Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, menyatakan, "Sandyakala Smara ini adalah bentuk dukungan tulus dalam melestarikan dan mengapresiasi kekayaan wastra budaya Indonesia,
Seluruh rias wajah dan rambut pada pagelaran ini dipersembahkan oleh Oscar Daniel Make Up Artist & Team. Pagelaran ini juga didukung oleh PT. Bank Negara Indonesia, Persero Tbk, InterContinental Jakarta Pondok Indah, Sanitrue, dan media partner Harpers Bazaar Indonesia.
Lakon Tabib dari Timur ini semakin lengkap dengan koreografi artistik yang mengolah khasanah seni budaya Papua, di mana gerak yang bersumber dari tari-tarian Papua itu menjadi semakin dinamis dan unik ketika dimunculkan dalam gaya hip-hop dance
Bagi para penikmat seni yang tertarik dan gemar membuat dan membaca puisi, Galeri Indonesia Kaya mempersembahkan sebuah kompetisi #PuisiDiRumahAja dengan mencantumkan caption puisi bertemakan “Dari Balik Jendela” dengan foto apa saja di akun Instagram.
Lakon ini tersaji dalam empat babak, yang menggambarkan hubungan Chairil dengan empat perempuan yakni Ida, Sri, Mirat dan Hapsah. Empat perempuan istimewa, mereka menggambarkan sosok perempuan pada jaman itu.
Pertunjukan Nyanyi Sunyi Revolusi yang ditayangkan ini, merupakan rekaman dari pementasan yang ditayangkan pada 2 dan 3 Februari 2019 di Gedung Kesenian Jakarta.
Beberapa kegiatan menarik #DiRumahAja yang diusung oleh Galeri Indonesia Kaya antara lain adalah menari lewat Ruang Kreatif #MenariDiRumahAja serta menulis lewat Ruang Kreatif #ProsaDiRumahAja.
Mengusung perpaduan budaya dari Indonesia Timur (Melanesia), Garin Nugroho mengkombinasikan elemen pergerakan tubuh dari tradisi Nusa Tenggara Timur hingga Papua dengan gerak tablo dan tubuh kontemporer yang dikoreografi Otniel Tasman dan Boogie Papeda. Pertunjukan ini juga menampilkan para penari dari berbagai daerah, antara lain: Boogie Papeda, Douglas D’Krumpers, Pricillia EM Rumbiak dan Bekham Dwaa dari Papua, dan Rianto (Solo).