Warga Bogor Selatan Serukan Penanganan Prioritas

Bogor, Trenzindonesia | Bogor Selatan, terutama wilayah di sekitar sungai Cibalok, kini dihadapkan pada masalah lingkungan yang mendesak terkait keberadaan lahan parkir ilegal.

Fasilitas parkir ini telah berdiri selama bertahun-tahun di atas lahan sungai Cibalok, bahkan dari sebelum masa kepemimpinan Wali Kota Bima Arya. Kondisi ini dinilai menyalahi aturan dan semakin memperburuk situasi lalu lintas di daerah tersebut.

Fasilitas parkir yang berdiri di atas sungai tidak hanya menyalahi aturan tata ruang, tetapi juga menimbulkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Salah satu yang paling mencolok adalah kemacetan yang kerap terjadi di jalur tersebut, terutama pada jam sibuk. Lalu lintas di kawasan itu menjadi sangat padat karena banyak kendaraan yang berlalu lalang, mempersempit akses jalan dan mengganggu mobilitas warga.

“Jalanan menjadi sangat macet, apalagi pada jam-jam sibuk. Banyak kendaraan yang keluar-masuk lahan parkir tersebut, membuat situasi lalu lintas semakin sulit dikendalikan,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

Menariknya, meskipun lahan parkir ini sudah lama berdiri dan menyalahi aturan tata ruang, izin operasional tampaknya tetap diberikan tanpa memperhitungkan dampak negatifnya. Warga mempertanyakan bagaimana izin bisa dikeluarkan dengan mudah, padahal keberadaan parkir di atas lahan sungai jelas melanggar peraturan lingkungan dan tata kota.

“Unik sekali, izin untuk parkir di atas sungai ini sepertinya diberikan tanpa pertimbangan yang matang. Kami khawatir dampaknya tidak hanya kemacetan, tetapi juga potensi kerusakan lingkungan,” tambah warga tersebut.

Sungai Cibalok, yang seharusnya menjadi salah satu sumber daya alam penting bagi warga sekitar, kini sebagian lahannya tertutup oleh pembangunan parkir. Selain mempersempit aliran air, ini juga dikhawatirkan dapat memicu masalah banjir saat musim hujan tiba, mengingat fungsi sungai sebagai jalur air terhambat oleh bangunan parkir tersebut.

Kondisi lalu lintas di jalur tersebut hanya sedikit mereda setelah sore hari ketika aktivitas berkendara mulai berkurang. Namun, masalah lingkungan dan tata ruang yang timbul akibat lahan parkir di atas sungai ini tetap menjadi sorotan utama.

Warga berharap pemerintah Kota Bogor, dapat memberikan perhatian lebih pada masalah ini. Penanganan fasilitas parkir yang tidak sesuai aturan ini perlu menjadi prioritas, terutama untuk memastikan bahwa tata ruang kota berjalan sesuai dengan peraturan dan tidak merugikan masyarakat serta lingkungan.

Sebagai langkah awal, warga mendesak adanya evaluasi terhadap izin operasional lahan parkir tersebut, serta peninjauan dampak lingkungan yang lebih komprehensif. Harapannya, agar pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini, demi kenyamanan dan keamanan warga serta kelestarian lingkungan.

“Penting untuk segera mengatasi masalah ini sebelum dampaknya semakin meluas. Kami ingin pemerintah bertindak tegas dan memberikan solusi yang tepat,” tutup warga yang telah lama tinggal di wilayah Bogor Selatan. (Igon/Fjr)