Edutainment TOURISM

Galeri Indonesia Kaya Dan Garin Nugroho Hadirkan Ruang Kreatif Senu Pertunjukan Indonesia

Jakarta, Trenz Edutainment |  Resmi berdiri sejak 10 Oktober 2013 lalu, Galeri Indonesia Kaya seolah menjadi ruang entertain baru sekaligus menjadi ruang publik edutainment seni budaya berbasis digital pertama di Indonesia.

Hingga kini, Galeri Indonesia Kayatelah dikunjungi lebih dari 700.000 penikmat seni guna menyaksikan lebih dari 1.500 kegiatan pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian.

Selama itu pula, lebih dari 400 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seni seperti tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, pameran, diskusi, workshop, dan sebagainya.

Di usianya yang menginjak 7 tahun, Galeri Indonesia Kaya juga menghadirkan beragam pertunjukan yang dapat disaksikan melalui akun YouTube Indonesiakaya. Beragam program yang ditayangkan secara daring ini memberikan warna baru menikmati pertunjukan budaya selama penikmat seni berada di rumah selama masa pandemi ini.

Kali ini, melalui kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja, Galeri Indonesia Kayabersama Garin Nugroho menghadirkan program yang membahas seni pertunjukan yang diberi judul #PentasDaringRuangKreatif. Program ini merupakan bagian dari Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesiayang telah digelar sejak 2016 yang lalu dengan menghadirkan serangkaian kegiatan mulai dari, roadshow Bincang Kreatif Seni Pertunjukan, seleksi Art Project Development Proposal, Pitching Forum, Workshop, Mentoring proses produksi seni pertunjukan.

Among Roso

Sebanyak 22 narasumber, mulai dari seniman, produser, promotor, akademisi, hingga seniman muda juga sudah berbicara ke sekitar 2.805 peserta sejak awal digelar. Garin Nugroho, Ratna Riantiarno, Eko Supriyanto, Iswadi Pratama, Subarkah Hadisarjana, Hartati, Sari Madjidadalah beberapa nama yang turut serta berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang seni pertunjukan Indonesia.

“Setelah melewati serangkaian program yang telah diselenggarakan sejak Agustus 2019 yang lalu, Ruang Kreatif Seni Pertunjukan Indonesia telah berhasil memilih 14 komunitas seni dari 452 proposal yang masuk. Para peserta terpilih ini berkesempatan untuk menampilkan karya seni dalam Panggung Ruang Kreatif yang akan diselenggarakan di Galeri Indonesia Kaya tahun ini. Namun, akibat merebaknya Covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, maka kami memutuskan untuk mengalihmediakan pementasan ini dalam bentuk pementasan online dalam program #PentasDaringRuangKreatif yang dapat disaksikan para penikmat seni di rumah. Langkah ini diambil setelah melihat situasi dan kondisi yang terus berkembang dan alasan kesehatan, keselamatan dan kenyamanan seluruh pihak yang terlibat,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

Pada akhir pekan ini,  #PentasDaringRuangKreatif menghadirkan pementasan berjudul Sunar Rahwana  yang ditampilkan oleh Wayang Sunar yang dapat disaksikan pada Sabtu (17/10) pukul 15.00 di akun Youtube Indonesiakaya. Melalui pementasan ini, kelompok seni asal Karangasem, Bali ini ingin membangun wacana wayang dan arti pentingnya seni wayang dalam proses kehidupan.

Wayang Sunar

“Bentuk Wayang Sunar ini terinspirasi dari ogoh-ogoh yang ada di Bali, dari pola ulatan atau rajutan Bali yang digunakan menciptakan kesan baru pada bentuk wayang yang dapat bergerak melalui tangkai yang dipasang dalam setiap persendian wayang. Komunitas ini beranjak dari kesenian klasik menjadi bentuk pertunjukan wayang yang lebih kontemporer. Semisal tembang- tembang dikemas lebih modern dipadukan dengan suasana musik barat yang kemudian menjadi media ungkap dialog dalam karya ini,” ujar Garin Nugroho yang menjadi mentor untuk komunitas ini.

