TOURISM

Kemenpar Dan APPBI Gelar Ajang Kuliner Dan Wisata Belanja Di 150 Mall

Trenz Tourism | Kementerian Pariwisata dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) secara resmi kembali menggelar ajang Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival untuk ke-tiga kalinya. Ajang ini diikuti oleh seluruh pusat belanja di seluruh Indonesia. Pada acara yang digelar selama satu bulan penuh itu, masyarakat dapat menikmati aneka ragam kuliner khas daerah sekaligus berbelanja barang keperluan gaya hidup dengan berbagai tawaran diskon spektakuler. “Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival” (WICSF) 2018 akan secara resmi dibuka di Beachwalk Shopping Center, Bali, 27 September 2018.

Menpar Arief Yahya juga menyampaikan wisata kuliner mempunyai portofolio produk sempurna, karena Size-nya besar, Sustainability tinggi, dan Spread-nya besar. Namun untuk menarik wisman agar berwisata kuliner dan belanja di Indonesia, ada beberapa hal yang harus diperbaiki. “Wisata kuliner dan belanja untuk wisatawan nusantara (wisnus) tidak ada isu, sedangkan bagi wisman banyak isu yang harus diperbaiki,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya didampingi Ketua Umum DPP APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia) Stefanus Ridwan dan Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Vita Datau Messakh pada kesempatan itu menjelaskan, tiga hal yang harus diperbaiki dalam kuliner yaitu National Food, Destinasi Wisata Kuliner, dan melakukan co-branding dengan restoran Indonesia di seluruh dunia.

Menpar Arief Yahya memberi perbandingan dengan Thailand yang memiliki Tom Yum sebagai National Food, banyak destinasi wisata kuliner, serta 16.000 restoran Thai tersebar ke seluruh dunia. “Kita menetapkan Soto sebagai ‘national food’ ditambah 4 makanan (rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado) sebagai nation’s food versi Kemenpar. Untuk destinasi kuliner kita telah menetapkan Bali, Bandung dan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang),” kata Menpar Arief Yahya.

 

Belum Menjadi Surga Belanja

Menpar Arief Yahya mengatakan, Indonesia hingga kini belum menjadi surga belanja bagi wisman, hal ini karena terkendala antara lain teknologi dan regulasi di antaranya penerapan ‘tax refund’. “Saya mengusulkan agar memperbanyak factory outlet yang didekatkan dengan kemudahan fasilitas pelayanan tax refund claim,” kata Arief Yahya.

Sebagai perbandingan Singapura menerapkan kemudahan claim untuk tax refund sebesar Rp 1 juta per kwitansi atau $Sing 100 per 3 kwitansi, sedangkan di Indonesia sebesar Rp 5 juta/kwitansi.

Sebagai informasi, rata-rata pengeluaran wisman selama berkunjung di Indonesia mempunyai pengeluaran sebesar US$ 1.100/orang, sedangkan untuk wisnus sebesar Rp 800.000/orang per kunjungan. Dari pengeluaran ini sekitar 30-40 persen digunakan untuk membeli makanan dan belanja oleh-oleh. Pemerintah tahun 2018 mentargetkan  17 juta kunjungan wisman dan 270 juta wisnus.

Ketua Umum DPP APPBI Stefanus Ridwan mengatakan, penyelenggaraan event tahunan Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival (WICSF) yang memasuki tahun ke-3 ini  berlangsung dalam satu bulan penuh dari tanggal 27 September hingga 27 Oktober 2018. ”Pembukaan WICSF 2018 berlangsung di Bali,” kata Stefanus Ridwan.

WICSF 2018 masuk dalam “100 Calender of Event Kementerian Pariwisata 2018”. Pusat perbelanja (mall) yang ikut berpartisipasi pada event WICSF terus meningkat. Tahun 2016 sebanyak 85 mall, tahun berikutnya (2017) 104 mall, tahun ini sebanyak 150 mall dengan nilai traksaksi yang dihasilkan diproyeksikan sebesar Rp 250 triliun. Total Transaksi WICSF tahun 2016 meningkat 40%, tahun 2017 meningkat 60%, dan target 2018 meningkat 80%.

