Trenz Music | Guna mengapresiasi musisi legendaries Yockie Suryo Prayogo yang kini masih dalam kondisi kesehatan yang lemah, beberapa sahabat diantaranya Kadri Mohamad, Dion Momongan, Indro Hardjodikoro, Tyas Amalia, Windy Setiadi, Keenan Nasution, Bens Leo, Seno M. Hardjo serta Donny DSS menginisiasi konser musik bertajuk Pagelaran Sang Bahaduri yang akan dihelat di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta pada 24 Januari 2018.
Adalah Alumni Lomba Cipta Lagu Remaja+ (LCCR), Badai Pasti Berlalu+ (BPB) dan Swaragembira yang kemudian bertindak sebagai penyelenggara konser “Pagelaran Sang Bahaduri” dengan melibatkan sejumlah musisi ternama Indonesia lintas generasi seperti Andy ‘/rif’, Aning Katamsi, Ariyo Wahab, Benny Soebardja, Berlian Hutahuruk, Bonita, Budi Sutomo, Che ‘Cupumanik’, D’Masiv. Debby Nasution, Dhenok Wahyudi, Dira Sugandi, Fadly ‘Padi’, Fariz RM, Fryda Lucyana, Gilang Samsoe, Glenn Fredly, Indro Hardjodikoro, Inggrid Widjanarko, Kadri Mohamad, Keenan Nasution, Komunitas Musik ITB, Louise Hutauruk, Mondo Gascaro, Nicky Astria, Once Mekel, Sarah Anjani dan Tika Bisono.
Dan tak hanya musisi ternama tersebut yang ikut memberikan apresiasinya terhadap Yockie Suryo Prayogo, ada juga Eros Djarot, Setiawan Djody, Sys NS dan lainnya.
Sementara partisipasi untuk penyelenggaraan konser Pagelaran Sang Bahaduri hadir dari musisi Anto Hoed yang menyiapkan lokasi konser di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki yang berkapasitas 1.200 orang. Ada pula peran Mass Donny pemilik DSS Sound serta Lemmy dari Lemmon.id Lighting yang akan ikut bersumbangsih demi kesempurnaan konser Pagelaran Sang Bahaduri.
“Konser Pagelaran Sang Bahaduri merupakan apresiasi kita terhadap seseorang yang sudah mengabdi untuk musik. Karya-karya yang dilahirkan dari kegelisahan kreatifitas, spontanitas dan kegilaan Yockie itu mampu melahirkan sesuatu yang bagus serta kenangan terbaik.” ujar Eros Djarot, saat diskusi santai jelang konser Pagelaran Sang Bahaduri di Patio Venue & Dining (Pelataran), Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).
Menurut Kadri Mohamad, Bahaduri itu berasal dari judul lagu ciptaan Yockie Suryo Prayogo yang berjudul “Duka Sang Bahaduri’ yang bercerita tentang pahlawan, liriknya tentang Bung Karno.
“Karenanya melihat karya karya Yockie Suryo Prayogo yang menjadi masterpiece, maka dia kini layak sebagai bahadurinya, pahlawan tanpa tanda jasa dan layak diapresiasi”, jelas Kadri Mohamad.
“Pagelaran Sang Bahaduri bukanlah lelang, tetapi full-concert yang dikemas dan ditata secara bagus”, tambah Kadri Mohammad
Dukungan untuk konser Pagelaran Sang Bahaduri yang di inisaisi para musisi, juga datang dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI.
Menurut Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ari Juliano, “Bekraf mendukung konser ini karena sejalan dengan pengembangan program yang tengah disiapkan untuk mengapresiasi musisi senior yang rencananya bisa dieksekusi ditahun ini.”
“Bekraf didirikan untuk memperbaiki ekositem ekonomi kreatif termasuk musik yang ujung-ujungnya untuk kesejahteraan. Selama ini pelaku kreatif, khususnya musisi juga berperan penting dalam meningkatkan perekonomian di industry kreatif, namun mereka masih kurang di apresiasi.”, tambah Ari Juliano.
Tiket Konser Pagelaran Sang Bahaduri bisa didapat dengan pilihan kelas: Reguler lantai 3: Rp 200,000,-. Reguler Lantai 2: Rp 300,000,- Reguler Lantai 1: Rp 400,000,- dan VIP Rp 500,000,-. Ada pula kelas VVIP: Rp 750,000,- dan Super VVIP Rp 2 juta. (Fjr/Trenz Indonesia) | Foto: Dudut SP, Iksan& Fajar