Trenz Music | Menandai 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Selandia Baru, Kedutaan Besar RI di Wellington telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan.
Diawali dengan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo bulan Maret lalu yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Indonesia yang berada di Selandia Baru, serangkaian kegiatan yang telah digelar berikutnya diantaranya seminar publik, pameran foto, panggung seni dan lain sebagainya di berbagai kota.
Dan KBRI pun telah mempersiapkan sebuah program khusus guna merayakan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Selandia Baru sekaligus sebagai pamungkas dari rangkaian kegiatannya di tahun ini, yakni konser persahabatan bertajuk “The Symphony of Friendship”.
“The Symphony of Friendship” akan menjadi konser istimewa yang memang dipersiapkan guna menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bagian dari Pasifik yang berbagi kesamaan budaya dan adat istiadat.
Bahkan Tantowi Yahya, selaku Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, merasa yakin bila konser yang akan mengkolaborasikan musik Maori (suku asli di Selandia Baru) dengan musik dari Indonesia bagian timur ini mampu memperkuat tali persaudaraan Indonesia dengan bangsa-bangsa di Pasifik.
Konser The Symphony of Friendship akan dihelat di gedung pertunjukan ikonik di Wellington Selandia Baru, Opera House Wellington, Jum’at, 9 November 2018, 19.00 -20.30 waktu setempat.
Konser “The Symphony of Friendship” akan menampilkan tiga penyanyi kenamaan Indonesia yakni Edo Kondologit, Gita Gutawa dan Andmesh Kamaleng serta 2 penyanyi dari suku Maori; Maisey Rika dan Tama Waipara. Aksi mereka akan diiringi oleh orkestra ternama di Selandia Baru, Wellinton Orchestra, dimana Erwin Gutawa juga terlibat sebagai aranjer sekaligus konduktor orkestra.
“Ini menarik, dimana Erwin Gutawa akan tampil menjadi konduktor dari orkestra terkenal di Selandia Baru guna mengiringi tiga solois dari Indonesia, paduan suara anak-anak dari Selandia Baru serta dua solois dari Maori,” jelas Tantowi Yahya, Dubes Indonesia untuk Selandia Baru,lewat keterangan via Whatsapp dari wellington, Kamis (30/10).
Tantowi Yahya optimis konser “The Symphony of Friendship” akan dipadati oleh 1.300 penonton yang setengah diantaranya adalah pelajar di Wellington. “Para pelajar yang rata-rata berusia 15 tahun adalah pemilik masa depan hubungan Indonesia-Selandia Baru. Semakin dini mereka mengenal Indonesia maka semakin cepat mereka akan jatuh cinta.” Jelas Tantowi.
“The Symphony of Friendship” yang menjadi konser persahabatan pertama yang dihelat Kedutaan Besar RI di Wellington ini disambut baik oleh beberapa kementerian dan lembaga terkait di Indonesia. Diantaranya, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Kepala BEKRAF, Triawan Munaf, Menpar Arief Yahya, serta Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Himar Farid.
Berbagai pihak dari kalangan swasta pun turut mendukung perhelatan “The Symphony of Friendship” diantaranya BNI, Bank Mayapada, Djarum Foundation, Panasonic, Bukaka, Finna, Hotel Sotis Kupang dan XL Axiata
Sementara untup mengakomodir masyarakat Indonesia agar bisa ikut menikmati kemeriahan “The Symphony of Friendship”, maka konser persahabatan ini akan direkam dan juga akan disiarkan oleh TVRI beberapa hari kemudian,
“Sebagai saluran pemersatu bangsa, kami senantiasa akan menyiarkan program-program bagus dan penting diketahui masyarakat. Konser Persahabatan ini memenuhi persyaratan itu” ujar Direktur Utama LPP TVRI, Helmy Yahya. (PR/Fjr) | Foto: Dok. KBRI Wellington