Bro Andra yang sempat turut dalam “Garis Batas Borneo 2019” by REDDOCS, sedangkan Bro Donay “Road to Thailand 2019”. Bro Andra menuturkan, kegiatan turing tak hanya sebatas motor yang mumpuni, kesiapan mental dan fisik yang prima. “Jadi untuk bisa turing, nyali aja ngak cukup, Bro? Meskipun dari yang namanya motor atau mental dan fisik prima, iya belumlah jaminan kegiatan turing bisa berjalan dengan aman dan nyaman ya?” ungkap Bro Andra yang juga ikut menemani Bro Donay dalam obrolan santai bersama Trenzindonesia.com, Sabtu (16/1) malam lalu.
Malam itu, ikut menemani Kopi Aming kiriman rider dari Pontianak (Kalbar) menambah obrolan yang semakin seru di Limos Café dibilangan Grand Galaxy City, Blok RSA 05, No,76, Bekasi. Selanjutnya maksud dari – “Nyali Aja Ngak Cukup!” Bro Andra menjelaskan, kebetulan kita berdua sudah berstatus berkeluarga dan mempunyai anak pula, tentunya niatan untuk turing tak serta-merta bisa terwujudkan secara dadakan. “Artinya untuk ‘Ride For Friendship’ ini gue sudah merencanakan jauh-jauh hari yang mana juga butuh exit permit kan dari istri dari anak-anak, begitu juga dengan Donay pastinya juga begitu. Jadi biar punya nyali segede gajah, kalau istri atau anak ngak kasih, tentunya kita juga ngak boleh ego. Iya ngak?” kelakar Bro Andra sambil melepas tawanya.

“Nyali Aja Ngak Cukup!” selintas sederhana philosophy ini, namun sebaliknya Bro Donay menambahkan, justru turing bermotor tak cukup hanya mengandalkan nyali. “Sebab bagaimana mungkin ‘Ride For Friendship’ bisa terwujudkan tanpa supporting dari teman-teman atau komunitas motor salah satunya VOID (Versys Owners Indonesia). Bahkan yang ngak kalah pentingnya biar turing menjadi aman dan nyaman juga harus menggandeng sponsorship,” paparnya serius. Selanjutnya tambah Bro Donay, “Kalau hanya mengandalkan nyali, bisa saja dilakoni. Cuma rada konyol saja ya? Jadi kesemuanya iya harus sudah matang untuk turing ini.”
Dari puluhan sponsorship yang turut mendukung “Ride For Friendship” yang akan dijalani oleh duo VOIDER (Sebutan member Versys Owner Indonesia), akan mengawali perjalanan menembus ±7.000km, dari dealer Kawasaki Kawansakti yang berada di Jalan Ir. H. Juanda No.16A, Margahayu, Kec. Bekasi Timur, Bekasi pada hari Sabtu pagi, 23 Januari 2021. Bro Andra membenarkan, IBS menjadi sponsor utama dari turing yang mengedepankan misi 4 Pilar MPR RI, Protokol Kesehatan 3 M, Safety Riding Panduan IMI, dan mengeksplore Indonesia dari pawiwisata, budaya, dan kulinernya.

“Kebetulan Bro Ida Bagus Subaga Widiatmaka selain anak motor, juga Pembina VOID Bekasi Raya. Jadi beliau untuk ‘Ride For Friendship’ benar-benar memberikan supporting abiez. Makasih IBS!” lontar Bro Andra turut diamini Bro Donay.
Sementara IBS, Direktur EMP Daya Nusantara dan Senior Vice President PT. Energi Mega Persada Tbk lewat akun IG @subaga_widiiatmaka terhadap kegiatan “Ride For Friendship” menuliskan status begini, “Loyalitas dan pertemanan kadang mendatangkan rasa yang luar biasa dan tidak mudah diperoleh di tempat kita bekerja…”
Lagi-lagi menyinggung “Nyali Aja Ngak Cukup!” oleh karenanya selama keberadaan di bumi Timor Leste, Bro Boy Sabak yang akan menjadi pemandu untuk Bro Andra menunggang Versys bernopol F 2041 FCZ dan Bro Donay dengan ‘kuda besi’ bernopol B 4154 FNN. “Inilah pertemanan, jadi kita sama Bro Boy Sabak selama 2-3 hari akan diajak keliling Timor Leste 360° sebelum melanjutkan perjalanan ke Kupang,” ujar Bro Andra mengakui tak harus membawa Carnet De Passage (CDP), semacam passport untuk kendaraan ketika memasuki negara lain.

Sedangkan Solo Rider Jakarta – London 30.000KM, Bro Stephen Langitan terhadap duo riders “Ride For Friendship” mengomentari, sebetulnya untuk merencanakan turing di tahun 2020-2021 sangat sulit. Meskipun teman-teman semua mempunyai kerinduan akan turing. “Kayak Bro Wijaya Kusuma yang punya rencana untuk turing ke Eropa atau saya sendiri, ternyata masih harus dipertimbangkan kembali dan entah sampai kapan. Jadi keberanian dua kawan ini sebenarnya sangat luar biasa dan saya sangat mendukung. Semoga dijauhkan dari semua penyakit yang sekarang ini dihadapi negeri ini. Lewat keberanian ini saya memberikan pesan jangan terlalu gegabah dan jangan terlalu percaya diri, tetap jaga kesehatan, kedepankan Protokol Kesehatan. Jadi yang penting selamat sampai ditujuan dan pulangnya juga selamat,” papar Bro Stephen Langitan dalam obrolan lewat telpon kepada Trenzindonesia.com belum lama ini.
Selanjutnya Bro Stephen Langitan menambahkan, “Dalam kesulitan dan dalam situasi pandemi Covid-19, banyak orang bilang aah susah gue dapati sponsor. Semua perusahaan mati dan tak ada yang mau mendukung. Tapi ini terbukti ada dan banyak yang mau mendukungnya. Maka itu dengan kepercayaan yang sudah mereka diberikan tentunya buat Bro Andra dan Bro Donay sebagai amanat yang harus dijaganya ya?”
Sejalan dengan Bro Stephen Langitan, masih lewat telepon kepada Trenzindonesia.com perwakilan VOID, Wijaya Kusuma Soebroto menuturkan, turing yang dijalani Bro Andra dan Bro Donay di saat pandemi Covid-19 memang begitu sangat riskan, apalagi beban misi yang dibawanya cukupp berat, yakni; melakukan kegiatan sosial seperti pembagian 1000 masker, sosialisasi 4 Pilar MPR RI dan sosialisasi standarisasi IMI berkendaraan roda dua. “Kalau hanya sekedar turing saja, saya sih tutup mata. Tapi turingnya kali ini di masa Covid-19, dimana resiko yang harus dihadapi begitu sangat besar,” tutup Bro Wijaya yang menyadari ternyata bukan kalimat sederhana, philosophy turing – “Nyali Aja Ngak Cukup..!”.