Untuk Ramadan 2025
Jakarta, Trenzindonesia | Seperti tradisi setiap Ramadan, Vagetoz kembali menyapa penggemarnya dengan lagu religi terbaru.

Tahun ini, band asal Sukabumi tersebut merilis “Manusia Berhati Mulia”, sebuah lagu yang penuh makna dan pujian terhadap Rasulullah SAW.
Lagu ini hadir dengan lirik yang menyentuh, menceritakan betapa besar kepedulian Rasulullah SAW terhadap umatnya, bahkan hingga akhir hayatnya. Dengan sentuhan aransemen khas Vagetoz, lagu ini diharapkan bisa menjadi pengingat dan inspirasi bagi umat Muslim di Indonesia.
Teguh, vokalis Vagetoz, mengungkapkan bahwa lirik lagu ini menyoroti bagaimana Rasulullah SAW selalu mengutamakan umatnya.
“Di akhirat nanti, beliau yang akan menolong kita, karena beliau memang tidak ingin umatnya celaka,” ujar Teguh.
Salah satu bagian lirik yang paling berkesan baginya adalah:
“Bahkan menjelang nafas terakhirnya, Beliau masih memikirkan umatnya.”
Bagian ini menjadi benang merah lagu, yang mengingatkan pendengar tentang ketulusan cinta dan pengorbanan Rasulullah SAW.
Meskipun pengerjaan lagu ini berjalan cukup lancar, Vagetoz tetap memberikan perhatian ekstra di setiap detailnya.
“Dibilang lama nggak, dibilang sebentar juga nggak. Kami harus mendengarkan lagu ini berulang-ulang untuk memastikan semua elemennya sudah sesuai,” jelas Teguh.

Dari segi musikal, lagu ini memiliki beat medium yang lembut, mempertahankan nuansa khas Vagetoz. Selain itu, ada sentuhan aransemen bernuansa Timur Tengah, yang memberikan warna baru namun tetap harmonis dengan karakter lagu religi mereka.
“Melodi benar-benar kami pikirkan matang-matang. Kami ingin melodi ini bisa menggambarkan perasaan yang terkandung dalam liriknya,” tambahnya.
Sebagai band yang selalu konsisten merilis lagu religi setiap Ramadan, Vagetoz berharap “Manusia Berhati Mulia” bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.
“Setiap lagu pasti berbeda, tidak akan seratus persen mirip. Kami berharap lagu ini bisa memberikan hal yang positif dan menginspirasi banyak orang untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW,” tutup Teguh. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Dok. Vagetoz