Jakarta, Trenz Otomotif l – Penggunaan nitrogen sebagai alternatif pengisian tekanan angin ban pada kendaraan sudah mulai populer dikalangan masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar. Namun tingginya minat pengguna nitrogen belum didukung oleh ketersediaan stasiun pengisian.
Hingga saat ini, pemilik kendaraan jika ingin mengisi nitrogen masih sangat bergantung kepada keberadaan lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Udara yang semestinya digunakan adalah gas Nitrogen Murni yang dihasilkan oleh pabrik pemurnian gas seperti Perusahaan Gas (PG) Samator, agar kemurnian nitrogen yang digunakan dapat lebih terjamin.
Kemurnian dari gas nitrogen murni yang diproduksi oleh Samator memiliki kemurnian 99,99% sehingga tidak mengandung air/H2O yang dapat menjadi penyebab korosif pada karet ban.Peluang ini dimanfaatkan oleh sebuah start up penyedia layanan pengisian nitrogen murni berbasis teknologi industri 4.0 dengan memanfaatkan system digitalisasi yang bernama “My Nitro”.
Alat My Nitro ini mememiliki sejumlah keunggulan, mulai kualitas nitrogen murni, hingga sistem pembayaran cashless (nontunai). Perusahaan yang dikembangkan CV Mucha Persada itu beradaptasi dengan perkembangan dunia digital.Founder dan CEO My Nitro, Muchlis, mengatakan peluncuran konsep bisnis ini sangat efisien dan ramah lingkungan yang menyediakan stasiun pengisian nitrogen murni untuk kendaraan bermotor dengan system digital.
“Konsumen layak mendapatkan kemudahan, harga yang ekonomis dan produk yang berkualitas” kata Muchlis.
My Nitro akan hadir di beberapa lokasi, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera dan masih dapat discale up untuk lebih banyak lagi populasinya.
Perangkat pengisian nitrogen yang mirip mesin ATM ini akan tersebar di lokasi yang mudah dijangkau, sehingga masyarakat sudah tak perlu lagi mendatangi SPBU untuk mendapatkan nitrogen murni.
Layanan ini merupakan yang pertama di Asia, dan ini merupakan karya anak bangsa, karena itu My Nitro berani menggunakan tagline ‘The First Automated Nitrogen Services in Asia’.My Nitro beroperasi secara digital, dimana konsumen melakukan semuanya secara mandiri dengan menggunakan fasilitas touchscreen dan user friendly.
Pembayaran dilakukan menggunakan uang elektronik (E-Money, Brizzi, TapCash, Flazz) dan dompet elektronik (Shopeepay, Gopay, LinkAja, OVO, Dana dll) sehingga cashless, paperless dan eco green.
“Jadi alatnya automation, kita eco green. Tidak ada lagi yang namanya struk kertas yang keluar. Kalau orang butuh struk, tinggal input alamat email dan real time struk akan dikirim via email. Setiap transaksi bisa dilihat di dashboardnya,” tukas Muchlis.
My Nitro saat ini bekerjasama dengan Shopeepay yang merupakan perusahaan digital terbesar di Indonesia, customer dapat dengan mudah melakukan pembayaran dengan aplikasi tersebut, banyak sekali promo yang diberikan seperti cash back hingga 30%.
Kedepannya juga dapat dikolaborasikan dengan system pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina yang saat ini marak digunakan pada setiap SPBU.
My Nitro dapat digunakan di semua jenis ban kendaraan termasuk sepeda.
Untuk mesin inflator sendiri pengatur tekanan udaranya menggunakan Produk Airtec Asia yang pengadaannya disupport oleh PT Hanindo Automotive sebagai mitra strategis My Nitro.
###
[Sumber: Redaksi Trenz Otomotif], [Foto-Foto: Dok. Redaksi Trenz Otomotif]