Cawalkot Bogor dengan Visi Pendidikan dan Lapangan Kerja
Bogor, Trenzindonesia | Sebanyak 149 warga RW 03 Ciparigi, yang mayoritas terdiri dari kaum ibu, menyambut penuh antusias kedatangan Calon Walikota (Cawalkot) Bogor nomor urut 4, Rena Da Frina, pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Kehangatan pertemuan terlihat sejak awal, dengan warga yang mengenakan kaos hitam bergambar pasangan Rena dan calon wakilnya , Teddy Risandi. Dialog yang cair, penuh canda dan keakraban, menunjukkan kedekatan Rena dengan masyarakat, terutama karena latar belakangnya sebagai mantan lurah dan camat yang pernah mengayomi warga.
Pertemuan tersebut diawali oleh Laniasari, mantan anggota DPRD Kota Bogor sekaligus tim pemenangan Rena. Ia membuka diskusi dengan mengajak warga mengenal lebih dekat sosok Rena Da Frina, sembari memperkenalkan program-program unggulannya. Salah satu kabar baik yang disampaikan adalah rencana kenaikan honor bulanan bagi RT dan RW di Kota Bogor menjadi lebih dari Rp 1 juta, serta program pendidikan gratis dan beasiswa. “Syaratnya, Bu Rena dan Pak Teddy harus terpilih jadi kepala daerah,” ujar Laniasari disambut dengan tepuk tangan meriah warga.
Warga pun dengan semangat menyatakan sudah mengenal sosok Rena Da Frina. “Bu Rena, tahu dong! Mantan lurah, mantan camat cantik yang dekat dengan masyarakat,” ujar seorang warga sembari menunjukkan salam empat jari, simbol dukungan untuk pasangan Rena dan Teddy.
Pada kesempatan tersebut, Rena juga mendengarkan aspirasi warga terkait masalah pendidikan dan kesehatan. Beberapa warga mengeluhkan sistem zonasi PPDB yang membuat anak-anak mereka sulit masuk ke SMP negeri, serta tingginya biaya sekolah swasta. “Bu Rena, tiap tahun kami selalu kesulitan menyekolahkan anak ke SMP negeri karena wilayah kami tidak masuk zona. Jadi, terpaksa masuk sekolah swasta yang biayanya mahal,” keluh Ina, salah satu warga.
Selain masalah pendidikan, warga juga mengutarakan keluhan terkait pelayanan kesehatan di puskesmas yang dinilai kurang optimal. Mereka seringkali harus antre lama karena keterbatasan kuota dan jumlah dokter. Menanggapi hal ini, Rena menjelaskan bahwa ia dan timnya telah menyiapkan program “Ready Cerdas” yang berfokus pada peningkatan fasilitas pendidikan, serta program “Ready Sehat” yang mencakup layanan Puskesmas 24 jam.

Rena juga menyampaikan harapannya agar warga mendukung dia dan Teddy dalam Pilkada. “Bapak dan ibu, mohon doanya ya, agar saya dan Pak Teddy dimudahkan jalannya. Kami ingin memastikan tiap rumah di Kota Bogor punya lulusan sarjana, bahkan sampai S2 dan S3 tanpa harus khawatir soal biaya. Pendidikan harus bisa diakses semua orang,” tegas Rena, disambut dengan semangat dari warga yang hadir.
Salah satu fokus utama Rena Da Frina adalah menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal. Melalui program “Bogor Ready Kreatif“, Rena berkomitmen untuk memfasilitasi kredit usaha tanpa agunan bagi 4.000 usaha kecil dan menciptakan 44.000 pekerjaan baru di Kota Bogor. Program ini juga bertujuan untuk mendorong perempuan berwirausaha, memberdayakan mereka agar lebih mandiri secara ekonomi.
Dukungan terhadap Rena Da Frina semakin kuat dengan hadirnya Ketua PAC Bogor Utara PDI Perjuangan, Denny Siregar, yang menyatakan keyakinannya bahwa Rena akan menjadi kepala daerah perempuan pertama di Kota Bogor. “Sejarah Kota Bogor baru kali ini punya cakada cantik yang benar-benar memikirkan rakyatnya. Sekolah gratis di swasta, kuliah gratis, dan lapangan kerja untuk warga lokal. Kami siap mendukung Rena jadi walikota,” ujar Denny, yang turut hadir bersama sejawatnya Eddy Gunawan, Horas Sitorus dan Intan. (Fjr) | Foto: Dok. BOGOR RE4DY