JAKARTA, Trenzindonesia | Konser “Jejak Candra Darusman” yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Jumat (13/10/23), sukses menyuguhkan sebuah malam yang penuh dengan harmoni musik dan persembahan istimewa.
“Jejak Candra Darusman” bukan hanya konser biasa. Diapresiasi oleh Yovie Widianto dan para musisi terkemuka Tanah Air, momen ini merupakan sebuah perayaan musik dan penghormatan kepada seorang maestro music sekaligus legenda dalam industri musik Indonesia, Candra Darusman
Konser bernuansa orkestrasi berkesan megah yang disutradarai oleh Nikita Dompas, dan didukung oleh Ari Renaldi sebagai penata musik serta Ashtie Wendra sebagai penata pertunjukan ini, banyak memainkan aransemen musik pop-jazzy dengan permainan alat musik tiup.
Konser “Jejak Candra Darusman” memberi ruang bagi para musisi tampil dengan membawakan lagu-lagu dari repertoar Candra Darusman. Deretan musisi yang menghiasi panggung dalam konser ini adalah Ardhito Pramono, Bilal Indrajaya, HIVI!, Humania, Rendy Pandugo, The Groove, Yovie & Nuno, Yura Yunita, Vira Talisa, dan Yovie’s SEMVA. Mereka dengan penuh semangat membawakan lagu-lagu yang pernah diciptakan oleh Candra Darusman.
Konser “Jejak Candra Darusman” dibuka dengan penampilan mengesankan dari Yovie’s SEMVA, yang membawakan lagu “Ku Lama Menanti“, “Jangan Salah“, dan “Memori.” Dilanjut dengan aksi HIVI! yang menghidupkan panggung dengan lagu “Semangat Jiwa Muda” dan “Matahari Di Hati.”

Salah satu momen yang menjadi kejutan adalah saat Bilal Indrajaya berduet dengan Candra Darusman untuk pertama kalinya dalam lagu “Ku Tak Tau Apa Yang Kuinginkan” dan “Untukmu.” Persembahan ini menghangatkan hati semua penonton.

Humania melanjutkan dengan membawakan lagu “Waktu Kian Berarti” dan “Kisah Kehidupan,” sementara Rendy Pandugo mengekspresikan diri dalam lagu “Balada Seorang Dara.” Rendy Pandugo juga berkolaborasi dengan Vira Talisa pada lagu “Indahnya Sepi.”
Vira Talisa membawa nuansa romantis dengan lagu “Melati Suci,” yang menjadi bagian dari album “Untukmu Indonesiaku.”. Lalu Yovie & Nuno sukses memanjakan penonton dengan medley lagu-lagu seperti “Rosemarie,” “Karmen,” dan “Minnie,” yang kemudian disusul dengan lagu “Kunyatakan Cinta.”

Ardhito Pramono tampil dengan penuh emosi saat membawakan lagu “Tempat Berpijak” dan “Dara.” Dia juga berkolaborasi dengan The Groove pada lagu “Nada-nada Gembira” sebelum The Groove membawa suasana semakin meriah dengan “Rio De Janirio.”
Yura Yunita mengakhiri rangkaian penampilan dengan penuh semangat. Dia membawakan lagu-lagu seperti “Burung Camar,” “Rintangan,” dan “Pesta,” yang mengubah konser ini menjadi pesta malam yang tak terlupakan.
Penampilan-penampilan luar biasa ini semakin ditingkatkan oleh Candra Darusman yang membawakan lagu-lagu hitsnya, termasuk “Sendiri,” “Geneva,” “Kau,” dan “It’s Amazing,” sembari memainkan piano dengan penuh mahir di atas panggung.

Malam itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Candra Darusman, yang menyatakan, “Sungguh malam luar biasa buat saya.” Konser “Jejak Candra Darusman” ditutup dengan lagu “Kekagumanku” yang dinyanyikan oleh semua penampil, dan penonton merespons dengan penuh antusiasme dan kebahagiaan.
Konser ‘Jejak Candra Darusman’ membuktikan jika pria kelahiran Kabupaten Bogor pada 21 Agusutus 1956, yang pernah tergabung di grup music jazz Chaseiro dan Karimata ini, merupakan musisi yang mampu melintasi generasi dengan musiknya. Karya-karya lama dan baru tetap memiliki daya tarik yang tak tergantikan. (Fajar Irawan) | Foto: M. Ihsan