Jakarta, Trenzindonesia | Konser bertajuk Tony Wenas : The Piano Man yang dipersembahkan oleh Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) sukses menghadirkan sebuah pertunjukan musik yang memukau, berkelas dan elegan.
Konser tunggal dibawah bendera PAPPRI-LIVE ini dikemas megah guna mengapresiasi dan memanjakan penonton yang telah bersedia membeli tiket premium untuk menikmati suguhan aksi Tony Wenas.
Pada kenyataannya, konser tunggal bertajuk Tony Wenas : The Piano Man yang dihelat Jumat 7 Juni 2024, memang berhasil menghadirkan sebuah pertunjukan yang inspiratif dan megah sesuai ekspektasi 500 penonton premium yang memadati ruang The Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat.
Aksi Tony Wenas yang didukung oleh Krisna Prameswara selaku Music Director serta Dwiki Dharmawan selaku Strings & Horn Section arranged & conducted semakin prima, karena juga menghadirkan sejumlah bintang tamu musisi papan atas yakni Once Mekel, Ruth Sahanaya, Lilo Kla, Eka Deli, Rio Sidik, Kadri Mohamad serta SOLID 80, band epigon QUEEN yang dibentuk tahun 1980 oleh Tony Wenas dan beranggotakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Selama 2 jam, Tony Wenas tampil memukau dengan membawakan 21 lagu hits favoritnya yang menandai 40 tahun karirnya mewarnai ranah musik Indonesia.
Dalam acara yang dipandu oleh Kamidia Radisti selaku MC, Tony Wenas, suami dari Roshita Manik ayah dari Diego Clasio Fernando Wenas, mengawali penampilan dan aksi pianonya dengan membawakan lagu BABE dari STYX yang disusul dengan lagu HAPPY MAN.
Hingga akhir, Tony Wenas dengan energi dan stamina yang masih luar biasa terus menghibur penonton dengan sajian lagu lagu hits favoritnya yakni HERE WELL STAY yang tampil bersama Ruth Sahanaya, BRIDGE OVER TROUBLE WATER, THE PRAYER yang tampil memikat bersama EKA DELI, disusul dengan lagu hits karya Fariz RM yakni HASRAT & CITA yang kembali secara memukau dibawakan kembali bersama RUTH SAHANAYA.
Tony Wenas juga tampil bareng Once melantunkan lagu EASY LOVER yang dilanjut dengan membawakan lagu DEBORAH dari Jon and Vangelis.
Beberapa lagu hits lainnya yan g menggema dimalam penus kesan tersebut, diantaranya lagu dari Billy Joel yang dijadikan tajuk konser yakni THE PIANO MAN yang dinyanyikan Tony Wenas bareng REGA DAUNA (harmonica), CARRY ON WAYWARD SON – LUCY IN THE SKY WITH DIAMOND, ROSANNA dari TOTO yang dinyanyikan bareng LILO Kla.
Adapula lagu ciptaan Guruh Soekarno Putra yang dipopulerkan oleh alm Chrisye yakni KALA SANG SURYA TENGGELAM yang dibawakan secara apik bersama EKA DELI. Diiringi permainan terompet menawan dari Rio Sidik, Tony Wenas pun kembali membawakan lagu hits Billy Joel yakni ZANZIBAR. Selain itu Tony Wenas juga membawakan lagu GALIH DAN RATNA yang disusul dengan lagu yang terinspirasi dari sebuah klab malam terkenal Copacabana di dekat Havana yang terkenal lewat vokal Barry Manilow yakni COPACABANA yang dibawakan Tony Wenas dengan diwarnai oleh penampilan dancer.
Sebagai pimpinan group SOLID 80 yang kemudian dikenal sebagai band epigon QUEEN, Tony Wenas pun menghibur penonton dengan 4 lagu hits QUEEN yakni tampil bersama Once dan Kadri melmbawakan lagu YOU TAKE MY BREATH AWAY, lalu bersama SOLID 80 membawakan lagu SOMEBODY TO LOVE, dan tampil syahdu bersama Lilo Kla melantunkan lagu LOVE OF MY LIFE.
Akhirnya lagu BOHEMIAN RHAPSODY yang dibawakan Tony Wenas bersama ONCE, KADRI, LILO dan SOLID 80 menjadi penyempurna yang sukses memungkasi Konser bertajuk Tony Wenas : The Piano Man yang berhasil memenuhi ekspektasi penonton yang memang ingin menikmati pertunjukan berkelas yang menawan.
Tony Wenas yang dikenal luas sebagai seorang profesional yang mendapat kepercayaan memimpin beberapa perusahaan skala besar, diantaranya PT. Riau Andalan Pulp & Paper, PT. Vale Indonesia Tbk dan PT. Freeport Indonesia memang tak melepaskan hobbynya bermusik.
Buat Tony Wenas, musik adalah segala-galanya. Menurutnya Pengalaman bermusik dalam memimpin sebuah band, ada korelasinya dengan memimpin perusahaan.
“Bagi saya musik adalah segala-galanya. Saya memimpin perusahaan berdasarkan pengalaman saya memimpin band SOLID 80. Tiap pemain band memiliki keahliannya sendiri-sendiri. Di perusahaan, tiap direksi juga memiliki keahlian masing masing. Nah bagaimana mengatur serta mengoodinasikan, agar ramuan keahlian ini menghasilkan harmoni. Agar kolaborasi keahlian tersebut, mencapai tujuan perusahaan,” papar Tony Wenas, usai tampil gemilang di konser Tony Wenas : The Piano Man.
Menurut Musisi Dwiki Dharmawan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP PAPPRI, dengan seksuesnya konser tunggal Tony Wenas : The Piano Man, ini membuktikan bahwa pagelaran konser menjadi upaya tepat sasaran untuk menciptakan ekosistem musik Indonesia.
Konser tunggal Tony Wenas : The Piano Man yang diselenggarakan dibawah bendera PAPPRI-Live, memang menjadi proyek perdana dari program PAPPRI HONOR, sebuah rangkaian acara music yang diinisiasi oleh kepengurusan PAPPRI di bawah kepemimpinan Tony Wenas, guna memberikan apresiasi kepada musisi tanah air. Konser yang merupakan pencapaian terbaik dari perjalanan karir musikal Tony Wenas selama lebih dari 40 tahun, ini memang dikemas spesial secara megah dan elegan dalam bingkai medium orchestra, tentunya guna memanjakan penonton premium yang khusus hadir by invitation.
Terselengaranya Konser tunggal Tony Wenas : The Piano Man tak lepas dari dukungan berbagai pihak terutama juga dari sejumlah sponsor utama, seperti; PT. Pertamina (Persero) Tbk dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Sponsorship lainnya, adalah; Freeport Mc Moran, PT. Pangansari Utama, PT. Anugerah Tuhup Raya, Tax Prime Consultan, Branchmark Adventage Group, PT. Semesta Alam Barito (SAB), PT. Indika Energy Tbk (INDY), serta PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Adapula dukungan dari Kompas Group (Harian Kompas, Kompas Com dan Kompas TV), Radio Digital DeHills, Rumah Produksi Planet Design Indonesia dan Konveksi asal Bandung, Roda Randata.
Melalui konser ini, Tony Wenas ingin menunjukan bahwa kreativitas dan kualitas musisi Indonesia juga tak kalah dengan musisi manca negara. Seperti yang pernah dikatakan dan menjadi harapannya, kalao Korea sukses dengan K-Pon nya, maka Indonesia juga harus bangga dengan karya anak negeri dan bisa sukses dengan I-Pop nya. (Fjr) Foto: Dok. Dudut, Ibonk & Fajar
