, Trenzindonesia | Panitia Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN) sukses memilih 12 lagu sebagai grand finalis.
Proses seleksi yang dilakukan selama tiga bulan sejak September hingga November mendapatkan tanggapan positif dari musisi dan komposer senior, Dwiki Dharmawan.
Menurut Dwiki Dharmawan, ke-12 grand finalis berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Nagroe Aceh Darusalam (NAD), Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Grand Final Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara akan berlangsung pada 21 Desember 2023 di Auditorium Abdulrahman Saleh, RRI, Jakarta, mulai pkl. 18.30 WIB dan akan disiarkan secara live di RRI dan RRI Net.
Masih menurut Dwiki, keunikan lagu-lagu tersebut terletak pada bagaimana para peserta dapat merepresentasikan keindahan dan rasa syukur, sekaligus mencerminkan suasana dan semangat dari daerah masing-masing.
Dewan juri yang terdiri dari Sundari Soekotjo, Dr. Helvy Tiana Rosa, Viky Sianipar, dan Trie Utami akan memberikan penilaian pada lagu-lagu tersebut. Dwiki berharap bahwa melalui lagu dengan penggunaan bahasa daerah dapat meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia, terutama mengingat bahasa daerah saat ini mulai beranjak punah.
“Penggunaan bahasa yang kadang-kadang hampir punah yang sudah tidak digunakan lagi menjadi meningkat kembali ada apresiasi terhadap bahasa daerah kita yang sangat kaya ini. Melalui lagu melalui musik ini sangat tepat sekali,” ujar Dwiki, beberapa waktu lalu.
Adapun 12 lagu yang menjadi finalis di Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara tahun 2023 kali ini adalah :
Arta Ta, Baku Kele, Belitong Timur Negeri Puake, Jukung Tiung, Kalimantan Tengahku, Kayoh, Mahi Mahi Nebei Be M’bai, Ngata Sanjobu Vatumaso, Pakeling, Papa Modhe, Sakentang Sakentung, dan Si Tou Timou Tumou Tou
Malam Grand Final Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara 2023 Ke-7 malam nanti akan dipandu oleh Bamshari dan Tengku Mazira yang akan dimeriahkan oleh penampilan dari Dwiki Dharmawan Ensemble, Trie Utami, Vicky Sianipar, Ivan Nestorman, Ivan Edbert, Dr Helvy Tiana Rosa, Sundari Soekotjo, Lucky Octavian, Fryda Lucyana, Ita Purnamasari serta TIMUTIWA Choir.
Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Mistam, menyatakan bahwa RRI memiliki tanggung jawab untuk menumbuhkembangkan dan memajukan budaya Indonesia. Kegiatan ini dianggap sebagai inovasi baru yang tidak hanya memperkenalkan, tetapi juga melakukan revitalisasi untuk menggairahkan kesenian daerah.
Mistam berharap bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi kejadian sekali saja, melainkan dapat menjadi rangkaian kegiatan tahunan untuk memajukan kebudayaan Indonesia. “Sehingga tahun-tahun yang akan datang itu bisa kita selenggarakan kembali karena apa? Ini dalam rangka untuk memajukan kebudayaan kita,” ujar Mistam. (Fjr) | Foto: Istimewa