Sementara itu, Ketua Akademi Gastronomi Indonesia dan Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Vita Datau Messakh mengatakan, kunci utama dalam mempromosikan wisata kuliner dan belanja adalah melalui festival yang di dalamnya terdapat atraksi yang menyuguhkan nilai otentisitas kuliner Indonesia dan produk-produk Indonesia yang terkurasi. WISCF bukan saja menjadi sebuah destinasi wisata kuliner dan belanja selama festival berlangsung, melainkan mendorong konsumen belanja produk lokal yang sarat akan identitas kearifan lokal dengan demikian dampaknya akan mendorong para pelaku UMKM untuk berlombalomba mengeluarkan produk produk berkualitas; mulai dari kain atau pakaian batik, tenun, hingga produk kerajinan seperti ‘Fashion Indonesia. Festival’ ini akan memberikan pengalaman berwisata terutama bagi wisatawan khususnya wisatawan mancanegara. “Acara tahunan ini merupakan bentuk nyata sinergi para pemangku kepentingan industri kuliner dan belanja yang tergabung dalam pentahelix ABCGM (Asosiasi, Bisnis, Community, Government, dan Media) dalam mendorong promosi kekayaan budaya Indonesia. Oleh karena itu, sungguh penting bagi semua pihak untuk membantu menyukseskan rangkaian acara akbar tersebut,” ujar Vita Datau.

Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival serentak digelar di 12 provinsi di Indonesia yaitu Jakarta, Pekanbaru, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Timur.

Ketua Umum DPP APPBI Stefanus Ridwan S mengatakan, kehadiran kembali WICSF di tahun 2018 menunjukkan bahwa animo masyarakat Indonesia terhadap ajang ini sangatlah tinggi. Tujuan utama diselenggarakannya WICSF 2018 adalah guna mendorong reputasi negara Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia terpadu yang menarik, dengan fokus wisata belanja gaya hidup serta kuliner. Dengan menghadirkan WICSF 2018, ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperkenalkan negara ini sebagai destinasi belanja kelas dunia yang kaya budaya. “Indonesia kaya akan ajang promosi dan festival belanja gaya hidup nasional yang diharapkan dapat mendorong angka transaksi, kunjungan, serta popularitas Indonesia sebagai destinasi pariwisata domestik dan mancanegara. WICSF 2018 menjadi wadah dan roda dalam memperkenalkan ragam pusat belanja Indonesia dan memposisikan mereka sebagai destinasi wisata belanja. WICSF 2018 juga menyajikan kuliner pilihan khas Indonesia sehingga wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara, dan pengunjung pusat belanja dapat merasakan nikmatnya cita rasa Indonesia yang unik dan beragam,” lanjut Stefanus.

Stefanus berharap, WICSF sebagai langkah strategis bagi sektor pariwisata Indonesia dalam meningkatkan angka transaksi dan kunjungan. Dengan menjalin kerjasama yang lebih erat dengan Kementerian Pariwisata serta berbagai pemangku kepentingan industri pariwisata, WICSF dapat menjual pengalaman belanja dan kuliner menarik sambal mendukung perkembangan UMKM serta memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperkenalkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas lagi. (Boeyil / Trenz Indonesia)

Avatar

Ibnu

About Author

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

TOURISM

Wisata Tempat Syuting Di INDONESIA

  • September 27, 2017
Keindahan alam di Indonesia menjadi aset untuk membuat berbagai karya film.
TOURISM

Rumusan Penting yang Dihasilkan Rakornas Pariwisata III Calendar of Event 2018

  • September 29, 2017
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Hotel Bidakara, Jakarta 26-27 September 2017 berakhir dengan