Jakarta, Trenz Otonomif I Sabtu (23/1) siang mendatang, menjadi hari yang paling dinantikan duo peturing dengan titel “Ride for Friendship” yang akan memacu ‘kuda besi’ Kawasaki Versys X250 dari Bekasi menuju Timor Leste.
Adalah pasangan VOIDER (sebutan anggota Versys Owners Indonesia) Bro Andra dengan motor bernopol F 2041 FCZ sementara Bro Donay motor bernopol B 4154 FNN yang mengawali perjalanan bermotor dari dealer resmi Kawasaki, yakni Kawansakti beralamat di Jalan Ir. H. Juanda N0.195-D, Bekasi.

“Untuk persiapan sampai malam ini sudah 99 persen dan satu persennya lagi, gue dan Donay tinggal printilan yang kecil-kecil aja dan ngegas saja,” ungkap Bro Andra bersemangat dalam acara Press Conference yang digelar di Limos Café dibilangan Grand Galaxy City, Blok RSA 05, No,76, Bekasi.
Mengenai printilan kecil-kecil dimaksudkan itu, tambah Bro Donay, “Iya kayak hard pannier untuk motorku yang belum terpasang atau Helm yang belum kita ambilnya.”

Meski Trenzindonesia.com sebagai media partner, Redaktur Senior Agus ‘Blues’ Asianto cukup mengenal bahkan telah mengantongi jejak digital dari duo VOIDER yang terbilang kenyang dengan turing di pelosok Indonesia, salah satunya “Jelajah Garis Batas Borneo” berkaitan HUT TNI ke-74 tahun 2019. Namun turing “Ride for Friendship” Bro Andra mengakui, sama sekali tak bisa dianggap remeh dan penuh dengan tantangan. “Iya kalau hanya sebatas ngegas motor untuk turing kemanapun it’s OK lah? Tapi untuk ‘Ride for Friendship’ adanya pandemi Coronavirus. Pertama baru bicara masalah perijinan saja tuh ribetnya minta ampun ya?” kelakar Bro Andra pemilik akun IG @andrabells tersenyum sipu.
Karenanya, Bro Andra menceritakan, sangat berterima kasih kepada banyak pihak yang turut andil membantu terwujudkan “Ride for Friendship” salah satunya IMI (Ikatan Motor Indonesia), VOID (Versys Owners Indonesia), IRA (Indonesia Ride Adventure), teman-teman bikers, dan tak ketinggalan para sponsorship.
“Jadi tantangannya gue dan Donay di masa Covid-19 iya harus mampu meyakinkan dan ikut mensosialisasikan pentingnya Protokol Kesehatan. Andai dalam perjalanan menemui penyekatan misalnya saat akan penyebrangan feri harus menjalani karantina beberapa hari, iya mau ngak mau kita harus mematuhinya. Apalagi diinfokan kalau begitu memasuki negara Timor Leste katanya menjalani masa karantina selama 14 hari. Bisa juga karena faktor cuaca atau jadwal keberangkatan feri ditunda. Coba itu?” papar Bro Andra yang mengharapkan selama dalam perjalanan tak menemui kendala yang menjadi tantangan tersendiri ini.
Sementara menyinggung rute yang menjadi pilihan “Ride for Friendship” selama 35 hari, sejak Sabtu, 23 Januari 2021 sampai Jumat, 26 Februari 2021 mendatang, Bro Donay menjelaskan, pelepasan berawal dari Bekasi menuju Bandung. “Akan masuk Bandung sebagai kota pertama, dan VOID Chapter bandung akan bikin Meet n Greet, jadi di kota kembang mau ngak mau kita bermalam dan baru akan melanjutkan perjalanan esok pagi menyusuri Wangon, Purwokerto, Solo dan seterusnya,” ungkap Bro Donay yang juga Ketua VOID Chapter Bekasi.
Berkaitan dengan Meet n Greet yang akan digelar rekan VOID seperti di kota Bandung, Solo, Malang, Bali, dan Lombok. Duo VOIDER pada giat Meet n Greet tak saja berbagi pengalaman, namun juga kembali mensosialisasikan pentingnya safety riding, 4 pilar MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), dan misi IMI. “Juga yang tak kalah pentingnya penerapan Prokes (Protokol Kesehatan) dari yang namanya wajib memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan serta penggunaan handsnitizer,” tandasnya serius. Bahkan sambung Bro Donay, “Juga dalam menosialisasikan serta penerapan Prokes, 1000 masker yang kita bawa akan dibagikan di Kupang nantinya.”
Masih terkait Meet n Greet, Bro Andra menambahkan, “Meet n Greet ke lima di Kupang, kita masih menjadwalkan untuk komunitas motor disana, kalau memang waktunya masih memungkinkan.”