Karya ini merupakan karya seni pertunjukan wayang yang dikemas dengan bentuk baru yang memadukan wayang tiga dimensi yang pada pertunjukannya dapat mengeluarkan cahaya (Sunar), teater, olah vokal, koreografi, dan musik yang semuanya diolah dalam panggung pertunjukan. Dialog yang diungkapkan melalui bentuk koreografi wayang, dan juga tembang-tembang klasik yang dikemas lebih modern merupakan media ungkap dialog dalam karya Wayang Sunar.

Wayang Sunar

Pementasan yang disutradarai oleh Ida Wayan Pangsua Dharmaini mengangkat kisah cinta Rahwana dan Sita namun menampilkan perspektif berbeda dari sisi Rahwana. Para dalang muda, penari dengan arahan koreografer I Gst Ngurah Alit Satria Wibawa dan pemusik arahan Putu Afri Hardyana yang tergabung dalam komunitas ini menampilkan karya yang secara menyeluruh menjadi bentuk karya seni yang sangat kompleks namun dipadukan menjadi satu kesatuan utuh.

Para penikmat seni juga diajak untuk menyaksikan karya komunitas Among Roso yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Komunitas yang bergerak dalam bidang tari ini akan menampilkan karya tari berjudul NGAWAK yang dapat disaksikan pada Minggu (18/10) pukul 15.00 di akun Youtube Indonesiakaya.

Among Roso

Dengan arahan mentor koreografer Indonesia dan juga dosen tari Institut Kesenian Jakarta, Hartati, komunitas ini menampilkan karya yang berisi tentang interpretasi bentuk dan karakter, imajinasi keruangan tubuh, dalam proses pencapaian keaktualan tubuh. Melalui proses eksplorasi, ekspresi gerak tubuh yaitu kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh menjadi pijakan utama pengolahan gerak dalam karya ini.

Pementasan NGAWAK dengan koreografer Dionisius Wahyu Anggara Ajiini menampilkan gerak stakato, pengembangan gerak tradisi, pembaharuan gerak yang inovasi, akrobatik, serta kekuatan tubuh. Berawal dari pengalaman empiris koreografer yang mencapai titik sadar bahwa tubuhnya harus menciptakan bentuk baru dengan berbagai gerak akrobatik. Masing-masing penari menampilkan kemampuannya, seperti Rezkydan Arifdengan keterampilan menarikan ganong, Adi Nugroho dan Muhammad Maulana yang memiliki keterampilan tari Surakarta dengan baik. Para penari ini menyatu dalam gerak tubuh yang indah dalam karya ini.

Among Roso

“Karya ini berawal dari kegelisahan saya yang merasakan tubuh saya yang tidak dapat diam dan selalu ingin bergerak. Dari situ saya ingin menciptakan suatu keahlian baru dengan melakukan eksplorasi ruang tubuh serta mengembangkan fleksibilitas dan intensitas tubuh agar dapat menembus batas kemampuan tubuh untuk menemukan warna baru bagi seni pertunjukan dan dapat diinterpretasi dengan baik oleh para penonton,” ujar Dionisius Wahyu Anggara Aji. (PR/Image Dynamics)

Avatar

Fajar Irawan

About Author

Ketua Komunitas Penulis Kota Bogor I Bendahara Umum Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia I Ketua Silverian '86 Region Bogor I Content Writer I Journalist I Photographer I Vice President Bogor Chapter 'Calon Jenazah Motorcycle Club' I PRESS #GasTipisTipis E-mail: fajar_fireone@yahoo.com Telp / WA: +62 855 740 5555

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

TOURISM

Wisata Tempat Syuting Di INDONESIA

  • September 27, 2017
Keindahan alam di Indonesia menjadi aset untuk membuat berbagai karya film.
TOURISM

Rumusan Penting yang Dihasilkan Rakornas Pariwisata III Calendar of Event 2018

  • September 29, 2017
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Hotel Bidakara, Jakarta 26-27 September 2017 berakhir dengan