GRESIK, Trenzindonesia | Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah menegaskan bahwa smelter (pabrik pemurnian mineral) menjadi pijakan fondasi bagi Indonesia untuk menjadi negara maju di masa mendatang. Dalam sebuah pernyataan kepada awak media setelah melakukan peninjauan proyek pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (20/06/2023), Kepala Negara menyoroti pentingnya keberadaan sejumlah pabrik smelter di Tanah Air dalam meningkatkan daya saing dan mengubah ketergantungan ekonomi dari sektor konsumsi ke sektor produksi.
Presiden Jokowi mengungkapkan, “Smelter ini pijakan fondasi untuk kita menjadi negara maju karena dari yang bertumpu kepada konsumsi, bertumpu sekarang kepada produksi.” Pernyataan ini mencerminkan tekad pemerintah untuk memajukan sektor industri dan meningkatkan nilai tambah dalam rangka memperkuat ekonomi nasional.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mendorong agar hasil produksi dari pabrik smelter tersebut diintegrasikan dengan hasil komoditas tambang lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari nikel di Sulawesi, bauksit di Bintan dan Kalimantan Barat, tin di Bangka Belitung, hingga copper foil di Gresik. Dengan integrasi yang tepat, hasil produksi ini dapat digunakan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik seperti EV baterai dan litium baterai.
Presiden berharap proyek pembangunan pabrik smelter, yang saat ini telah mencapai 72 persen, dapat selesai tahun depan. “Kita harapkan semuanya nanti selesai sebelum Mei 2024,” tegas Presiden. Keberhasilan proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan daya saing industri manufaktur di Indonesia serta mengurangi ketergantungan terhadap impor barang dan meningkatkan ekspor.
Dalam peninjauan proyek tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Dengan semakin kuatnya fondasi industri melalui pembangunan smelter, Indonesia akan memasuki era baru di sektor produksi dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam ekonomi global. Harapannya, langkah ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang kompetitif di masa depan. (setkab.go.id / Fjr)