Nuansa Segar dari Grindcore Ibu Kota
Jakarta, Trenzindonesia | Band grindcore asal Jakarta, Trench Horror, kembali ke studio rekaman untuk menggarap album kedua mereka setelah sukses dengan album pertama “Racun Kota Kapitalis” yang dirilis pada tahun 2017.
Dengan formasi baru yang diperkuat oleh Fajrin Nitipraja sebagai vokalis dan Ekysebagai gitaris, Trench Horror hadir dengan energi segar dan komitmen untuk memberikan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.
Setelah Qory Arianto bergabung sebagai anggota baru, Trench Horror kini tampil dengan warna yang lebih berani dan dinamis. Kembalinya mereka ke kancah musik underground membawa nuansa yang cepat, padat, dan tanpa kompromi, sesuai dengan ciri khas grindcore yang mereka usung.
Sebagai pembuka untuk album kedua mereka, Trench Horror merilis single bertajuk “Hingar Bingar“. Lagu ini mencerminkan kekhawatiran dan fenomena di era digital saat ini, di mana segala sesuatu bisa tersebar dengan cepat tanpa pemikiran matang tentang dampaknya. Trench Horror melalui “Hingar Bingar” mengangkat tema tentang riuhnya berita, konten digital, dan kekacauan informasi yang bisa menjadi senjata berbahaya jika tidak dikendalikan dengan baik.
“Ini menjadi skema pembuka bagi kami menuju album kedua, di mana persaingan musisi di era digital sangat dinamis,” ujar salah satu anggota Trench Horror. Band ini bertekad untuk melanjutkan tongkat estafet dan benang merah musik mereka, sembari berusaha memberikan persembahan yang lebih variatif dalam skena musik underground.
Trench Horror mengajak para penggemar musik grindcore dan pendengar baru untuk menikmati karya terbaru mereka. Single “Hingar Bingar” kini sudah tersedia di seluruh platform streaming digital. (PR/Fjr) | Foto: Istimewa