Selain dari pada penyanyi, penulis lagu, arranger music, aktor layar lebar, aktor sinetron, kini Roelswara / Aroel Swara masuk dalam wilayah seni yang baru bagi dirinya yaitu seni longser. Menurut roelswara atau Aroel Swara, ( di luar musik di kenal Aroel Swara ) Longser adalah seni peran di atas panggung seperti teater, ludruk, ketoprak, lenong untuk daerah lain, pada dasarnya hampir sama ya seni acting juga.
Namun Yang berbeda seni longser dengan seni peran lainya adalah kita diberi kan space ruang dialog yg tidak di batasi, harus mampu saling melempar kata dan membalasnya namun tidak keluar dari tema yg di bicarakan, yg lebih menantang adalah live, disiarkan secara langsung tanpa ada proses editing, jadi dituntut bisa berakting secara continuity tanpa jeda dalam beberapa waktu.

Longser adalah pertunjukan yang hampir langka padahal didalamnya selalu mengedepankan nilai nilai budaya tradisi leluhur dan selalu ada pesan moral yg edukatif, namun dalam balutan komedi agar tidak suntuk, tetapi para penggiatnya masih ada sampai sekarang ya salahsatunya saya, tetapi kata sang guru teater Abah ajo bahwa :
” Longser itu kesenian khas orang Sunda ( Jawa barat ). Longser adalah teater rakyat, tradisional. Seperti lenong dibetawi. Ludruk di Jawa timur, ketoprak di Jawa tengah. Longser sampe sekarang masih mekar di bandung dan kabupaten bahkan masih banyak penggiatnya. Contoh di bandung ada kelompok 282 bandung. Ada longser antar Pulo, ada longser bandung MOI, ada juga longser injuk. Dan beberapa lain lagi masih aktip.Dan Alhamdulillah longser Sawarna yang dipimpin saya, sekarang aktip di stasiun TV local ( AK TV ), ” Tambah Roelswara.

Bahkan longser sendiri tidak terbatas dalam memilih tema sebuah cerita, bisa cerita moderen bisa cerita klasik, longser ini di iringi oleh pengiring musik yang di sebut nayaga dengan beberapa alat instrumen sesuai dengan kebutuhannya, dimana si nayaga harus cermat memperhatikan gerakan si aktor agar bisa mengiringi gerakan gerakan aktor dengan suara kendangnya. Karena terkadang yg terjadi di panggung itu serba spontanitas dalam longser ini Arul bisa berperan sebagai siapa saja karena cerita dari Minggu ke Minggu bisa berbeda beda disana juga ada Abah ajo si limbad kawe sebagai dalang longsernya dan penulis naskahnya, ada kang Deni gaclik, kidaus, kang ibey dan seniman seniman akting lainya. Aroel berharap bahwa kesenian tradisi ini bangkit kembali. sang guru bilang ( Abah ajo ) ” bahwa improvisasi dalam sebuah dialog itu tidaklah mudah dan dalam Longser ini kita sambil bermain di paksa di tuntut harus bisa berimprovisasi ”
“Nah jadi Aroel juga sambil belajar juga, bahkan ini bisa di jadikan bahan atau metode dalam belajar acting untuk merambah ke seni acting lainya, ” ujar Roelswara.
Acara Longser tersebut tayang live setiap hari Rabu dan taping Sabtu pukul 14 : 30 di Ak TV 34 UHF Cimahi, Bandung, Jawa Barat. Rul