Komedi Absurd GJLS : Ibuku Ibu-Ibu
Jakarta, Trenzindonesia.com | Di tengah hiruk-pikuk hidup modern yang penuh tekanan, muncul satu hiburan tak terduga dari bioskop tanah air: film komedi GJLS: Ibuku Ibu-Ibu. Baru tayang sehari, film ini langsung mencatat lebih dari 75.000 penonton, membuktikan bahwa tawa bisa menjadi obat stres paling manjur di tengah dunia yang makin ruwet.
Disutradarai oleh Monty Tiwa, film ini menjadi pelarian absurd yang sukses menjebol ekspektasi. Setelah hampir dua dekade dikenal lewat karya-karya yang lebih “tertata”, Monty akhirnya “meledak” dengan gaya yang sepenuhnya lepas kontrol. Dibintangi trio komika Rigen Rakelna, Rispo, dan Hifdzi Khoir, film ini tak menawarkan logika atau pesan moral mendalam—tapi justru di situlah letak keunikannya.
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu adalah perayaan kekonyolan yang sadar diri. Film ini penuh dengan bloopers, lelucon absurd, improvisasi tak terkendali, dan kejutan visual yang rasanya bahkan AI pun tak akan sanggup menebaknya. Dalam dunia film komedi Indonesia, karya ini seperti oase liar yang mengajak penonton melepaskan beban, tertawa tanpa syarat, dan melupakan rutinitas sejenak.
“Ini bukan film yang bisa kamu pahami, tapi film yang akan memahami kamu,” begitu kira-kira kesimpulan banyak penonton yang terhibur di media sosial.
Dihujani Pujian Kocak dari Warganet

Respons dari para penonton pun luar biasa. Di platform Letterboxd, pengguna bernama Tamajones menulis,
“Bener-bener film goblookkkkk. Sepanjang film ketawa mulu gue bangs**tttt. Bisa-bisanya film goblok ini menghibur wkwkwk.”
Sementara di X (Twitter), akun @TarizSolis menyebut film ini sebagai,
“Komedi gak jelas yang seolah dibikin sambil mabok kecubung… rusuh serusuh rusuhnya, nekat senekat nekatnya. Hiburan pelepas penat yang PECAH!”
Tak ketinggalan, musisi Kunto Aji juga ikut bersuara,
“Ngakak tapi. Cerdasnya adalah merajam bercandaan seksis dengan caranya sendiri… Gajelas emang. Tapi beda dan lucu.”
Reaksi serupa juga datang dari akun @akbarsukri14 yang menyebut film ini sebagai
“Naik kora-kora, perut tersakiti gara-gara ketawa. Kalau kamu mumet, kamu nonton ini. Dijamin mumet hilang.”
Dan dari @egmttuku,
“Dear GJLS, film lo semua bikin hari gue happy banget. Sehat-sehat ya.”
Tur promosi sambil bawa tawa keliling kota
Tak hanya mencetak rekor penonton, para pemeran dan tim film juga aktif menyapa penggemar lewat cinema visit di berbagai kota. Rangkaian promosi dimulai dari CGV Cyber Park dan Mega Bekasi XXI (13 Juni), lalu ke Tangcity XXI dan Ciplaz Ciledug XXI (14 Juni), Cinepolis Depok Town Square (15 Juni), dan berlanjut ke Jambi (18 Juni) serta Sukabumi (21 Juni).
Antusiasme ini semakin menegaskan bahwa film komedi Indonesia seperti GJLS: Ibuku Ibu-Ibu bukan sekadar tontonan ringan, tapi menjadi ruang pelepasan emosi bagi banyak orang yang lelah secara mental.
Filmnya nggak waras, tapi itulah yang dibutuhkan
Dengan keberhasilan besar di hari pertama penayangan, GJLS bersama Monty Tiwa berhasil membuktikan bahwa pasar Indonesia sangat rindu film yang tidak menggurui dan sepenuhnya menghibur. Film ini tidak hanya lucu, tapi juga menjadi simbol bahwa healing bisa datang lewat hal-hal yang sederhana—seperti nonton film yang sengaja dibuat “goblok” tapi berhasil bikin hati penuh.
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu kini sudah tayang di seluruh bioskop Indonesia sejak 12 Juni 2025. Jika kepala Anda sudah terlalu penuh dengan tagihan, notifikasi WhatsApp grup keluarga, dan urusan duniawi lainnya, mungkin inilah waktunya ikut “goblok bareng GJLS”. Karena dalam hidup yang terlalu serius, kadang tawa tanpa logika justru yang paling dibutuhkan.
#SiapGoblok bareng GJLS? Segera cek bioskop terdekat dan nikmati film komedi Indonesia paling absurd tahun ini.