SUMUT, Trenzindonesia | Direktur Pengamananan Objek Vital (Dirpamobvit) Korps Samapta Bhayangkara Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Brigjen Pol. Suhendri memaparkan strategi pengamanan Danau Toba. Destinasi pariwisata tersebut menjadi salah satu prioritas keamanan.
Brigjen Pol Suhendri menyebutkan setidaknya ada enam permasalahan yang diidentifikasi dalam menerapkan strategi pengamanan. Pertama terkait klarifikasi dan standar pengamanan obyek wisata yang belum ditentukan. Kedua, terkait kurangnya kolaborasi antar instansi.
“Ketiga, kurangnya sarana dan prasarana,” ujar Brigjen Pol Suhendri dalam paparan yang disampaikan Kamis (23/2/2022).
Keempat, nota kesepahaman antara Kemenpar dan Polri dinilainya belum berjalan dengan baik. Kelima, sumber daya manusia yang terbatas. Sedangkan keenam, belum adanya pos pengamanan terpadu untuk objek wisata.
Mengatasi permasalahan tersebut, maka Ditobvit Baharkam pun akan melakukan serangkaian langkah strategi. Langkah yang dilakukan yakni pemenuhan kebutuhan personel dan sarpras. Kemudian Ditobvit akan menginisiasi pembangunan sistem pengamanan terpadu antar-instansi.
Selanjutnya dilakukan pembentukan satpam obvit di kawasan destinasi. Lalu dilakukan peningkatan kapasitas personel. Kemudian dilakukan distribusi seragam khusus.
“Langkah selanjutnya, dilakukan pula pembentukan polisi khusus kawasan pariwisata oleh Polda Sumut ke Kapolri, masih menunggu penetapan,” jelas Brigjen Pol Suhendri.
Pengamanan kawasan wisata Toba tersebut akan melibatkan Polri, TNI, Pemda, Basarnas BNPB, Kominfo, Dinkes, Damkar, Internal pengelola dam masyarakat. Adapun Polri akan berperan sebagai koordinator. (polri.go.id/Fjr)