Indonesia Emas 2024
Jakarta, Trenzindonesia.com | Sebagai pemimpin bangsa, Presiden Prabowo memiliki tugas berat dalam dunia Pendidikan nasional. Ketahanan pendididikan Indonesia tidak sepenuhnya baik. Ada beragam persoalan pendidikan dari hulu ke hilir. Mulai dari rendahnya literasi, keterbatasan infrastruktur sekolah, kualitas murid sampai persoalan korupsi pendidikan. Semua itu merupakan tanggung jawab negara, dan butuh kerjasama semua pihak menyelesaikannya.
Dalam aspek ketahanan pendidikan Indonesia, persoalan yang cukup pelik dan prioritas adalah pembangunan sumber daya manusia pendidikan. Ini bukan sekedar bicara soal pembangunan gedung sekolah, melainkan bagaimana pembenahan terhadap kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan. Pendidikan nasional akan maju dengan peningkatan kualitas yang dibenahi secara komprehensif. Mempertimbangkan mutu yang berakar dari pemahaman akan input, proses dan output.
Menyambut Indonesia Emas 2045, pembangunan sumber daya manusia di sektor pendidikan memang harus jadi perhatian bersama. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang membangun SDM unggul melalui dua pendekatan sekaligus. Pendekatan yang bersifat top down dan bottom up. Sekolah Garuda misalnya, disetting bagaimana memfasilitasi anak berkualitas unggul agar mampu menembus kampus berkelas dunia. Ini proyek besar agar kelak tahun 2045 SDM unggul dan produktif dari kalangan anak muda layak memimpin Indonesia.
Sementara itu, anak yang memiliki keterbatasan akses baik ekonomi dan pendidikan difasilitasi sekolah Rakyat. Berbeda dengan sekolah Garuda yang menyasar talenta dan generasi muda unggul. Tentu outputnya sekolah Garuda dituntut talenta unggulan di bidang sains dan teknologi. Sementara Sekolah Rakyat menyasar kalangan anak kurang mampu. Rencananya sekolah Rakyat akan diresmikan 100 sekolah dan menampung 10.000 siswa.
Kedua sekolah ini berusaha mengatasi kesenjangan dunia pendidikan dan membentuk fondasi dasar ketahanan pendidikan nasional. Prabowo berusaha memfasilitasi sekolah dengan dua segmentasi berbeda. Bagaimana mendorong talenta unggul melalui sekolah Garuda sehingga siswa berkualitas kelak mengisi ruang kepemimpinan nasional dan global 2045. Sementara kelompok rentan dan siswa dengan keterbatasan ekonomi diarahkan menjadi SDM berkualitas melalui sekolah Rakyat.
Sebagai proyek baru, kita memang layak menunggu hasilnya dan perkembangan dari dua jenis sekolah ini. Tentu diharapkan masukan, kritikan dan saran perbaikan jika ditemukan kendala dalam aspek teknis lapangan. Adanya kekhawatiran pada program Sekolah Rakyat baik segi SDM guru, ruang kelas, dan problematika lain merupakan hal wajar. Tentu dibutuhkan waktu mengelola dan mengatasi persoalan yang ada. Kritik berbagai kalangan selama bersifat konstruktif, itu dapat dianggap sebuah kewajaran tetapi tentu kita harus menghindari pesimisme.
Sekarang yang perlu dikedepankan bagaimana memberikan ruang terbaik untuk Prabowo membuktikan gagasan besarnya di sektor pendidikan. Satu juga yang perlu diingat bersama, pendidikan adalah asset bangsa jangka Panjang. Jadi jangan pernah berfikir mendapatkan hasil serba instan dalam mencetak SDM berkualitas melalui jalur pendidikan. Kita percaya apa yang dimulai dari pembangunan pendidikan hari ini, kelak akan mampu menciptakan hasil terbaiknya sehingga impian Indonesia Emas 2045 akan dapat terwujudkan dengan baik.
***Oleh : Inggar Saputra (Praktisi Pendidikan dan Kebangsaan)
