TrenzIndonesia.com l – Tetra Pak, perusahaan global terkemuka yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, mengungkap peran penting Social Platform seperti TikTok memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap tren dari sebuah produk tertentu.
Terlebih lagi, peran serta content creator, influencer dan selebritis sangat mendominasi popularitas dan tren dari produk yang diwakilinya.
Hal ini terungkap pada hasil temuan dan pandangan yang dituangkan dalam laporan tahunan yang dilakukan oleh Tetra Pak dalam Trendipedia 2023.
Isu global yang tertuang dalam laporan tahunan “Trendipedia Consumer Trends Report 2023 untuk Industri F&B” ini disampaikan Tetra Pak dalam acara diskusi dan press conference yang digelar di Tetra Pak Building, Pejaten, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 9 Mei 2023.
Acara diskusi yang digelar secara virtual melalui platform zoom meeting ini turut diikuti oleh perwakilan Tetra Pak dari Indonesia, Filipina, Singapura, dan Malaysia.
Laporan global tahunan tersebut mengamati perubahan-perubahan perilaku konsumen, mengindentifikasi dan menganalisis tren konsumen dan peluang bisnis yang menarik agar perusahaan-perusahaan di industri makanan dan minuman dapat mengambil manfaatnya.
“Dunia terus berkembang, dan kami terus dihadapkan dengan tren baru yang muncul. Tetra Pak percaya bahwa inovasi adalah jawabannya, dan melalui pendekatan secara kolaboratif, kami mengumpulkan para pelanggan, mitra industri dan para ahli guna mengatasi tantangan-tantangan berat dalam industri,” ungkap John Jose, Direktur Marketing Tetra Pak untuk Filipina, Indonesia, Malaysia dan Singapura.
“Kami berkomiten untuk terus mengambil bagian dalam dalam mengembangkan solusi-solusi inovatif yang mendukung pembentukan masa depan yang berkelanjutan bagi banyak orang di bumi. Laporan Trendipedia memuat banyak masukan yang dapat membantu para pelanggan kami meningkatkan bisnis dan juga mendorong kinerja mereka,” jelas Jose melanjutkan.
Di tingkat makro, Tetra Pak melihat banyak perubahan pasca pandemi yang menyebabkan gangguan pada rantai pasokan, terjadinya kenaikan harga dikarenakan inflasi.
Dampak lainnya adalah kekurangan tenaga kerja yang menyebabkan perusahaan-perusahaan banyak melakukan pengurangan pada layanan mereka. Hal tersebut membuat para konsumen berpikir ulang dan merubah cara mereka.
“Akhir-akhir ini, para konsumen memiliki standar dan prioritas baru mengenai di mana dan kapan mereka menggunakan uang yang dapat berdampak pada kebiasaan mereka berbelanja. Pada akhirnya, perusahaan-perusahaan harus lebih kreatif guna menarik para konsumen untuk membeli produk-produk mereka,” tutur Billie Ing, Kepala Global Ipsos Strategy3 untuk Trends dan Foresight.
Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Tetra Pak, tren utama yang terjadi di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti di Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura adalah ‘Flexi-Shopping’, ‘In Control’ dan ‘Eatertainment’.
Dalam laporan Trendipedia 2023 menunjukkan bahwa, Flexi Shopping menjadi tren yang merujuk kepada konsumen yang memiliki pola pikir fleksibel.
Konsumen cenderung mengurangi hal-hal tertentu jika diperlukan, tapi tetap merawat diri mereka sesekali, terutama saat dirasa dapat memberikan manfaat kesehatan atau mendukung aspek berkelanjutan.
“Terlepas dari tingginya inflasi, dalam penentuan apakah makanan atau minuman memiliki nilai tinggi, konsumen di Asia Tenggara merasa bahwa manfaat kesehatan dan bahan-bahan alami lebih penting dari pada harga,” tukas Jose.
Kategori ready-to-drink (RTD) memberikan kenyamanan pada konsumen untuk mengkonsumsi minuman sehat yang bervariasi, mudah didapatkan dan terjangkau.
Kategori ini terus menjadi popular karena kemudahannya dan beragam kesadaran pada kesehatan sehingga mendorong para konsumen untuk hidup sehat,” kata Jose.
Tren In Control mengacu pada bagaimana para konsumen mengendalikan cara mereka makan dan minum sehingga mereka mendapatkan perasaan kontrol dalam kehidupannya.
Pilihan dalam menentukan apakah mereka mau menikmati atau mengendalikan konsumsi mereka sebenarnya bisa membantu menjaga kesehatan fisik mereka sendiri.
Saat ini, konsumen lebih memilih makanan nabati guna mendukung pola hidup sehat, dan tren ini diperkirakan akan terus meningkat.
Faktanya, kategori minuman nabati diprediksi akan meningkat signifikan secara global, mencapai sebesar 1,9% pada tahun 2024.
Peningkatan ini menjadi indikator kuat bahwa konsumen mencari pilihan yang lebih sehat untuk jangka panjang, dan minuman nabati adalah jawabannya.
Sedangkan tren Eatertainment, selain untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki pola pikir yang sama, beberapa orang mencari kesenangan dengan mencoba rasa, resep, dan tren baru di dunia maya.
Komunitas makanan dipenuhi oleh generasi Z (gen Z), gamifikasi dan konsumen kreatif, ditopang oleh sosial media.
Di Singapura, 54% dari milenial dan 53% dari generasi Z memainkan game virtual dan petualangan.
Untuk mencapai segmen konsumen baru, para pemilik brand harus memikirkan cara untuk melakukan eksplorasi platform daring dan hiburan yang semakin tumbuh popularitasnya.
“Platform sosial seperti TikTok sudah menjadi sumber inspirasi resep bagi konsumen untuk menemukan, bereksperimen, dan membagikan pengalaman saat menyantap makanan. Selain itu, social influencer dan content creator berperan penting dalam menyebarluaskan informasi mengenai tren makanan terkini,” tukas Jose.
5 Tren lainnya adalah ‘Life Hacks’, ‘Replenish and Repair’, ‘Climatarianism’, Green Clarity’, ‘Un-masking Identities’, ‘Evolving Spaces’.
Laporan Trendipedia 2023 akan diberikan kepada pelanggan Tetra Pak guna memastikan mereka memahami perubahan tren konsumen terbaru.
***