Wamen PPPA Veronica Tanmembuka pelatihan pengembangan kapasitas usaha yang digelar oleh PNM
Jakarta, Trenzindonesia.com | Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, menegaskan bahwa perempuan bukan lagi sekadar “tulang rusuk”, melainkan telah menjadi “tulang punggung” ekonomi keluarga. Hal itu disampaikannya saat membuka pelatihan pengembangan kapasitas usaha yang digelar oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk 800 pelaku UMKM Mekaar di Cilacap, Jawa Tengah.
“Kesetaraan perempuan harus dimulai dari rumah. Perempuan yang mandiri secara finansial bukanlah saingan laki-laki, tetapi mitra dalam membangun keluarga yang sejahtera,” ujar Veronica Tan dalam sambutannya, Selasa (29/4).
Pernyataan ini mendapat sambutan hangat dari para peserta yang sebagian besar merupakan pelaku usaha ultra mikro binaan PNM Mekaar. Program ini dikenal luas sebagai salah satu bentuk nyata pemberdayaan ekonomi perempuan berbasis komunitas.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperkuat pemberian tiga modal utama—finansial, intelektual, dan sosial—kepada para nasabah perempuan agar mereka mampu naik kelas secara ekonomi.
“Ketika perempuan diberdayakan, efek positifnya menjalar ke mana-mana: dari ekonomi rumah tangga, pendidikan anak, hingga stabilitas sosial. Kami sepakat dengan Ibu Veronica, kekuatan perempuan adalah kekuatan besar bagi bangsa,” tegas Arief.
Sejalan dengan semangat itu, Wakil Bupati Cilacap, Amy Amalia Fatma Surya, menyebut bahwa program pemberdayaan perempuan ini bukan hanya berperan dalam peningkatan ekonomi lokal, tetapi juga dapat menekan angka kekerasan dan perceraian di daerahnya.
“Sebagian besar persoalan keluarga di Cilacap dipicu oleh tekanan ekonomi. Pemberdayaan perempuan menjadi solusi strategis yang harus terus kita dorong,” ujar Amy.
Dengan menyasar perempuan sebagai motor penggerak ekonomi keluarga, kolaborasi antara Kementerian PPPA dan PNM diharapkan bisa mempercepat pencapaian target inklusi keuangan nasional dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat akar rumput.