Presiden Jokowi menyampaikan, "Untuk mengenang jasa para pahlawan dan para pejuang-pejuang bangsa utamanya pahlawan revolusi, mengheningkan cipta dimulai."
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, disertasi Bamsoet mengenai "Peranan dan Bentuk Hukum Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai Payung Hukum Pelaksanaan Pembangunan Berkesinambungan dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0 dan Indonesia Emas", memiliki relevansi secara akademik dan akan berkontribusi dalam praktek ketatanegaraan di Indonesia.
Setelah mendapat briefing dari Komandan Detasemen Jalamengkara (Denjaka), Kolonel Mar Samson Sitohang, Bamsoet bersama pasukan Marinir masuk ke dalam kawasan hutan Pulau Damar. Bamsoet ikut menembakan peluru tajam dan simulasi peledakan detonator bom.
Kepala Negara menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan NU dalam rangka memperingati hari lahir NU yang ke-1 abad. Presiden pun berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia dan menjadikan Indonesia negara yang kuat.
Penerbitan Perpu ini, lanjut Menko Perekonomian, sejalan dengan peraturan perundangan-undangan serta berpedoman pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 38/PUU-VII/2009.
Turut hadir antara lain, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Syarief Hasan, Menhan Prabowo Subianto, Kapolri Sigit Listyo Prabowo serta Wakil Ketua DPR RI Letjen TNI (purn) Lodewijk Freidrich Paulus.
Menteri Investasi menambahkan, pembangunan yang dilakukan di seluruh penjuru tanah air turut memicu peningkatan realisasi investasi di luar Pulau Jawa.
Selain itu, melalui lembaga pendidikan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Kepala Negara juga menitipkan penguatan pendidikan bagi pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penganugerahan tanda kehormatan tersebut dilakukan pada Upacara Peringatan Ke-77 Hari TNI Tahun 2022, Rabu (05/10/2022) pagi, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, kepada tiga orang perwakilan penerima tanda kehormatan.
Presiden Joko Widodo memimpin jalannya mengheningkan cipta bagi para arwah pahlawan yang telah gugur. Selanjutnya, pengucapan Sapta Marga dilakukan oleh Lettu Czi. Dwi Putra, Lettu Mar. Marchel Galih Angkoso, dan Lettu Pnb. Avinash Harist Ramawijaya.