BANTEN, Trenzindonesia | Mayor Jendral Rido Hermawan M.Sc terbilang sebagai salah satu sahabat sekaligus kerabat GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) yang digagas Gus Dur, Sinuwun Paku Buwono XII dan Prof. KH. Muhammad Habib Chirzin serta Sri Eko Sriganto Galgendu selaku pemegang akte notaris sekaligus penerus cita-cita luhur yang diemban GMRI.
Respon positif Jendral Rido untuk acara pertemuan Forum Negarawan yang dihajatkan setiap bulan itu dan kini akan berlangsung dalam putaran ke-4 pada 11 Juni 2023 di Museum Satriamandala, Jl. gatot Sibroto No. 14 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mungkin telah menggugah simpati Tenaga Ahli Pengajar Bidang Krwaspadaan Nasional, Lemhannas mengirimkan secara khusus catatan pribadinya tentang Kriteria Kepemimpinan Berbasis Pancasila yang akan menjadi topik tajuk bincang Forum Negarawan pada acara pertemuan putaran ke-empat.
Menurut Jendral Rido Hermawan, Kriteria Kepemimpinan Berbasis Pancasila harus memiliki ciri yang meliputi adanya krpedulian terhadap rakyat. Karena sosok kepemimpinan harus memiliki ciri kepedulian yang tinggi terhadap kesejahteraan rakyat. Kecuali itu, memurut Jendral Rido Hermawan, sosok seorang pemimpin harus mampu mendengar dan merespons aspirasi dari seluruh rakyat tanpa terkecuali.
Catatan yang dikirim khusus Jendral Rido Hermawan ini kepada penulis yang mempublis acara Forum Negarawan itu, pada Sabtu siang, 10 Juni 2023 bisa menjadi bukti dukungan beliau terhadal tujuan positif Forum Negarawan yang merupakan anak kandung dari GMRI dimana Jendral Rido diposisikan sebagai Pembina Utama lembaga tersebut.
Berikutnya kriteria kepemimpinan yang berbasis Pancasila itu, katanya harus dapat menjaga Ketaqwaan dan Kebhinekaan dalam tatanan yang harmoni. Kepemimpinan berbasis Pancasila juga harus mampu menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebhinekaan. Sebab seorang Pemimpin yang berbasis Pancasila harus dapat menghargai dan menghormati perbedaan agama, suku, ras, dan budaya, serta menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam perilaku dan sikap kepemimpinannya.
Kepemimpinan yang berbasis Pancasila itu berintegritas dan mengedepankan transparansi. Sikap dari seorang pemimpin yang berbasis Pancasila bisa memegang teguh integritas, kejujuran, dan transparansi. Dan sosok seorang pemimpin harus berani dan tegas memberantas korupsi dan penegakan hukum yang adil. Lalu yang tidak kalah penting, tandas Jendral Rido Hermawan M.Sc adalah adanya sikap keterbukaan terhadap Kritik.
Sebab sosok pemimpin yang berbasis kuat pada Pancasila harus memiliki sikap terbuka terhadap kritik dan mampu menjaga dialog yang konstruktif dengan seluruh rakyat. Sehingga sosok seorang pemimpin mampu mengakomodasi masukan dan kritik dari berbagai pihak demi kemajuan bersama.
Berikutnya syarat bagi seorang pemimpin untuk memiliki basis Pancasila yang kuat adalah kemandirian yang senantiasa menempatkan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongannya semata.
Kepemimpinan yang berbasis Pancasila harus mampu untuk menunjukkan sekaligus membuktikan kemandirian diri dan perbuatannya untuk kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Sebab dengan begitu, pemimpin yang teguh berpegang pada Pancasila akan mampu berpikir untuk jangka waktu yang panjang serta strategis untuk merumuskan visi dan misi yang baik demi dan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Pada akhirnya sosok seorang pemimpin patut memilki keahlian, kemampuan dalam seni Kepemimpinan. Pada intinya kemampuan seni kepemimpinan, meliputi kemampuan berbicara dan merangkul berbagai pihak dengan cerdas. Sebab dalam kepemimpinan cara berpikir dan berinovasi serta kemampuan dalam manajerial menjadi bagian dari kelengkapan mutlak tidak bisa diabaikan.
Menurug Jendral Rido Hermawan, hanya dengan kriteria-kriteria tetsebut di atas, kepemimpinan negarawan berbasis Pancasila dapat diharapkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan mampu dalam upaya memajukan bangsa dan negara Indonesia dengan mengacu pada Pancasila sebagai dasar negara. Dan sebaliknya, tanpa memenuhi kriteria di atas, maka apa-apa yang di kumandangkan tentang sosok kepemimpinan dari sosok negarawan yang Pancasilais, hanya akan menjadi jargon dan ilusi semata, tandasnya. Begitulah catatan tambahan dari Jendral Rido Hermawan M.Sc., Tenaga Ahli Pengajar dan Pengkajian di Lemhannas, lulusan Akmil 1989 dan menapak karier lewat Kecabangan Zeni Kopassus. (PR/Ocdy)