Tampilkan Kekayaan Budaya Provinsi Guizhou, China Barat Daya
Washington, Trenzindonesia | Provinsi Guizhou, China Barat Daya,membuat penampilan yang mengesankan di Festival Budaya Tionghoa Washington ke-22 (Festival enhances Guizhou’s cultural bond with the US) yang berlangsung pada 31 Agustus 2024 waktu setempat.
Acara promosi budaya dan pariwisata Guizhou menjadi salah satu sorotan utama dalam festival tersebut.
Festival Budaya Tionghoa Washington yang dimulai pada tahun 1999 oleh Komunitas Tionghoa Amerika di Washington, telah berkembang menjadi salah satu acara besar di kawasan DC. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan menarik, termasuk tarian singa, pertunjukan vokal, resital musik, seni bela diri, dan akrobatik. Selain itu, terdapat pameran budaya dan kegiatan interaktif seperti kaligrafi, lukisan Tionghoa, teater, upacara minum teh, dan pameran kuliner.
“Kami menampilkan beragam minoritas dari Guizhou, seperti suku Miao dan Dong. Kami juga memamerkan berbagai lukisan dan patung yang mewakili 1 dari 17 minoritas yang ada di Guizhou,” ujar Nafisa Rustan, seorang relawan yang bekerja di workshop kelompok etnis Guizhou, kepada China Daily.
Rustan, yang juga berasal dari kelompok minoritas, merasa tertarik dengan keberagaman budaya. “Budaya yang berbeda selalu menarik minat saya karena saya juga bagian dari minoritas. Saya suka belajar tentang asal-usul minoritas lain dan bagaimana mereka berkembang hingga hari ini. Dan saya pikir sangat luar biasa bisa berbagi budaya Tionghoa,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, lima workshop yang menampilkan warisan budaya kaya Guizhou, termasuk batik tradisional, pakaian etnis, teh, dan pameran foto yang memperlihatkan keindahan alam Guizhou, menjadi pusat perhatian. Guizhousendiri pernah masuk dalam daftar “52 tempat yang harus dikunjungi” versi New York Times pada tahun 2016.
“Umpan balik yang kami terima sangat positif. Banyak orang mengatakan bahwa jika mereka mengunjungi China, mereka harus pergi ke Guizhou. Banyak orang yang sudah akrab dengan Beijing dan Shanghai, tetapi Guizhouseringkali tidak dikenal oleh orang asing. Padahal, Guizhou sangat indah dan pantas untuk dikenal lebih banyak orang,” kata Zou Ying, seorang relawan di salah satu workshop Guizhou.
Nicole He, salah satu pengunjung acara, mengungkapkan keterkejutannya melihat seni batik tradisional Guizhou secara langsung. “Saya pernah melihat dokumenter tentang batik Guizhou di TV, tetapi saya tidak pernah menduga bisa melihatnya di sini. Warna dalam batik tidak selalu mudah didapatkan pada percobaan pertama. Anda harus memahami prosesnya dan bekerja keras dalam waktu yang lama. Bahan-bahan ini langka, jadi saya sangat terkejut bisa melihatnya di sini di DC,” katanya kepada China Daily.
Kebanyakan pengunjung memberikan tanggapan bahwa workshop Guizhou “sangat unik.” Kesempatan untuk menyaksikan budaya asli yang dibawa langsung ke Washington DC sangat menggembirakan banyak tamu asing, ujar Maggie Wukepada China Daily.
Wu juga menambahkan bahwa festival ini menjadi platform yang luar biasa untuk menampilkan budaya Tionghoa. “Pengunjung asing sangat kagum, banyak yang bertanya kapan akan ada lagi workshop Guizhoudi mana mereka bisa belajar kerajinan tersebut, atau jika ada situs web tempat mereka bisa membeli barang-barang ini,” katanya.
“Kami juga memperkenalkan mereka pada keindahan alam Guizhou. Beberapa dari mereka sangat tertarik dan menanyakan detail tentang harga dan jadwal tur ke Guizhou,” tambah Wu. (PR Newswire/Fjr) | Foto: PR Newswire
