JAKARTA, Trenzindonesia | Pada Hari Kedua Festival Musik Remember November berakhir sekitar pukul 23.00 wib, saat Vina Panduwinata menghilang di balik panggung megah yang penuh dengan cahaya.
“Terima kasih Jakarta, sampai ketemu di Remember November tahun depan,” teriak Mama Ina, di penghujung penampilannya bersama generasi millenial.
Kolaborasi Mama Ina bersama para penyanyi millenial Novia Bachmid, Electroobydan Ibeth Estrya, ditutup dengan penampilan yang tak terlupakan, hingga tahun depan, saat Remember November, digelar untuk yang kedua-kalinya.
Berbeda dengan Hari Pertama, Remember November Hari Kedua, cuaca di venue Prakrir Timur Senayan, jauh lebih bersahabat sejak penampilan ‘Gondal Gandul’, ‘Lalahuta’, Aldi Taher and Friends’, dan ‘DMasiv‘ feat Aldi Taher, pada sore hari, hingga tengah malam.
“Alhamdulillah saya bisa berbagi kebahagiaan dengan DMasivuntuk para penonton,” ungkap Aldi Taher, usai show, dengan sikap yang lebih serius. Ia pun memperkenalkan seluruh personel band yang mendukung penampilannya.
Lepas Magrib, suasana venue semakin dipadati penonton, yang nampak lebih ceria, karena cuaca sangat mendukung. Berbeda dengan hujan deras pada hari sebelumnya.
Panggung megah nampak gagah, dengan kekuatan sound system yang dashyat dari DSS Sound dan tata lampu dari Lemon ID, bergemuruh kencang saat MC Sandy Andarusman dan Adit Insomnia, memanggil Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhandan Hendy.
Gigikita, fans GIGI, yang posisinya di belakang fetsival, merapat ke area festival, saat lagu Indonesia Raya berkumandang. Berdiri tegak ke langit Jakarta hingga “Hiduplah Indonesia Raya”.
Tanpa basa-basi, GIGItancap gas dengan nomor ‘Terbang’ ‘Damainya Cinta’, ‘My Facebook’, ‘Yang T’lah Berlalu (Nirwana)’ dan lagu ‘Janji‘, dengan beat drumnya yang khas. Penonton diajak lompat-lompat bahagia.
Armand tak henti melepas diksi-diksi GenZ, agar atmosfer musik mereka related dengan penontonnya. Momentumnya pecah, saat ’11 Januari‘, dilantunkan dengan syahdu. Paduan suara, hingga akhir lagu.
Terlihat booth-booth makananan, di kiri-kanan venue, lengang. Yang sedang makan, buru-buru menuju area festival bergabung bersama penonton lainnya, saat King Nassar, tampil memesona dengan “kegenitannya”.
Semua lagu dangdut dilibas habis, meski hanya sampai pada bagian refrain. “Kopi Dangdut’, ‘Pandangan Pertama’, hingga puncaknya saat Nassarmelantunkan ‘Seperti Mati Lampu’, lagu ciptaan Pasha Ungu, yang menjadi signature Nassar.
Di tengah lagu, Nassar jeda, sembari manggil Ian Kasela, vokalis ‘Radja‘, untuk menuntaskan ‘Seperti Mati Lampu‘.
Set panggung berganti konsep. Giliran Radja. Namun Nassartak beranjak.
“Saya ingin nyanyi lagu kesukaan saya bersama pemiliknya, Radja!!!” teriak Nassar. Lagu ‘Jujur‘ pun melambung, disusul kemudian dengan lagu ‘Tulus‘, hingga Nassar, pamit undur diri. Ian Kasela, Moldy dan Seno, melanjutkan keriangan festival dengan karya terbaiknya.
“Bawain nggak nih Cinderella? Bawain yaa… Tapi bakal dituntut eggak nih? 20 Milyar loh… Yaa udah, bawain aja,” teriak Iankencang, bersamaan dengan intro Cinderella terdengar gesit.
Giliran Sang Burung Camar, Vina Panduwinata.
Penonton masih bertahan, sementara malam semakin larut. Penggemar Mama Ina, kembali merapat ke depan panggung. Lagu ‘Surat Cinta‘ menyeruak diantara kuping penonton yang didominasi Generasi Millenial dan GenZ.
“Lagu ini lagu di era saat ibu kalian masih muda. Dan melihat kalian, saya merasa tetap muda,” ungkap Vina, saat mulai menyapa penggemarnya.
Saat musik mengalir, LED menampilkan setiap courtesy lagu-lagu hits milik Vina Panduwinata, baik koleksi acara ‘Aneka Ria Safari’ TVRI, acara stasiun tv swasta maupun video klip lama, koleksi pribadi Vina.
‘Burung Camar’, ‘Di Dadaku Ada Kamu’, ‘September Ceria’ dan ‘Cinta’, dengan sejumlah hits lainnya.
Vina, tak sendiri. Ia merasa penting untuk melibatkan musisi dan penyanyi lintas generasi. Ada Si Suara Emas Novia ‘Idol’ Bachmid , FI[e]RY, Ibeth Estrada dan juga Electrooby.
Penonton kembali sing a long, di tengah kolaborasi Vina dan Novia Bachmid, dalam lagu romantis ‘Aku Makin Cinta‘. Wajah gembira mereka terdengar dalam kilauan cahaya, guns smoke, guns fire, dari vendor Lemon ID yang memukau selama dua malam berturut-turut.
Kolaborasi mereka menjadi pamungkas yang menjadi bukti bahwa. Festival Musik Remember November, sebagai pertunjukan musik akhir tahun yang tak terlupakan, hingga tahun depan. (PR/Dandung Bondowoso)