Seperti halnya Bro Andra, juga tak ditampik dengan Bro Donay dengan “Ride for Friendship” yang menjadikan turing terberat. “Iya bertnya dan tantangan kalau dalam perjalanan sampai menjumpai adanya Rapid test dan Antigen, iya akan kami ikuti dan laksanakan aturan itu. Meskipun kami juga sudah menjalani Rapid test dan Antigen dan Alhamdulilah hasilnya negatif,” celetuk Bro Donay mesam mesem.
Bukan Turing Biasa
“Ride for Friendship” menjadikan tema yang dikedepankan duo VOIDER dalam perjalanan bermotor menembus ±7.000km berawal dari Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa (NTB), Flores (NTT), Timor Leste, Sumba, dan Kota Surabaya sebagai ending dari turing persahabatan otomotif dua negara. “Friendship disini tak melulu menjalin persahabat dua negara, merangkul persahabat diantara bikers. Tapi juga mengedepankan persahabatan kita dengan alam, lingkungan yang akan kita lintasi, dan juga persahabatan akan pentingnya Prokes,” papar Bro Andra yang melengkapi perbekalan selama dalam perjalanan bermotor di dalam kedua hard pannier ramah lingkungan.
Sementara itu, selain duo VOIDER, dalam acara Press Conference “Ride for Friendship” juga turut menemani Bro Muhammad Joel D. Mastana (IMI Pusat), dan Bro Wijaya Kusuma Soebroto (perwakilan VOID)
“Saya sebagai perwakilan dari IMI Pusat memberikan dukungan penuh untuk ‘Ride for Friendship’ yang akan dijalani Bro Andra dan Bro Donay ini. Apalagi kedua biker ini akan mensosialisasikan empat pilar MPR dan empat misi IMI. Yang dimaksud dari misi IMI adalah aksi keselamatan berkendara, lingkungan, sosial dan wisata,” lontar Bro M Joel, Secretary of Tourism & Mobility Pengurus Pusat (PP) IMI.
“Iya saya salut dengan keduanya, Bro Andra dan Bro Donay masih bisa turing di masa pandemi Covid-19 ini. Apalagi kedua bikers ngak sekedar turing tapi ada juga menyelipkan misi sosialisasikan Prokes,” tandas Bro M. Joel.

Menyambung M. Joel mengadakan turing di masa pandemi Covid-19 ini, adalah solo ride Jakarta – London 30.000km, tahun 2018, Bro Stephen Langitan mengungkapkan, turut merasakan senang mendengar dan akhirnya bisa terwujudkan kedua sahabatnya untuk turing overland ini. “Gimana ngak senang? Karena ‘Ride for Friendship’ yang sudah direncanakan cukup lama ini akhirnya bisa terlaksanakan. Inilah salah satu bukti dengan masih begitu banyaknya produk yang mau men-support kegiatan turing ini,” lontar Stephen Langitan, pemilik dua media online www.stephenlangitan.com dan www.motobikerz.com ini.

Sejalan dan seirama dengan Bro Stephen Langitan, penggiat Motoadventure sekaligus pengasuh Indonesia Ride Adventure, Bro Jack Maulana menuturkan, meskipun kedua sahabat Bro Andra dan Bro Donay bukanlah muka baru dan sangat cukup kenyang untuk urusan turing, tapi kali ini pasti mereka akan menghadapi begitu banyak challenge di masa pandemi Covid-1. “Iya seperti satu contoh saja, ketika harus menyebrang dengan feri, tetapi karena terganjal cuaca atau adanya penyekatan tak bisa memasuki wilayah karena munculnya peraturan. Sudah pasti mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi. Bukannya ini juga challenge kan? Doa ku semoga saja mereka berdua tak menghadapi kendala itu,” papar Jack Maulana.
Maka dari itu, perwakilan VOID kepada Trenzindonesia.com, Bro Wijaya Kusuma Subroto menambahkan, dengan kemampuan yang dimiliki memberikan support terhadap duo VOIDER dari members VOID Chapter Bekasi untuk kegiatan “Ride for Friendship”.
“Karena yang akan turing ini members VOID, tentunya sejak awal sampai usai ‘Ride for Friendship’ sudah semestinya membantu dan memberikan kemudahaan dua riders. Apalagi turingnya memasuki Timor Leste, tentunya kelengkapan dokumen harus menjadi perhatian yang utama VOID,” tegas Bro Wijaya Kusuma serius.
“Ride for Friendship” kelak akan menyambangi obyek wisata, salah satunya Pulau Komodo, desa Wae Rebo, danau tiga warna Kelimutu. “Oh, iya, kita juga akan mengunjungi Sirkuit Mandalika yang juga digadang-gadang sumber pendapatan pariwisata Indonesia,” singkat Bro Andra akui kedua motor ikut disematkan kamera GoPro 5 guna merekam keindahan pesona alam Indonesia.

14 Hari MenJalani Karantina
Nampaknya duo VOIDER tak mengalami kesulitan untuk memasuki negara Timor Leste yang menjadi puncak perjalanan “Ride for Friendship”. Lantaran Bro Andra akui, mendapat dukungan dari Bro Boy Sabak (Founder Timor Story Adventure) yang menjadi pemandu selama turing dan mengeksplore Timor Leste 360°.
“Meski kita mendapat kemudahan di Timor Leste, sebagai tamu tetap ikut mematuhi aturan dari negaranya, seperti menjalani masa karantina selama 14 di kota Dili tanpa bisa berinteraksi dengan kalangan bikers,” lirih Bro Andra.

Sepanjang keberadaan di Timor Leste selama 2-3 hari, Bro Donay bilang, “Telah diagendakan sama Boy Sabak untuk bisa bertemu dengan pak Sahat Sitorus (Dubes Indonesia untuk Timor Leste), terus Xanana Gusmao (mantan presiden Timor Leste), sama melakukan kegiatan pembagian 1.000 masker untuk penduduk disana.”
“Ride for Friendship” simbol sederhana dari persahabatan tanpa batas. [Foto-foto: Agus Blues / FORWAN].