Hasilkan Rp17 Miliar
Jakarta, Trenzindonesia | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sukses menggelar lelang online barang rampasan negara dalam rangkaian Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024.
Bertempat di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/12/2024), lelang ini menawarkan 134 barang rampasan yang terdiri dari barang bergerak hingga tidak bergerak.
Direktur Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi (Labuksi) KPK, Mungki Hadipratikto, menjelaskan bahwa barang rampasan negara merupakan aset yang dirampas berdasarkan putusan hukum tetap. “Optimalisasi pengelolaan barang rampasan punya peran strategis untuk memulihkan aset dari tindak pidana korupsi. Nilai aset dijaga agar tidak menurun, sehingga hasilnya bisa memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara,” ujar Mungki.
Barang-barang tersebut telah melalui tahapan penting, seperti penetapan harga limit yang melibatkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk memastikan nilai aset tetap wajar.
Hasil Fantastis Lelang: Rp17 Miliar!
Antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam lelang online ini. Hingga 9 Desember 2024, sebanyak 487 peserta telah terdaftar. Menggunakan mekanisme open bidding, peserta bisa saling mengajukan penawaran secara transparan.
Dari tiga sesi lelang, sebanyak 77 lot barang berhasil terjual dengan total nilai mencapai Rp17,011 miliar. Barang yang terjual termasuk:
Properti: Dua unit rumah susun dengan nilai limit Rp598,3 juta.
Kendaraan Mewah:
Lexus LX3.5 V6: Rp1,575 miliar
Jeep Wrangler Rubicon: Rp1,406 miliar
Hummer: Rp701,8 juta
Harley Davidson Tri Glide: Rp665,5 juta
Sepeda motor BMW R Nine T: Rp336,9 juta

Selain lelang, KPK juga mengadakan pameran barang rampasan hasil korupsi. Beberapa barang mencuri perhatian, seperti Toyota Lexus, Jeep Wrangler Rubicon, Mercedes Benz, Harley Davidson, Triumph, dan koleksi tas mewah.
Salah satu yang menarik adalah moge Harley Davidson milik mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, yang kini menjadi simbol kembalinya keuangan negara dari kasus korupsi.
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta III, Rina Yulia, menyebut lelang ini bukan hanya soal uang, tapi juga edukasi. “Pelaksanaan lelang adalah bagian dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), sekaligus bentuk transparansi kepada masyarakat,” ujarnya.
KPK berharap langkah ini dapat menjadi bukti nyata upaya memulihkan aset negara dan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya memberantas korupsi. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa