Single Terbaru Band METHOSA
Jakarta, Trernzindonesia | Grup band Methosa, yang dibentuk oleh Mansen Munthe (vokal), Rina Nose (vokal), Kelana Halim (bass), Agung (synthesizer), dan Dami (gitar) di tahun 2020, baru saja merilis single terbarunya yang berjudul “BOW (Bangun Orang Waras).”
Lagu ini dihasilkan dari keresahan para personel Methosa terhadap berbagai masalah yang sedang dihadapi bangsa, terutama yang berdampak pada masyarakat menengah ke bawah.
Melalui “BOW,” Methosa ingin menyampaikan pesan yang tegas tentang kondisi sosial dan politik yang semakin mengkhawatirkan. Lagu ini berfokus pada kritik terhadap praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merajalela di kalangan pemimpin, baik di tingkat pusat maupun daerah. Methosa berharap lagu ini mampu menyadarkan masyarakat untuk bangkit, mulai memperbaiki diri, dan lebih aktif dalam mengawasi kinerja pemerintah.
Namun, langkah Methosa untuk mempromosikan “BOW” tidak berjalan mulus. Beberapa media sebagai tempat untuk berpromo, menolak memutar lagu ini atau menyiarkan penampilan mereka, dengan alasan bahwa liriknya terlalu tajam dan secara langsung mengkritik penguasa. Bahkan, disinyalir lirik lagu ini menyindir salah satu pasangan pemimpin yang sedang menjadi sorotan dari kasus akun social media nya yang tengah menjadi perbincangan publik.
Menanggapi kontroversi tersebut, personel Methosa menjelaskan bahwa lirik “BOW” bukan ditujukan untuk menyerang individu tertentu, melainkan sebagai ungkapan keresahan mereka terhadap isu-isu yang nyata dihadapi masyarakat, seperti sulitnya mencari pekerjaan, rendahnya gaji, rusaknya hutan adat, nasib para petani, dan mahalnya harga pupuk. Methosa menegaskan bahwa lagu ini adalah seruan untuk melawan ketidakadilan dan kerusakan demokrasi yang kian merugikan rakyat kecil.
“BOW” bukanlah satu-satunya lagu Methosa yang mengangkat isu sosial. Di album mereka sebelumnya, Kausa Nusantara, band ini sudah sering menyentuh topik-topik penting seperti kesetaraan, kemiskinan, lingkungan hidup, dan hukum. Lagu-lagu seperti “Nasi Goreng” yang menyindir janji politik penguasa, “Getih” yang bercerita tentang lahan petani yang dirampas, dan “Igual” yang mengangkat isu kesetaraan, memperlihatkan keberanian Methosa dalam berbicara tentang hal-hal yang sering diabaikan.
Selain itu, Methosa juga merilis lagu “Conserva,” yang menggambarkan rasa kebebasan setelah melewati masa pandemi Covid-19, dan “Sembunyi,” yang mengangkat isu lingkungan hidup dan menjadi lagu mereka yang paling banyak diputar saat ini. Keunikan dan keragaman aransemen musik yang diusung Methosa menjadikan setiap karya mereka penuh warna dan pesan mendalam.
Dengan semangat yang kuat dan komitmen terhadap isu-isu sosial, Methosa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli dan sadar akan kondisi bangsa saat ini. “BOW” adalah suara perlawanan dari mereka yang peduli, dan Methosa berharap lagu ini bisa menjadi penyadaran bagi banyak orang. (PR/Fjr) | Foto: Istimewaza “